LAPORAN PRATIKUM GENETIKA
ACARA 4
PROBABILITAS
PUTRI
MIAN HAIRANI
E1J012014
Shift : A 2. Kamis (12.00-14.00
WIB)
Kelompok : 4
Laboratorium
Agronomi
Fakultas Pertanian
Universitas
Bengkulu
2013
I.
PENDAHULUAN
1.1
Dasar Teori
Probabilitas
atau pelung adalah nilai antara 0 dan 1 yang mengambarkan besarnya kesempatan
atau muncul suatu hal atau kejadian pada kondisi tertentu. Bila nilai peluang 0
berarti kejadian tak pernah atau mustahil terjadi, bila nilai peluang I maka
kejadian tersebut dapat dikatakan selalu atau pasti terjadi. Kemungkinan
peristiwa yang diharapkan ialah perbandingan antara peristiwa yang diharapkan
itu dengan segala peristiwa yang mungkin terjadi terhadap suatu objek. Terdapat
beberapa cara untuk menyatakan peluang yaitu:
a.
Metode Klasik. Jika diketahui dari suatu
tindakan bahwa kejadian A dapat muncul dalam m, cara dan total seluruh
kemungkinan kejadian adalah n, maka peluang sebenarnya kejadian A adalah:
b.
Metode Frekuensi Atau A Posteriori. Jika
kejadian A muncul m kali dalam total percobaan n, maka peluang pengamatan
munculnya A adalah:
c.
Metode Subyektif. Kadang merupakan dugaan atau perkiraan terbaik dari peluang akan
muncul kejadian A, yang tentunya hanya diperlukan dan sah, apabila tidak cukup
data numeric.
Probabilitas adalah kemungkinan atau keboleh jadian bahwa sautu hal
atau luaran akan terjadi pada kondisi-kondisi tertentu probabilitas dapat
dirumuskan sebagai berikut:
Ket :
P =
probabilitas
X =
peristiwa yang diharapkan
Y =
peristiwa yang tidak diharapkan
P(X) =
probabilitas dari kejaidan
Probabilitas adalah kemungkinan
peristiwa yang diharapkan, artinya antara yang diharapkan itu dengan peristiwa
yang mungkin terjadi terhadap suatu objek. Sebagai contoh kita dapat
melemparkan mata uang, maka kemungkinan yang akan terjadi : uang dengan
permukaan huruf (H) atau dengan permukaaan gambar uang (G). bila mata uang
dilempar beberapa kali diharapkan hasil lemparan tersebut ½ nya H dan ½ G.
Aplikasi dari probailitas ini dapat dihubungkan dengan pembastaran atau sifat
tanda beda. Bila XY menghasilkan sel kelamin, ½ nya akan membentuk gamet yang
mengandung X dan Y saja. (Ruyani, A. 2011).
Probabilitas atau peluang adalah
suatu nilai diantara 0 dan 1 yang menggambarkan besarnya kesempatan akan muncul
suatu hal atau kejadian pada kondisi tertentu. Bila nilai peluang 0 berarti
kejadian tak pernah atau mustahil terjadi, bila nilai peluang 1 maka kejadian
tersebut dapat dikatakan selalu atau pasti terjadi. (Suryati, 2011).
Dalam kehidupan sehari-hari kita jumpai
banyak peristiwa dimana kemungkinan/ kebolehjadian/ peluang/ probabilitas
mengambil peranan penting. Beberapa contoh:
1. Sebelum kita hendak berpergian, kita menengok dahulu ke
udara, apakah kiranya akan turun hujan atau tidak, sehingga kita perlu membawa
payung atau tidak.
2. Seorang mahasiswa yang menanti pengumuman hasil ujian
kemungkinan lulus ataukah tidak.
3. Seorang ibu yang hendak melahirkan juga menghadapi
kemungkinan apakah akan mendapat seorang anak laki-laki atau perempuan.
Masih banyak contoh lainnya semacam
itu. Dalam ilmu genetika memisahnya gen-gen dari induk/ orang tua ke
gamet-gamet pun tidak luput dari kemungkinan. Demikian pula bersatunya
gamet-gamet yang membawa gen, menghadapi berbagai kemungkinan. (Suryo, 1990).
Berhubung dengan itu perlu dikenal
beberapa hokum probabilitas yang diperlukan dalam ilmu genetika. Yaitu:
a. Peluang atas terjadinya sesuatu yang dinginkan ialah sama
dengan perbandingan antara sesuatu yang diinginkan itu terhadap keseluruhan
yang ada.
Singkatnya: K(x) =
Dengan K = peluang
K(x) = beasrnya peluang untuk mendapat (x)
x = peristiwa yang diharapkan
y = peristiwa yang tidak diharapkan
b. Peluang terjadinya dua peristiwa atau lebih, yang
masing-masing berdiri sendiri ialah sama dengan hasil perkalian dengan besarnya
peluang untuk masing-masing peristiwa itu.
Singkatnya: K(x+y) = K(x) x K(y)
c. Peluang terjadinya dua peristiwa atau lebih yang saling
mempengaruhi ialah sama dengan jumlah dari besarnya peluang untuk masing-masing
peristiwa itu.
Singkatnya: K(x atau y) = K(x) + K(y)
Untuk mencari peluang biasanya dapat ditempuh jalan yang lebih mudah, yaitu
dengan menggunakan rumus binomium.
(a + b)n
dengan, a dan b = kejadian/ peristiwa terpisah
n = banyaknya percobaan
rumus binomium hanya dapat digunakan untuk menghitung peluang yang masih dalam
rencana. Seringkali dalam melakukan percobaan kita tidak akan memperoleh hasil
yang sesuai benar dengan yang kita harapkan. Agar supaya kita mantap bahwa hasil
yang nampaknya “menyimpang” itu masih dapat kita anggap sesuai atau masih dapat
kita pakai. (Suryo, 1990).
1.2
Tujuan Pratikum
1.2.1
Memahami prinsip-prinsip
probabilitas yang melandasi Genetika
1.2.2
Membuktikan teori kemungkinan
II. BAHAN DAN METODE PRATIKUM
2.1
Bahan dan alat yang digunakan dalam pratikum:
2.1.1
Koin atau mata uang
2.1.2
Kertas karton sebagai alas
melempar
2.2
Cara kerja:
2.2.1
Pertama
§ Melemparkan sebuah koin sebanyak 30 kali
§ Membuat tabulasi hasil dan lemparan koin tersebut
§ Menghitung jumlah gambar dan angka yang muncul
§ Menentukan perbedaan antara hasil percobaan dan yang diharapkan
(deviasinya)
2.2.2
Kedua
§
Melempar tiga koin secara
serentak sebanyak 30 kali
§
Membuat tabulasi hasil dan
lemparan koin tersebut
§
Menghitung kemungkinan jumlah
kombinasi gambar dan angka yang muncul
§
Menentukan devisiasinya
2.2.3
Ketiga
Mengulangi setiap langka pada prosedur 2.2.2 dengan
menggunakan empat koin yang dilemparkan secara serentak sebanyak 48 kali
pelemparan.
III. HASIL PENGAMATAN
Tabel 1. Perbandingan/nisbah Pengamatan observasi (O) dan nisbah harapan/teoritis/expected (E) untuk
pengambilan 30x.
1 Koin
|
Pengamatan
(Observasi
= O)
|
Harapan
(Expected)
|
Deviasi
(O-E)
|
Gambar
|
17
|
15
|
2
|
Angka
|
13
|
15
|
-2
|
Total
|
30
|
30
|
0
|
Tabel 2. Perbandingan/nisbah Pengamatan observasi (O) dan nisbah harapan/teoritis/expected (E) untuk
pengambilan 40x.
3
Koin
|
Pengamatan
(Observasi
= O)
|
Harapan
(Expected)
|
Deviasi
(O-E)
|
3G – 0A
|
3
|
5
|
-2
|
2G – 1A
|
19
|
15
|
4
|
1G – 2A
|
13
|
15
|
-2
|
0G – 3A
|
5
|
5
|
0
|
Total
|
40
|
40
|
0
|
Tabel 3. Perbandingan/nisbah Pengamatan observasi (O) dan nisbah harapan/teoritis/expected (E) untuk
pengambilan 48x.
4
Koin
|
Pengamatan
(Observasi
= O)
|
Harapan
(Expected)
|
Deviasi
(O-E)
|
4G – 0A
|
1
|
3
|
-2
|
3G – 1A
|
17
|
12
|
5
|
2G – 2A
|
21
|
18
|
3
|
1G – 3A
|
7
|
12
|
-5
|
0G – 4A
|
2
|
3
|
-1
|
Total
|
48
|
48
|
0
|
IV. PEMBAHASAN
5.1
Melempar koin sebanyak 30 kali
Dari tabel satu nilai harapan
yang ada dapat diproleh dari satu koin dilempar sebanyak 30x (a + b)1,
berarti:
a = ½ x 30 = 15 (1 gambar)
b = ½ x 30 =
15 (0 gambar)
Hasil percobaan adalah gambar muncul sebanyak 17x, sedangkan angka muncul
sebanyak 13x. Dengan deviasi gambar 2 dan deviasi angka -2.
Setelah nilai harapan ditentukan
maka nilai observasi atau pengamatan dicari. Karena nilai observasi dan harapan
diperoleh nilai deviasi nol maka hasil percobaan tepat dengan teori kemungkinan
dan hasil percobaan diterima.
Kalau hasil percobaan mendekati nilai
teoritis dapat disebut data yang diambil itu bagus, dan tak ada faktor lain
yang mengganggu. Tapi kalau perbangdingan o/e makin menjauhi angka 1, data itu
buruk, dan pernyataan fenotif tentang karakter yang diselidiki berarti
dipengaruhi oleh faktor lain.
5.2
Melempar tiga koin serentak
sebanyak 40x
Hasil dari percobaan ini dapat
dipilih pada tabel dua, dimana nilai harapannya diperoleh dari (a+b)3
= a3 = 3 a2b +3ab2 + b3
Berarti :
3 gambar = ( ½ )3 x 40 = 1/8 x 40 = 5
2 gambar = 3( ½ )2. ½ x 40 = 3/8 x 40 = 15
1 gambar = 3 .½ .( ½ )2 x 40 = 3/8 x 40 =
15
Hasil percobaan adalah 3G – 0A muncul sebanyak 3x, 2G – 1A muncul senyak
19x, 1G – 2A
muncul sebanyak 13x dan 0G – 3A muncul sebenyak 5x. Dengan deviasi 3G – 0A adalah -2, 2G – 1A adalah 4, 1G – 2A adalah -2, dan 0G – 3A adalah 0.
Perbedaan hasil observasi dengan nilai
harapan diperoleh hasil deviasinya nol, maka percobaan tepat dengan teori
kemungkinan dan hasil percobaan diterima. Atau apabila hasil percobaan
mendekati nilai teoritis dapat disebut data yang diambil itu bagus, dan tak ada
faktor lain yang mengganggu. Tapi kalau perbangdingan o/e makin menjauhi angka
1, data itu buruk, dan pernyataan fenotif tentang karakter yang diselidiki
berarti dipengaruhi oleh faktor lain.
5.3
Melempar 4 koin serentak
sebanyak 48x
Hasil tabulasi dapat dilihat
pada tabel tiga dimana nilai harapannya diperoleh dari :
(a+b)4 = a4 + 4a3b+6a2b2+4ab3+b4
4 gambar = ( ½ )4 x 48 = 3
3 gambar = 4( ½ )3. ½ x 48 = 12
2 gambar = 6( ½ )2.( ½ )2 x
48 = 18
1 gambar = 4. ½ .( ½ )3 x 48 = 12
0 gambar = ( ½ )4 x 48 = 3
Hasil percobaan adalah 4G – 0A muncul sebanyak 1x, 3G – 1A muncul senyak
17x, 2G – 2A
muncul sebanyak 21x, 1G – 3A muncul sebenyak 7x, dan 0G – 4A muncul sebenyak 2x. Dengan deviasi 3G – 0A
adalah -2, 3G
– 1A adalah 5,
2G – 2A adalah 3, 1G – 3A adalah -5. 0G – 4A adalah -1.
Dengan diperolehnya nilai
harapan dan dapat diperoleh nilai perbedaannya dengan hasil pengamatan
(observasi) maka diperoleh nilai deviasinya nol dan pengamatan membuktikan
teori kemungkinan maka pengamatan diterima.
Kalau hasil percobaan mendekati nilai
teoritis dapat disebut data yang diambil itu bagus, dan tak ada faktor lain
yang mengganggu. Tapi kalau perbangdingan o/e makin menjauhi angka 1, data itu
buruk, dan pernyataan fenotif tentang karakter yang diselidiki berarti
dipengaruhi oleh faktor lain.
V. KESIMPULAN
5.1
Prinsip – prinsip probabilitas
dapat membuktikan teori hukum mendel I dan mendel
II.
5.2
Hasil pengamatan membuktikan
teori kemungkinan.
5.3
Harapan yang akan terjadi dapat
dicari menggunakan rumus binomial orthogonal.
5.4
Apabila hasil percobaan
mendekati nilai teoritis dapat disebut data yang diambil itu bagus, dan tak ada
faktor lain yang mengganggu. Tapi kalau perbangdingan o/e makin menjauhi angka
1, data itu buruk, dan pernyataan fenotif tentang karakter yang diselidiki
berarti dipengaruhi oleh faktor lain.
Jawaban
Pertanyaan
Jika ada 4 anak yang lahir di rumah sakit pada saat yang sama, maka:
(a+b)4 = a4
+ 4a3b+6a2b2+4ab3+b4
Keterangan: a = anak laki-laki
b
= anak perempuan
1.
Berapa nilai probabilitas bahwa
keempat anak yang lahir tersebut semua anak laki-laki?
P = a4 = 4( ½ )4
= 1/16
2.
Berapa nilai probabilitas bahwa
yang lahir tiga anak laki-laki dan satu anak perempuan?
P = 4a3b = 4( ½ )3.
½ = 4/16
3.
Berapa nilai probabilitas bahwa
yang lahir dua anak laki-laki dan dua anak perempuan?
P = 6a2b2
= 6( ½ )2. ( ½ )2
= 6/16
4.
Berapa paling banyak terjadi
kombinasi antara anak laki-laki dan anak perempuan diantara keempat bayi
tersebut?
P = 6a2b2 = 6/16 karena peluangnya
terbanyak dari peluang yang lainnya. Atau P =
6a2b2 = 6/16 karena kombinasinya terbanyak dari kombinasi
yang lain.
VI. DAFTAR
PUSTAKA
·
Ruyani, A.
2011. Genetika. Bengkulu: Universitas
Bengkulu.
·
Suryati,
Dotti. 2012. Penuntun Pratikum
Genetika Dasar. Bengkulu: Lab. Agronomi Universitas Bengkulu.
·
Suryo.
1990. Genetika. Jakarat:
Erlangga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar