LAPORAN PRAKTIKUM IRIGASI & DRAINASE
ACARA 6
Pengukuran Kecepatan
Infiltrasi Permukaan
Disusun Oleh
:
Nama : Putri
Mian Hairani
NPM : E1J012014
Dosen Pembimbing :
Sigit Sudjatmiko, Ph.D
Co-ass : Riduan
Hutabarat
Program Studi Agroekoteknologi
Jurusan Budidaya Pertanian
Fakultas Pertanian
Universitas
Bengkulu
2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Dalam
praktek kegiatan irigasi, sering dibutuhkan besaran infiltrasi untuk suatu
daerah tertentu. Besaran ini umumnya hanya dapat diperoleh dengan pengukuran
atau analisis tertentu. Memang tidak mungkin untuk memperoleh besaran
infiltrasi yang dapat mewakili suatu daerah yang luas secara keseluruhan, akan
tetapi upaya-upaya tertentu dapat dilakukan untuk mendekatinya.
Secara
praktis pengukuran infiltrasi dimaksudkan untuk memperoleh gambaran tentang
besaran dan laju infiltrasi serta variasi sebagai fungsi waktu. Cara pengukuran
yang dapat dilakukan adalah dengan pengukuran lapangan menggunakan alat
infiltrometer. Dikenal dua macam infiltometer, yakni single ring infiltrometer dan double
ring infiltrometer.
Single ring infiltrometer merupakan
silinder baja atau bahan lain berdiameter diantara 25-30 cm. Panjang alat
kurang lebih 50 cm. Alat ini dilengkapi dengan tangki cadangan air. Untuk alat
yang sederhana, tangki air dapat diganti dengan ember. Pada dinding silinder
terdapat skala dalam mm dan hook gauge.
Selain itu masih perlu dilengkapi dengan bantalan kayu dan pukul besi untuk
memasukkan silinder ke dalam tanah.
Double ring infiltrometer pada dasarnya
sama dengan single ring infiltrometer
yang disebutkan sebelumnya kecuali adanya tambahan satu silinder lain dengan
diameter kurang lebih dua kali silinder yang disebutkan sebelumnya.
1.2 Tujuan
·
Menentukan
laju infiltrasi suatu daerah menggunakan single
ring infiltrometer
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
Salah
satu proses yang berkaitan dengan distribusi air hujan yang jatuh ke permukaan
bumi adalah infiltrasi. Infiltrasi adalah proses masuk atau meresapnya air dari atas permukaan tanah ke dalam bumi. Jika
air hujan meresap ke dalam tanah maka kadar lengas tanah meningkat hingga
mencapai kapasitas lapang. Pada kondisi
kapasitas lapang air yang masuk menjadi perkolasi dan mengisi daerah
yang lebih rendah energi potensialnya
sehingga mendorong terjadinya
aliran antara (interflow) dan aliran
bawah permukaan lainnya (base flow).
Air
yang berada pada lapisan air tanah jenuh dapat pula bergerak ke segala arah (ke
samping dan ke atas) dengan gaya kapiler atau dengan bantuan penyerapan oleh
tanaman melalui tudung akar. Proses infiltrasi sangat ditentukan oleh waktu.
Jumlah air yang masuk kedalam tanah
dalam suatu periode waktu disebut laju infiltrasi. Laju infiltrasi pada
suatu tempat akan semakin kecil seiring
kejenuhan tanah oleh air. Pada saat tertentu laju infiltrasi menjadi tetap.
Nilai laju inilah yang kemudian disebut laju perkolasi (Maidment, 1989)
Ketika
air hujan jatuh diatas permukaan tanah, tergantung pada kondisi biofisik permukaan tanah, sebagian atau seluruh air hujan tersebut akan mengalir
masuk kedalam tanah melalui pori-pori permukaan tanah. Proses mengalirnya
air hujan kedalam tanah disebabkan oleh tarikan gaya gravitasi dan gaya kapiler
tanah. Di bawah pengaruh gaya gravitasi air hujan mengalir vertikal kedalam
tanah, sedangkan pada gaya kapiler bersifat mengalirkan air tersebut tegak
lurus keatas, kebawah, dan kearah horizontal (lateral). Gaya kapiler bekerja
nyata pada tanah dengan pori-pori yang relative kecil.
Mekanisme infiltrasi melibatkan 3
proses yang tidak saling mempengaruhi :
1. proses masuknya air hujan melalui
pori-pori permukaan tanah
2. tertampungnya air hujan tersebut
didalam tanah
3. proses mengalirnya air tersebut
ketempat lain (bawah, samping, atas) (Asdak,
2002)
Sifat-sifat khusus dari tanah yang
menentukan dan membatasi kapasitas infiltrasi sebagai berikut:
·
Ukuran
pori
Laju masuknya hujan ke dalam tanah
ditentukan terutama oleh ukuran pori dan susunan pori-pori besar. Pori yang
demikian itu dinamakan pori aerasi, oleh karena pori-pori mempunyai diameter
yang cukup besar yang memungkinkan air keluar dengan cepat sehingga tanah
beraerasi baik.
·
Kemantapan
pori
Kapasitas infiltrasi hanya dapat
terpelihara jika porositas semula tetap
tidak terganggu selama waktu tidak terjadi hujan.
·
Kandungan
air
Laju infiltrasi terbesar terjadi pada
kandungan air yang rendah dan sedang.
·
Profil
tanah
Sifat
bagian lapisan suatu profil tanah juga menentukan kecepatan masuknya air ke dalam tanah. Ketika air hujan jatuh di
atas permukaan tanah, maka proses
infiltrasi tergantung pada kondisi
biofisik permukaan tanah, sebagian atau seluruh air hujan tersebut akan
mengalir masuk ke dalam tanah melalui pori-pori permukaan tanah. Proses
mengalirnya air hujan ke dalam tanah disebabkan oleh tarikan gaya gravitasi dan
gaya kapiler tanah. Oleh karena itu, infiltrasi juga biasanya disebut sebagai aliran
air yang masuk ke dalam tanah sebagai akibat gaya kapiler dan gravitasi. Laju
air infiltrasi yang dipengaruhi oleh gaya gravitasi dibatasi oleh besarnya
diameter pori-pori tanah. Tanah dengan pori-pori jenuh air mempunyai kapasitas
lebih kecil dibandingkan dengan tanah dalam keadaan kering (Sastrodarsono,
1999)
BAB III
BAHAN & ALAT
2.1 Alat dan Bahan
Alat :
Infiltrometer, tangki air/ember, bantalan kayu, pukul besi, gelas ukur,
baju praktikum
Bahan :
Air, Lahan
2.2 Cara Kerja
1)
Membersihkan
lokasi yang akan diukur infiltrasinya.
2)
Menempatkan
silinder tegak lurus da menekan kedalam tanah hingga bersisa kurang lebih 10 cm
3)
Menyiapkan
air secukupnya, stopwatch, dan alat tulis.
4)
Menyiapkan
tabel pengamatan
5)
Melakukan
langkah-langkah sebagai berikut:
·
Pada skala
yang terdapat pada dinding silinder, tarik 2 garis dengan jarak yang
diinginkan.
·
Secara
perlahan menuangkan air kedalam silinder hingga penuh tunggu hingga seluruh air
terinfiltrasi.
·
Menuangkan
lagi air kedalam silinder sampai mencapai batas atas garis.
·
Pada
setiap waktu yg telah ditentukan, dengan segera tambahkan air dalam silinder
sampai garis atas.catat jumlah air yang ditambahkan.
·
Melakukan
hal tersebut, sampai seluruh waktu yang ada ditabel lembar kerja terisi semua.
·
Dari data
yang terkumpul, menghitung laju infiltrasi tiap waktu tertentu dan apabila
hasilnya digambarkan maka akan terlihat laju infiltrasi eksponensial
BAB IV
HASIL &
PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Waktu
(menit)
|
Selisih
waktu
(jam)
|
Volume
air ditambahkan
(cm3)
|
Kedalaman
infiltrasi
(cm)
|
Infiltrasi
kumulatif (cm)
|
Laju
infiltrasi (cm/jam)*
|
0
|
0
|
210
|
0,4
|
0,4
|
|
1
|
1
|
20
|
0,2
|
0,6
|
0,6
|
2
|
1
|
10
|
0,1
|
0,7
|
0,7
|
5
|
3
|
6
|
0
|
0,7
|
0,23
|
10
|
5
|
2
|
0
|
0,7
|
0,14
|
20
|
10
|
2
|
0
|
0,7
|
0,07
|
30
|
20
|
0
|
0
|
0,7
|
0,035
|
60
|
30
|
0
|
0
|
0,7
|
0,023
|
*diperoleh dengan membagi nilai
infiltrasi kumulatif (cm) dengan selisih waktu (jam)
4.2 Pembahasan
Laju
infiltrasi pada suatu tempat akan
semakin kecil seiring kejenuhan tanah oleh air. Ketika air hujan jatuh di atas
permukaan tanah, maka proses infiltrasi tergantung pada kondisi biofisik permukaan
tanah, sebagian atau seluruh air hujan tersebut akan mengalir masuk ke dalam
tanah melalui pori-pori permukaan tanah. Proses mengalirnya air hujan ke dalam
tanah disebabkan oleh tarikan gaya gravitasi dan gaya kapiler tanah. Oleh
karena itu, infiltrasi juga biasanya disebut sebagai aliran air yang masuk ke
dalam tanah sebagai akibat gaya kapiler dan gravitasi. Laju air infiltrasi yang
dipengaruhi oleh gaya gravitasi dibatasi oleh besarnya diameter pori-pori tanah.
Tanah dengan pori-pori jenuh air mempunyai kapasitas lebih kecil dibandingkan
dengan tanah dalam keadaan kering.
BAB V
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
·
Semakin lama selang waktu maka laju
infiltrasi semakin menurun hingga mencapai titik konstan atau tetap.
·
Semakin lama selang waktu maka jarak permukaan air semakin berkurang hingga
air tersebut tidak dapat lagi diserap oleh tanah
4.2 Saran
Semoga
ke depannya fasilitas pendukung kegiatan praktikum lebih memadai lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Asdak Chay .2002. Hidrologi dan Pengeloaan daerah Aliran Sungai.Gadjah Mada.
Press:Yogyakarta.
Maidment, RD. (1989). Handbook of Hydrology.New York:
McGraw-Hill.
Sastrodarsono Suyono dan Kensaku
Takeda.1999. Hidrologi untuk Pengairan.
Pradnya
Paramitha:Bandung.
리조트 사업자인 RFKR(중국 푸리그룹 한국법인)이 공사비를 제때 주지 않자 시공사인 쌍용건설은 2020년 2월부터 공사를 중단하고 유치권을 행사하고 있다. ▪ 신용점수 사전조회 희망 토토 시 아래의 “내 신용점수 조회하기”를 클릭하시면 신용평가회사인 나이스평가정보의 신용조회(무료) 사이트로 연결됩니다. 온라인바카라의 경우 50%의 확률이지만 본인에게 잘 맞는 그림은 분명 있다고 생각 합니다.
BalasHapus