LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
ACARA 1
PENGENALAN ALAT-ALAT KERJA LABORATORIUM
Disusun Oleh :
Nama : Putri Mian Hairani
NPM : E1J012014
Judul Acara : Pengenalan
Alat Kerja Lab
Hari & tgl Praktikum : Selasa,
19 Maret 2013 (14.00-16.00 WIB)
Dosen P. : Dr. Ir. Hendri Bustamam M.sc
Co-ass : Agung Matsetio
Laboratorium Ilmu Hama PenyakitTanaman
FakultasPertanian
Universitas Bengkulu
2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LatarBelakang
Pekerjaan mikrobiologi banyak menggunakan alat-alat
gelas, terutama cawan petri, tabung reaksi, gelas obyek, gelas penutup, gelas
piala, gelas erlenmeyer, dan lain-lain. Kebersihan alat-alat gelas tersebut
sangat menentukan keberhasilan kegiatan yang kita lakukan, baik untuk
menghindari kontaminasi maupun untuk kejelasan dan ketepatan pengamatan. Dalam
hal ini kebersihan dapat diartikan sebagai jernih, kering, serta bebas debu dan
lemak.
Pembersihan alat gelas dilakukan sebelum dan sesudah kegiatan praktek, sesuai dengan keadaan, apakah sudah bersih atau belum. Alat-alat gelas yang digunakan harus selalu dikembalikan dalam keadaan bersih. Untuk memudahkan pembersihan, alat gelas sebaiknya dikelompokkan menurut jenis dan ukurannya. Sebelum dibersihkan, alat gelas juga harus dibersihkan dulu dari segala bentuk kotoran, seperti : medium kultur (media biakan), selotip, marker, dan lain-lain. Marker permanen dapat dihilangkan dengan menyapukan kapas yang telah dibasahi aseton pada bagian yang dibersihkan.
Alat-alat gelas yang berisi medium kultur, isinya dibuang ke dalam tempat sampah, kemudian direbus sampai mendidih selama 30 menit untuk membunuh sisa-sisa mikroba, kemudian baru dicuci dengan air sabun dan dibilas dengan air bersih. Alat gelas yang sudah dicuci menggunakan sabun sebaiknya direndam lagi di dalam larutan Na3PO4 1% selama 15 menit, kemudian dibilas dengan air bersih lalu direndam lagi dalam larutan HCl 1% selama 24 jam, yang akhirnya dibilas dengan aquades dan ditiriskan pada rak.
Selain alat-alat yang terbuat dari gelas seperti yang tersebut di atas, dalam pekerjaan mikrobiologi membutuhkan banyak sekali peralatan mekanik dan peralatan optik yang tidak kalah penting dengan peralatan gelas. Peralatan mekanik ini misalnya: otoklaf, sentrifuge, penghitung koloni, inkubator, oven, timbangan analitik, kotak isolasi, dan mikroskop.
Pembersihan alat gelas dilakukan sebelum dan sesudah kegiatan praktek, sesuai dengan keadaan, apakah sudah bersih atau belum. Alat-alat gelas yang digunakan harus selalu dikembalikan dalam keadaan bersih. Untuk memudahkan pembersihan, alat gelas sebaiknya dikelompokkan menurut jenis dan ukurannya. Sebelum dibersihkan, alat gelas juga harus dibersihkan dulu dari segala bentuk kotoran, seperti : medium kultur (media biakan), selotip, marker, dan lain-lain. Marker permanen dapat dihilangkan dengan menyapukan kapas yang telah dibasahi aseton pada bagian yang dibersihkan.
Alat-alat gelas yang berisi medium kultur, isinya dibuang ke dalam tempat sampah, kemudian direbus sampai mendidih selama 30 menit untuk membunuh sisa-sisa mikroba, kemudian baru dicuci dengan air sabun dan dibilas dengan air bersih. Alat gelas yang sudah dicuci menggunakan sabun sebaiknya direndam lagi di dalam larutan Na3PO4 1% selama 15 menit, kemudian dibilas dengan air bersih lalu direndam lagi dalam larutan HCl 1% selama 24 jam, yang akhirnya dibilas dengan aquades dan ditiriskan pada rak.
Selain alat-alat yang terbuat dari gelas seperti yang tersebut di atas, dalam pekerjaan mikrobiologi membutuhkan banyak sekali peralatan mekanik dan peralatan optik yang tidak kalah penting dengan peralatan gelas. Peralatan mekanik ini misalnya: otoklaf, sentrifuge, penghitung koloni, inkubator, oven, timbangan analitik, kotak isolasi, dan mikroskop.
1.2 TUJUAN
PRAKTIKUM
Ø Membedakan
nama-nama peralatan gelas yang sering digunakan dalam kerja laboratorium
Ø Mampu
menggunakan dan memelihara peralatan sesuai denga prosedur
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
Didalam pekerjaan mikrobiologi seringkali kita tidak terlepas dari
alat-alatyang berada di laboratorium. Peralatan yang digunakan pada
laboratoriummikrobiologi hampir sama dengan peralatan-peralatan yang umumnya
digunakandi laboratorium kimia, yaitu berupa alat-alat gelas antara lain : tabung
reaksi,cawan petri, pipet ukur, dan pipet volumetrik, labu ukur, labu
erlenmeyer, gelaspiala, pH meter, gelas arloji, termometer, botol tetes,
pembakar spirtus, kaki tigadengan kawat asbes, dan rak tabung reaksi.Di
samping peralatan gelas tersebut, pada laboratorium mikrobiologi masihada
sejumlah alat yang khusus antara lain : autoklaf, oven, mikroskop, jarum
ose(inokulum), jarum preparat, gelas objek, kaca penutup, keranjang kawat
untuk sterilisasi, inkubator untuk membiakan mikroorganisme dengan suhu
tertentu yangkostan, spektrofotometer untuk mengukur kepekatan suspensi
atau larutan,penangas air untuk mencairkan medium, magnetik stirrer untuk
mengaduk, dantabung durham untuk penelitian fermentasi.(Anonym, 2012).
Dalam sebuah praktikum, praktikan diwajibkan mengenal dan memahami carakerja dan fungsi dari alat-alat yang ada di laboratorium. Selain untuk menghindarikecelakaan dan bahaya, dengan memahami cara kerja dan fungsi dari masing-masing alat, praktikan dapat melaksanakan praktikum dengan sempurna.(Walton.1998).
Dalam sebuah praktikum, praktikan diwajibkan mengenal dan memahami carakerja dan fungsi dari alat-alat yang ada di laboratorium. Selain untuk menghindarikecelakaan dan bahaya, dengan memahami cara kerja dan fungsi dari masing-masing alat, praktikan dapat melaksanakan praktikum dengan sempurna.(Walton.1998).
Pengenalan
alat-alat ini meliputi macam-macam alat, mengetahui nama-namanya, memahami
bentuk, fungsi, serta cara kerja alat-alat tersebut. Setiap alatdirancang atau dibuat dengan bahan-bahan yang
berbeda satu sama lain danmempunyai fungsi yang sangat spesifik.
Kebanyakan peralatan untuk percobaan-percobaan didalam laboratorium terbuat
dari gelas. Meskipun peralatan-peralatantersebut telah siap dipakai, tetapi di
dalam pemasangan alat untuk suatu percobaankadang kala diperlukan
sambungan-sambungan dengan gelas atau membuatperalatan khusus sesuai
dengan kebutuhan. (Imamkhasani, 2000).
Di dalam pekerjaan mikrobiologi dibutuhkan alat yang khusus untuk melihatmikroorganisme. Salah satu alat yang sering digunakan adalah mikroskop.Mikroskop merupakan alat bantu yang memungkinkan kita dapat mengamati objek yang berukuran kecil. (Anonym, 2012)Autoklaf adalah alat untuk mensterilkan berbagai macam alat dan bahan yangakan digunakan dalam mikrobiologi menggunakan uap air panas bertekanan.Tekanan yang digunakan umumnya 15 Psi atau sekitar 2 atm. Lama sterilisasiyang dilakukan biasanya 15 menit untuk 121°C. (Anonym, 2012).
Inkubator adalah alat untuk menginkubasi atau memeram mikroba pada suhuyang terkontrol. Alat ini dilengkapi dengan pengatur suhu dan pengatur waktu.Colony counter berguna untuk mempermudah perhitungan koloni yang tumbuhsetelah diinkubasi di dalam cawan, karena adanya kaca pembesar. Selain itu alatini juga dilengkapi dengan skala atau kuadran yang sangat berguna untuk pengamatan pertumbuhan koloni yang sangat banyak. Jumlah koloni pada cawanpetri dapat ditandai dan dihitung otomatis yang dapat direset.Mikropiper adalah alat untuk memindahkan cairan yang bervolume cukup kecil, biasanya kurang dari 1000 μl. Banyak pilihan kapasitas dalam mikropipet, misalnya mikropipet yang dapat diatur volume pengambilannya (adjustablevolume pippete) antara 1 μl sampai 20 μl, atau mikropipet yang tidak bisa diatur volumenya, hanya tersedia satu pilihan volume ( fixed volume pippete) misalnyamikropipet 5 μl. Dalam penggunaannya mikropipet memerlukan tip. Cawan petri berfungsi untuk membiakan (kultivasi) mikroorganisme. Mediumdapat dituang ke cawan bagian bawah dan bagian atasnya digunakan sebagaipenutup. Cawan perti tersedia dalam berbagai macam ukuran,diameter cawan yang biasa berdiameter 15 cm, dapat menampung media sebanyak 15-20ml, sedangcawan yang berdiameter 9 cm, kira-kira cikup diisi media sebanyak 10 ml.Pipet ukur meruapakan alat yang digunakan untuk memindahkan larutandengan volume yang diketahui. Tersedia berbagai macam ukuran kapasitas pipetukur, diantaranya pipet berukuran 1 ml, 5 ml, dan 10 ml. Cara penggunaannyaadalah cairan disedot dengan bantuan filler sampai pada volume yang diinginkan.Kebersihan alat-alat yang digunakan dan adanya ketelitian praktikan dalammelakukan pengukuran dan perhitungan yang dilakukan. Penggunaan alat-alatdalam laboratorium diharapkan dalam keadaan steril. Penggunaan alat-alat yangtidak steril dapat menyebabkan kegagalan pda praktikum yang dilakukan.(Sudarmadji, 2005).
Di dalam pekerjaan mikrobiologi dibutuhkan alat yang khusus untuk melihatmikroorganisme. Salah satu alat yang sering digunakan adalah mikroskop.Mikroskop merupakan alat bantu yang memungkinkan kita dapat mengamati objek yang berukuran kecil. (Anonym, 2012)Autoklaf adalah alat untuk mensterilkan berbagai macam alat dan bahan yangakan digunakan dalam mikrobiologi menggunakan uap air panas bertekanan.Tekanan yang digunakan umumnya 15 Psi atau sekitar 2 atm. Lama sterilisasiyang dilakukan biasanya 15 menit untuk 121°C. (Anonym, 2012).
Inkubator adalah alat untuk menginkubasi atau memeram mikroba pada suhuyang terkontrol. Alat ini dilengkapi dengan pengatur suhu dan pengatur waktu.Colony counter berguna untuk mempermudah perhitungan koloni yang tumbuhsetelah diinkubasi di dalam cawan, karena adanya kaca pembesar. Selain itu alatini juga dilengkapi dengan skala atau kuadran yang sangat berguna untuk pengamatan pertumbuhan koloni yang sangat banyak. Jumlah koloni pada cawanpetri dapat ditandai dan dihitung otomatis yang dapat direset.Mikropiper adalah alat untuk memindahkan cairan yang bervolume cukup kecil, biasanya kurang dari 1000 μl. Banyak pilihan kapasitas dalam mikropipet, misalnya mikropipet yang dapat diatur volume pengambilannya (adjustablevolume pippete) antara 1 μl sampai 20 μl, atau mikropipet yang tidak bisa diatur volumenya, hanya tersedia satu pilihan volume ( fixed volume pippete) misalnyamikropipet 5 μl. Dalam penggunaannya mikropipet memerlukan tip. Cawan petri berfungsi untuk membiakan (kultivasi) mikroorganisme. Mediumdapat dituang ke cawan bagian bawah dan bagian atasnya digunakan sebagaipenutup. Cawan perti tersedia dalam berbagai macam ukuran,diameter cawan yang biasa berdiameter 15 cm, dapat menampung media sebanyak 15-20ml, sedangcawan yang berdiameter 9 cm, kira-kira cikup diisi media sebanyak 10 ml.Pipet ukur meruapakan alat yang digunakan untuk memindahkan larutandengan volume yang diketahui. Tersedia berbagai macam ukuran kapasitas pipetukur, diantaranya pipet berukuran 1 ml, 5 ml, dan 10 ml. Cara penggunaannyaadalah cairan disedot dengan bantuan filler sampai pada volume yang diinginkan.Kebersihan alat-alat yang digunakan dan adanya ketelitian praktikan dalammelakukan pengukuran dan perhitungan yang dilakukan. Penggunaan alat-alatdalam laboratorium diharapkan dalam keadaan steril. Penggunaan alat-alat yangtidak steril dapat menyebabkan kegagalan pda praktikum yang dilakukan.(Sudarmadji, 2005).
BAB III
BAHAN DAN METODE
PRAKTIKUM
3.1 Bahan dan Alat
Bahan : 100 g
detergen, 1 L HCl 1%, 1 L Na3PO4 1%, air bersih 10 l,
200 mL alcohol 70%.
Alat :
1. Tabung reaksi
2. Cawan
petri
3. Gelas piala
4. Erlenmeyer
5. Botol ukur alas datar
6. Gelas ukur
7. Pipet tetes
8. Pipet ukur
9. Pipet mikro
10. Gelas objek
11. Gelas penutup
12. Haemocytometer
13. Mikrometer
14. Batang pengaduk
15. Corong
16. Gelas ekstraktor
17. Desikator
18. Otoklaf
19. Oven
20. Timbangan analitik
21. Laminar flow
22. Coloni
counter
23. Sentrifus
24. Mikroskop
3.2
Prosedur
Kerja
a.
Gambar skematis
peralatan gelas yang tersedia kemudian beri keterangan tentang bagian-bagiannya, kegunaan alat gelas yang bersangkutan, dan bagaimana cara
merawatnya.
b.
Alat gelas
yang berisi medium kultur,isinya dibuang ke dalam tempat sampah, kemudian
direbus sampai mendidih selama 30 menit untuk membunuh sisa mikroba.
c.
Setelah
dingin, alat gelas dicuci dengan air sabun pada permukaan dalam dan luarnya.
d.
Membilas
dengan air bersih dan mengalir.
e.
Alat gelas
yang sudah dicuci menggunakan air sabun direndam di dalam larutan Na3PO4
1% selama 15 menit, kemudian dibilas dengan air bersih lalu direndam lagi dalam larutan HCl 1% selama 24 jam.
f.
Setelah 24
jam, gelas-gelas dicuci dengan air bersih, kemudian dibilas dengan aquades dan ditiriskan pada rak.
g.
Semua alat
yang terbuat dari gelas dapat disterilkan menggunakan otoklaf pada suhu 121ºC
dan tekanan atm selama 15-30 menit.
Pada Alat Mekanik
1.
Alat : Otoklaf, sentrifuge,
penghitung koloni, incubator, oven, timbangan analitik,
kotak isolasi (laminar air flow).
2. Prosedur Kerja
kotak isolasi (laminar air flow).
2. Prosedur Kerja
a. Membuat
gambar skematis alat-alat yang ada.
b. Perhatikan
setiap bagian alat dan kegunaannya dalam pengoperasian.
c. Mencoba mengoperasikan peralatan sesuai dengan intruksi pembibimbing.
d. Mencatat cara-cara pemeliharaan alat-alat yang bersangkutan.
BAB IV
HASIL DAN
PEMBAHASAN
4.1 Hasil
pengamatan
Tabel
pengamatan.
no
|
Nama alat
|
Gambar alat
|
Kegunaan
|
1
|
Mikroskop cahaya
|
|
Untuk
melihat benda-bendayang sangat kecil sepertimikroorganisme, sel,
danbenda-benda lain yangbersifat mikroskopis.Bayangan benda padamikroskop ini
bersifat 2dimensi.
|
2
|
Mikroskop stereo
|
|
Untuk
melihat objek yangmembutuhkan pembesarantidak terlalu besar.Bayangan benda
yangdiamati dengan mikroskopini terlihat 3 dimensi.
|
3
|
Autpklaf elektrik
|
|
Untuk
mensterilkanberbagai macam alat danbahan yang digunakandalam
mikrobiologimenggunakan uap air panasbertekanan.
|
4
|
Inkubator
|
|
Untuk
menginkubasi ataumemeram
mikroba padasuhu yang terkontrol
|
5
|
Stirrer /
Hotplate
|
|
Untuk menghomogenkansuatu larutan denganpengadukan
|
6
|
Colony counter
|
|
Untuk mempermudahperhitungan
koloni yangtumbuh setelah diinkubasi didalam cawan karena adanyakaca
pembesar.
|
7
|
Biological safetycabinet (BSC)
|
|
Untuk bekerja secara aseptispada suatu ruangan.
|
8
|
Mikropipet
|
|
Untuk memindahkan cairanyang bervolume cukupkecil.
|
9
|
Cawan petri
|
|
Untuk membiakan(kultivasi)
mikroorganismepada medium yangdituangkan diatas cawan ini.
|
10
|
Pipet ukur
|
|
Untuk memindahkan ataumengambil
larutan denganvolume yang diketahui.
|
11
|
Pipet tetes
|
|
Untuk memindahkan ataumengambil
larutan denganvolume yang tidak diketahui.
|
12
|
Tabung reaksi
|
|
Untuk uji-uji biokimiawidan untuk menumbuhkanmikroba.
|
13
|
Labu erlenmeyer
|
|
Untuk menampung larutan,bahan atau cairan. Labu ini juga dapat
digunakan untuk meracik danmenghomogenkan bahan-bahan, komposisi
media,menampung aquadest,kultivasi mikroba dalamkultur cair dan lain-lain.
|
14
|
Mortar & Pestle
|
|
Untuk menumbuk ataumenghancurkan
matericuplikan, misalnya daging,roti atau tanah sebelumdiproses lanjut.
|
15
|
Bunchen Burner(pembakarspirtus)
|
|
Untuk menciptakan kondisiyang steril
denganmembakar kontaminan yangberada pada udara.
|
16
|
Gelas ukur
|
|
Untuk mengukur volumesuatu
cairan, hamipir samadengan labu erlenmeyermemiliki skala volume.
|
17
|
Batang L
|
|
Untuk menyebarkan cairandipermukaan agar supayabakteri yang
tersuspensidalam cairan tersebutmerata.
|
18
|
Jarum inokulum(ose)
|
|
Untuk memindahkan biakanuntuk ditanam/
ditumbuhkanke media baru.
|
19
|
Pinset
|
|
Untuk mengambil bendadengan
menjepit. Misalnyamemindahkan cakramantibiotik.
|
20
|
Rubber Bulb(filler
|
|
Untuk menyedot larutanyang dapat dipasangkanpada
pangkal pipet ukur.
|
21
|
pH meteruniversal
|
|
Untuk mengukur/ mengetahui pH suatularutan.
|
22
|
Beaker Glass
|
|
Untuk preparasi media-media,
menampungaquadest dan lain-lain.
|
4.2. Pembahasan
Dari hasil
pengamatan alat-alat tersebut memiliki fungsi dan penggunaan yang berbeda,
meskipun ada juga fungsidan penggunaannya hampir sama.Alat-alat ini juga
terdiri dari sterilisasi, yaitu alat yang digunakan untuk sterilisasi.
Sterilisasi adalah usaha untuk membebaskan alat-alat maupun bahan-bahan dari
semua kehidupan. Alat isolasi adalah alat yang digunakan untuk mengisolasi
mikroorganisme dan alat inokulasi mikroba. Berikut
pembahasan lebih lanjut mengenai alat-alat yang ada di laboratorium.
1)
Mikroskop
Cahaya.
1.
Prinsip kerja dari mikroskop ini
adalah dengan memantulkan cahayamelalui cermin, lalu diteruskan hingga lensa
objektif. Di lensa objektif bayangan yang dihasilkan adalah maya,
terbalik, dan diperbesar. Kemudian bayangan akan diteruskan dan menghasilkan bayangan yang tegak, nyata dandiperbesar
oleh mata pengamat. Semakin banyak cahaya yang dipantulkanmelalui cermin, maka
akan semakin terang juga mikroorganisme yang dilihat.Mikroskop memiliki
pembesaran objektif (4x, 10x, 40x, dan 100x) sertapembesaran okuler (10x).
2.
Mikroskop berfungsi sebagai alat
bantu untuk melihat mikroorganismeyang tak dapat terlihat oleh mata telanjang.
3.
Bagian-bagian mikroskop dan
fungsinya masing-masing bagian-bagian mikroskop:
1.
Lensa okuler : untuk memperbesar
bayangan yang dibentuk.
2.
Revolver (pemutar lensa objektif) :
untuk memutar lensa objektif sehingga mengubah pembesaran.
3.
Tabung pengamatan (tabung okuler) :
untuk mengamati bayangan.
4.
Meja objek : tempat meletakan benda
/ spesimen.
5.
Kondensor : untuk mengumpulkan
cahaya supaya tertuju ke lensa objektif.
6.
Lensa objektif : memperbesar
bayangan specimen.
7.
Pengatur kekuatan lampu : untuk
memperbesar dan memperkecil itensitascahaya
lampu.
8.
Tombol on-off : menghidupkan dan
mematikan lampu.
9.
Cincin pengatur diopter : untuk
menyamakan fokus antara mata kanan dan kiri(pada mikroskop binokuler).
10. Pengatur
jarak interpupillar : untuk mengatur kejelasan bayangan pada lensaokuler.
11. Penjepis
spesimen : untuk menjepit spesimen yang diamati agar tidak bergeser.
12. Sumber
cahaya : untuk sumber cahaya yang dipantulkan oleh cermin. (pada mikroskop cahaya biasa).
13. Sekrup
pengatur vertikal : untuk menaikan atau menurunkan kaca objek.
14. Sekrup
pengatur horizontal : untuk menggeser ke kanan / ke kiri kaca objek.
15. Sekrup fokus
kasar (makrometer) : menaikan dan menurunkan meja preparat secara kasar dan cepat.
16. Sekrup fokus
halus (mikrometer) : menaik turunkan meja objek secara halusdan lembut.
17. Sekrup
pengencang tabung okuler.
18. Sekrup untuk
mengatur konsensor : untuk menaik-turunkan konsensor.
4.
Cara Kerja (Prosedur Operasi)
1.
Menyalakan
Lampua.
2.
Tekan tombol on pada tombol
on-off .
3.
Atur kekuatan cahaya lampu dengan
memutar bagian pengatur itensitasketerangan
cahaya.
4.
Menempatkan
spesimen pada meja bendaa.
5.
Letakan objek glass diatas meja
benda kemudian jepit dengan penjepitspesimen. Jika meja benda belum turun maka
turunkan dengan sekrupkasar (Makrometer).
6.
Cari bagian objek glass yang
terdapat preparat ulas (dicari dandiperkirakan memiliki gambar yang jelas)
dengan memutar sekrupvertikal dan horozontal (penggeser).
7.
Putar revolver pada pembesaran
objektif yang diperlukan, misalnya 40xlalu putar sekrup kasar (Makrometer)
sehingga meja benda bergerak keatas untuk mencari fokus.
8.
Setelah terlihat bayangan benda lalu
fokuskan dengan menggunakansekrup halus (Mikrometer) untuk mendapatkan bayangan
yang lebihbersih dan jelas.
2)
Mikroskop Stereoa.
a.
Fungsi dan keteranganMikroskop
stereo berfungsi untuk melihat objek yang membutuhkanpembesaran tidak terlalu
besar. Di Laborarotium Mikrobiologi, mikroskop inibiasanya digunakan untuk
mengamati secara detail bentuk koloni dan jamur.
b.
Bagian-bagian mikroskop stereo (misalZoom
Stereo Microscope,OlimpusSZ3060) yaitu
1.
Lensa okuler
2.
Cincin pengatur diopter
3.
Sekrup pengatur pembesaran
4.
Sekrup pengatur focus
5.
Pelat tempat spesimen diletakan
6.
Penjepit preparat
7.
Prosedur Operasi
c.
Cara Kerja
1.
Letakan spesimen di plat preparat,
jepit jika perlu.
2.
Atur pembesaran pada pembesaran
terkecil dengan memutar sekruppengatur pembesaran kemudian dicari fokusnya
dengan memutar sekruppengatur fokus.
3.
Jika ingin
mendapatkan bayangan yang lebih besar, putar sekrup pengaturpembesaran
ke pembesaran yang lebih tinggi kemudian dicari fokusnya.
3)
Autoklaf
a.
Prinsip kerja alat ini yaitu dengan
menggunakan uap air panasbertekanan untuk membunuh dan menghilangkan kotoran
dan mikroba yangterdapat pada alat atau bahan yang akan digunakan dalam
praktikum ataupercobaan.
b.
Fungsimensterilkan
alat atau bahan yang akan digunakan pada percobaan atauprkatikum Mikrobiologi
untuk menghindari kontaminasi.
c.
Bagian-bagian autoklaf .
1.
Tombol pengatur waktu mundur
(timer )
2.
Katup pengeluaran uap
3.
Pengukur
tekanan
4.
Klep pengaman
5.
Tombolon-off
6.
Termometer
7.
Lempeng sumber panas
8.
Aquadest
9.
Sekrup
pengaman
10. Batas penambahan air
d.
Cara
penggunaan :
1.
Sebelum melakukan sterilisasi cek
dahulu banyaknya air dalam autoklaf.Jika air kurang dari batas yang ditentukan,
maka dapat ditambahkan airsampai batas tersebut. Gunakan air hasil destilasi
(airpenyulingan/aquadest), untuk menghindari terbentuknya kerak dan karat.
2.
Masukkan peralatan dan bahan yang
akan di sterilkan. Jika mensterilkanbotol bertutup ulir, maka tutup harus
dikendorkan.
3.
Tutup autoklaf dengan rapat lalu
kencangkan baut pengaman agar tidak adauap yang keluar dari bibir autoklaf.
Klep pengaman jangan dikencangkanterlebih dahulu.
4.
Nyalakan autoklaf,
diaturtimer dengan waktu minimal 15 menit pada suhu121°C.
5.
Tunggu sampai air mendidih sehingga
uapnya memenuhi kompartemenautoklaf dan terdesak keluar dari klep pengaman.
Kemudian klap pengamanditutup (dikencangkan) dan tunggu sampai selesai.
Penghitungan waktu 15menit dimulai sejak tekanan mencapai 2 atm.
6.
Jika alarm tanda selesasi berbunyi,
maka tunggu tekanan dalamkompartemen turun hingga sama dengan tekanan udara
lingkungan (jarum pada presure gauge
menunjuk ke angka nol). Kemudian klep-kleppengaman dibuka dan keluarkan isi
autoklaf dengan hati-hati.
4)
Inkubator
a.
Prinsi kerja alat ini yaitu dengan memasukan
atau menyimpan biakanmurni mikroorganisme, kemudian mengatur suhunya, biasanya
hanya dapatdiatur siatas suhu tertentu.
b.
Fungsi inkubator adalah untuk
menginkubasi atau memeram mikrobapada suhu tertentu yang terkontrol.
5)
Stirrer
a.
Prinsip kerjanya menyimpan beaker
glass atau labu erlenmeyer yang berisi cairan ataularutan yang akan
dihomogenkan diatas plat alat ini. Didalam alat ini jugaterdapat plat yang
dapat dipanaskan sehingga mempercepat proseshomogenisasi. Pengadukan dengan
bantuan batang magnet, Hot platedanmagnetic stirrer seri SBS-100 dari SBS®
misalnya.
b.
Fungsi dari alat ini adalah untuk
menghomogenkan larutan atau cairandengan
pengadukan.
6)
Colony Counter
a.
Prinsipkerja alat ini yaitu setelah
di on kan, kita menyimpan cawanpetri berisikan bakteri atau jamur dalam kamar
hitung, kemudian mengaturalat penghitung pada posisi (000) dan mulailah
menghitung denganmenggunakan jarum penunjuk sambil melihat jumlah pada layar
hitung.
b.
Fungsi dari alat ini adalah untuk
menghitung jumlah koloni dari bakteri.
7)
Biological Safety Cabinet (BSC)
/ Laminar Air Flow(LAF)
a.
Prinsip KerjaPrinsip kerja dari alat
ini yaitu membunuh dan menghilangkan bakteriyang terbawa atau terapung diudara
pada suatu ruangan untuk menciptakansuasana
ruangan yang steril.
b.
FungsiAlat ini
berfungsi untuk mensterilkan suatu ruangan yang akandigunakan untuk percobaan
Mikrobiologi agar tidak ada kontaminasi bakteriyang terdapat diudara.
c.
Cara OperasiCara pengoperasian alat
ini, misalnya pada alat PurifierTMBiologicalSafety
d.
Cabinet dari LABCONCO yang dimiliki
laboratorium mikrobiologiadalah.
1.
Hidupkan lampu UV selama 2 jam,
selanjutnya matikan segera sebelumdimulai bekerja.
2.
Pastikan kaca penutup terkunci dan
pada posisi terendah.
3.
Nyalakan lampu neon dan blower.
4.
Biarkan selama 5 menit.
5.
Cuci tangan dan lengan dengan sabun
gemisidal/ alkohol 70%..
6.
Usap permukaan interior BSC dengan
alkohol 70% atau desinfektan yangcocok dan
biarkan menguap.
7.
Masukan alat dan bahan yang akan
dikerjakan, jangan terlalu penuh karenamemperbesar resiko kontaminan.
8.
Atur alat dan bahan yang telah
dimasukan ke BSC sedemikian rupasehingga efektif dalam bekerja dan tercipta
areal yang benar-benar steril.
9.
Jangan menggunakan pembakar bunsen
dengan bahan bakar alkohol tapigunakan yang
berbahan bakar gas.
10.
Kerja secara aseptis dan jangan
sampai pola aliran udara terganggu olehaktivitas kerja.
11.
Setelah selesai bekerja, biarkan 2-3
menit supaya kontaminan tidak keluardari BSC.
12.
Usap permukaan interior BSC dengan
alkohol 70% / desinfektan danbiarkan menguap lalu tangan dibasuh dengan
desinfektan.
13.
Matikan lampu neon dan blower.
8)
Mikropipet dan Tip
a.
Fungsi alat ini yaitu untuk
memindahkan atau mengambil larutan ataucairan dalam volume yang cukup kecil.
b.
Cara Operasi/ Cara Penggunaan alat
ini adalah :
1.
Sebelum digunakanThumb Knobsebaiknya
ditekan berkali-kali untuk memastikan lancarnya mikro pipet
2.
Masukkan Tip bersih
kedalamNozzle / ujung mikropipet.
3.
Tekan Thumb Knob
sampai hambatan pertama/ first stop,
jangan ditekanlebih kedalam lagi.
4.
Masukkan Tip kedalam cairan sedalam
3-4 mm.
5.
Tahan pipet dalam posisi vertikal
kemudian lepaskan tekanan dariThumbKnobmaka cairan akan masuk ke dalam Tip.
6.
Pindahkan ujung Tip ke tempat
penampung yang diinginkan (Cawan Petriatau Kaca Objek misalnya).
7.
Tekan Thumb Knob sampai hambatan kedua/ second stopatau tekansemaksimal
mungkin maka semua cairan akan keluar dari ujung Tip.
8.
Jika ingin melepas Tip putarThumb
Knobsearah jarum jam dan tekanmaka Tip akan terdorong keluar dengan sendirinya,
atau menggunakan alattambahan yang berfungsi mendorong Tip keluar.
9)
Cawan Petri (Petri Dish)
a.
Prinsip Kerjacawan petri selalu berpasangan, yang ukurannya agak kecil sebagaiwadah
dan yang lebih besar merupakan tutupnya. Prinsip kerjanya yaitumedium dapat
dituangkan ke cawan bagian bawah dan cawan bagian atassebagai penutup.
b.
FungsiFungsi dari
cawan petri ini yaitu sebagai tempat pertumbuhan mikrobasecara kuantitatif dan
sebagai temapt pengujian sample.
10)
Pipet Ukur
a.
Prinsip kerja pipet ukur dapat
digunakan dengan bantuan filler sebagai penyedotnya.Pada pipet ini
terdapat skala yang dapat digunakan sebagai takaran atauukuran volume larutan
atau cairan yang akan di ambil.
b.
Fungsi dari pipet
ukur adalah untuk memindahkan atau mengambilcairan atau larutan yang volumenya
dapat diketahui (melalui skala yangterdapat pada pipet ini).
11)
Pipet Tetes
a.
Prinsip kerja alat ini yaitu dengan
menekan bagian karet yang beradapada pangkal pipet ini, kemudian bagian
ujungnya dimasukkan kedalamcairan atau larutan yang akan diambil dan melepaskan
tekanan pada karettersebut. Pipet ini hampir sama dengan pipet ukur hanya saja
volume padapipet ini tidak dapat diketahui (karena tak terdapat skala pada
pipet ini).
b.
Fungsidari pipet
ini yaitu untuk memindahkan atau mengambil larutanatau cairan dengan volume
yang tak diketahui.
12)
Tabung Reaksi
a.
Prinsip kerjanyayaitu pada waktu
memanaskan media yang adadidalam tabung reaksi, tabung reaksi harus
berada dalam keadaan miringdiatas nyala api dan mulut tabung jangan sekali-kali
menghadap pada diri kitaatau orang lain. Tabug reaksi yang disterilkan didalam
autoklaf harus ditutupdengan kapas atau alumunium foil.
b.
Fungsinya adalah untuk uji-uji
biokimiawi dan menumbuhkan mikroba.
13)
Labu Erlenmeyer
a.
Prinsip kerjanya yaitu dengan
menuangkan larutan atau zat kimia secaralangsung atau menggunakan corong dengan
hati-hati. Labu ini memilikibagian yang
lebar di bawah dan bagian yang agak sempit (menyempit) padabagian atasnya.
b.
Fungsi untuk
menampung larutan, bahan, atau cairan. Labu Erlenmeyer dapatdigunakan juga
untuk meracik dan menghomogenkan bahan-bahan, komposisimedia, menampung
aquadest, kultivasi mikroba dalam kultur cair, dan lain-lain.
14)
Gelas Ukur
a.
Prinsip kerjanya yaitu dengan
menuangkan larutan atau cairan zat kimiasecara langsung dengan berhati-hati.
b.
Fungsi dari Gelas Ukur adalah untuk
mengukur volume suatu cairan,seperti labu erlenmeyer, memiliki beberapa pilihan
berdasarkan skalavolumenya. Pada saat mengukur volume larutan, sebaiknya volume
tersebutditentukan berdasarkan menuskus cekung larutan.
15)
Batang L
a.
Prinsip Kerjanya yaitu dengan
menggunakan bagian yang berbentuk L untuk menyebarkan permukaan cairan.
b.
Fungsiuntuk
menyebarkan cairan dipermukaan agar supaya bakteri yangtersuspensi dalam cairan
tersebut tersebar merata.
16)
Mortar dan Pestle
a.
Prinsipnya adalah menggerus atau menumbuk bahan yang akan digunakan
yang berbentuk padatan agar menjadi halus dan berbentuk serbuk.Alat ini terdiri
dari Lumpang dan Alu (kalo dalam keseharian, prinsipnyasama dengan ulekan).
b.
Fungsi alat ini
adalah untuk menumbuk atau menghancurkan bahanyang
akan digunakan agar halus.
17)
Beaker Glass
a.
Prinsip kerjanya yaitu dengan
menuangkan larutan atau cairan kedalamBeaker glass ini.
b.
Fungsi dari Beaker
glass ini banyak. Didalam mikrobiologi alat inidapat digunakan untuk preparasi
media, menampung aquadest dan lain-lain.
18)
Pembakar Bunsen/ Pembakar Spirtus
a.
Prinsip kerjanya yaitu dengan
menyalakannya dengan membakarbagian sumbu (pada pembakar spirtus) dengan korek
api atau dengan memberiapi pada bagian atas (dari pembakar bunsen yang berbahan
bakar gas). Bunsenini ada yang berbahan bakar gas atau methanol.
b.
Fungsi untuk menciptakan kondisi yang
steril. Api yang menyala dapatmembuat aliran udara karena oksigen dikonsumsi
dari bawah dan diharapkankontaminan ikut terbakar dalam pola aliran udara
tersebut. Juga alat ini dapatdigunakan untuk mensterilkan jarum ose atau yang
lainnya.
19)
Tabung Durham
a.
Prinsip kerjanya yaitu tabung durham
dicuci, kemudian diisi denganmedium yang terdapat pada tabung reaksi dengan
mikropipet, atau dapat jugadi tancapkan (secara terbalik) ke medium yang
mengandung mikroba
b.
Fungsinya adalah untuk menampung
atau menjebak gas yang terbentuk akibat dari metabolisme pada bakteri yang
diujikan.
20)
Jarum Inokulum (ose)
a.
Prinsip kerjanya ialah sebelum alat
ini digunakan, terlebih dahuludisterilkan dengan membakar ujungnya pada
pembakar bunsen sampaiberpijar, kemudian biarkan ujung jarum ini dingin sebelum
digunakan untuk mencegah matinya bakteri atau mikroba yang akan
dipindahkan atau ditanam.Jarum ini memiliki 2 jenis ujung, ada yang lurus dan
ada juga yang ujungnyaberbentuk lingkaran.
b.
FungsiUntuk
menginokulasi kultur mikroba khususnya mikroba aerob dengan metode streak,juga
digunakan untuk mengambil mikroorganisme untuk diinokulasi/ ditanam pada
media.
21)
Pinset
a.
Prinsip KerjaPrinsip kerjanya adalah
menjepit benda yang akan diambil atau dipindahkan.
b.
FungsiUntuk
mengambil benda dengan menjepit, misalnya saat memindahkancakram antibiotik.
22)
pH indikator universal
a.
Prinsip kerjanya yaitu dengan
menempelkan kertas pH indikator ini kebenda yang akan di uji pH-nya, ada
tingkatan warna tertentu yang menyatakannilai atau tingkatan pH-nya.
b.
FungsiUntuk
mengukur tingkatan pH pada suatu larutan atau benda yangsedang diujikan.
23)
Pipet Filler / Rubber Bulb
a.
Prinsip kerjanya adalah dengan
menempelkan atau memasang alat inipada pangkal pipet ukur, untuk mengambil
larutan tekan bagian bundar padaalat ini. Pada alat ini terdapat 3 saluran yang
masing-masing saluran memilikikatup. Katup yang bersimbol A (aspirate) berguna
untuk mengeluarkan udaradari gelembung. Bersimbol S (suction) merupakan katup
yang juka ditekanmaka cairan dari ujung pipet akan tersedot ke atas. Kemudian
bersimbol E(exhaust ) berfungsi
untuk mengeluarkan cairan dari dalam pipet ukur.
b.
Fungsi dari alat ini adalah untuk
menyedot larutan pada pipet ukur(seebagai alat sedot pada pipet ukur).
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1.
Berdasarkan praktikum yang
telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan bahwapada setiap alat
yang digunakan dalam praktikum ini memiliki nama dan fungsinya masing-masing,
sehingga diperlukan pengenalan terhadap alat-alat yang akan digunakan.
2.
Untuk
memudahkan dalam memahami alat-alatlaboratorium dapat kita gunakan waktu yang
relative lama dan dalam keadaan baik. Alat-alat ini perlu dipelihara dengan
baik dan selalu mensterilkannya ketika akan menggunakannya agar tidak terjadi
hal-hal yang tidak diinginkan.
3.
Penguasaan dan pemahaman dalam
penggunaan alat-alat akan sangatmembantu dan menghindari kegagalan dalam
praktikum mikrobiologi ini.
5.2. Saran
1.
Praktikan diharuskan mengetahuai
fungsi dan cara kerja masing-masing alat yang ada pada laboratorium agar
terhidar dari segala bentuk kegagalan dalam melaksanakan praktikum, dan
praktikum dapat berjalan dengan sempurna.
DAFTAR PUSTAKA
Anonym. 2012. Pengenalan Alat Mikrobiologi. Jakarta: Erlangga
Imamkhasani. 1998. Penuntun Dasar Dasar Kimia. Jakarata: Lepdikbud
Sudarmadji. 2000. Penuntun Dasar Dasar Kimia. Jakarta: Lepdikbud
Purnomo, B. 2011. Penuntun Praktikum
Mikrobiologi. Fakultas Pertanian UNIB. Bengkulu
Walton. 2005. Kamus Istilah Kimia Analitik Indonesia. Bandung: Ganeca
Walton. 2005. Kamus Istilah Kimia Analitik Indonesia. Bandung: Ganeca
Mantap postingannya, salam sukses
BalasHapusSankyu~ salam sukses jugaaa
Hapuslaporan nya lengkap,baguss sekali
BalasHapusterimakasih..
Hapusterima kasih kak, saya jadi memiliki tuntunan untuk membuat laporan praktikum pengenalan alat mikrobiologi
BalasHapusTerimakasih kembali.. Semoga sukses..
Hapussangat membantu. sukses selalu kak
BalasHapusTerimakasih.. Sukses utkmu jg yaa
Hapushai kakak, ini laporan bagus, lengkap pula
BalasHapus