LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNOLOGI BENIH
TEKNOLOGI BENIH
ACARA 9
Uji Vigor Benih
Disusun Oleh
:
Nama : Putri
Mian Hairani
NPM :
E1J012014
Prodi :
Agroekoteknologi
Hari, Jam : Selasa, 10.00-12.00 WIB
Co-ass :
Claudia Sitompul
Laboratorium Agronomi
Fakultas Pertanian
Universitas
Bengkulu
2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Pengujian
mutu benih, yang meliputi pengujian mutu fisik, genetis dan fisiologis,
merupakan metode untuk menentukan nilai pertanaman di lapangan. Didalam setiap
pengujian, standar tolak ukur untuk mutu kualitas benih memiliki berbeda-beda.
Karena itu, komponen-komponen mutu benih yang menunjukkan korelasi dengan nilai
pertanaman benih di lapangan harus di evaluasi pengujian.
Pengujian
benih dapat dilakukan mengikuti aturan ISTA (International Seed Testing
Association) atau OASA (Assocation Official Seed Analysts) deng an beberapa
penyesuaian. Penyesuaian tersebut antara lain penyederhanakan prosedur
pengujian benih, yang salah satunya adalah pengujian mutu fisiologis benih.
Pengujian mutu fisiologis benih dapat dilakukan melalui uji viabilitas dan
vigor benih. Uji viabilitas benih meliputi pengukuran daya kecambah dan kadar
air benih. Sedang uji vigor benih meliputi uji pengusangan dipercepat dan uji
daya hantar listrik. Pengujian-pengujian ini dilakukan dengan menggunakan
sampel benih yang mewakili lot (kumpulan) benih.
Berdasarkan substratnya,
metode uji perkecambahan benih dengan subsrat kertas, pasir, dan tanah. Kondisi
lingkungan perkecambahan pada kedua metode uji ini dalam keadaan optimum.
Kadar
air benih merupakan salah satu komponen yang harus diketahui baik untuk tujuan
pengolahan maupun penyimpanan benih. Telah diketahui bahwa kadar air memiliki
dampak besar terhadap benih selama penyimpanan. Menyimpan benih orthodoks
berkadar air tinggi beresiko cepat mundurnya benih selama dalam penyimpanan.
Kadar air benih merupakan salah satu komponen yang dinilai oleh BPSB (Balai
Pengawasan dan Sertifikasi Benih) dalam sertifikasi benih sehingga uji ini
merupakan satu pengujian rutin para analisis benih di laboratorium benih.
1.2 Tujuan
·
Mahasiswa
Agar dapat melakukan pengujian vigor benih dengan metode uji pengusangan
dipercepat dan uji daya hantar listrik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Sebelum
diedarkan di pasaran, benih kacang panjang harus disertifikasi untuk menjamin
kualitas benih yang baik, setelah penangkaran atau produsen benih mengajukan
permohonan pengambilan contoh benih, petugas pengawas benih akan datang untuk
mengambil contoh benih. Contoh benih tersebut diambil secara acak dari plot
benih, sesuai dengan ketentuan (Pitojo, 2006).
Contoh benih adalah wakil dari
kelompok benih yang akan diuji di laboratorium, untuk keperluan sertifikasi.
Contoh ini diambil dari setiap kelompok benih yang telah selesai diproses.
Pengambilan contoh dilakukan oleh pengawas benih atas permintaan dari penangkar
atau produsen benih. Produksi kelompok benih bawang merah yang berbentuk biji
tidak boleh lebih dari 0,5 ton dan kelompok benih bawang merah yang berupa umbi
tidak boleh lebih dari 20 ton. Wadah tempat benih dan pengaturan letak kelompok
benih di gudang harus dilakukan sedemikian rupa sehingga memudahkan petugas
untuk mengambil contoh benih. Contoh benih yang berbentuk umbi paling sedikit
sebanyak 1.000 g dari setiap kelompok benih dan contoh benih yang berbentuk
biji paling sedikit sebanyak 75 g dari setiap kelompok benih (Pitojo,2003).
Biji
tanaman hutan daerah tropis umumnya bersifat rekalsitran atau intermediate,
sehingga apabila disimpan secara konvensional, viabilitasnya akan cepat
menurun. Penyimpanan benih dalam nitrogen cair (kriopreservasi) merupakan suatu
solusi untuk menyimpan benih rekalsitran dan intermediate. Benih dapat disimpan
dalam bentuk biji utuh atau embrionya saja tergantung dari ukurannya. Beberapa
jenis benih tanaman penghasil kayu seperti Swietenia macrophylla (mahoni) dan
Tectona grandis (jati) telah berhasil dikriopreservasi dalam bentuk benih utuh
dengan viabilitas masing-masing 63% dan 90%. Benih yang akan disimpan di dalam
nitrogen cair harus mencapai kadar air optimal sehingga selama dalam
penyimpanan tidak mengalami kerusakan akibat suhu ultra dingin (chilling
injury). Oleh karena itu banyak penelitian biji difokuskan untuk mencari kadar
air yang optimal sebelum disimpan pada suhu rendah maupun pada nitrogen cair
(-196°C). Kriopreservasi termasuk kategori konservasi ex situ. Teknik
penyimpanan ini dapat menghemat biaya tenaga kerja, bahan-bahan, dan fasilitas
tanam karena waktu penyimpanan menjadi lebih lama (Djam’an,Dkk.,2006).
Pengamatan
terhadap mutu benih padi gogo yang digunakan petani menunjukkan hanya 50% yang
mempunyai mutu yang baik (daya berkecambah > 80% dan vigor > 70%). Sampel
benih padi gogo tersebut telah terinfeksi oleh tiga jenis cendawan gudang
dengan tingkat infeksi 2,5-20% dan tujuh cendawan terbawa benih. Mutu benih
(daya berkecambah dan vigor benih) bervariasi antarvarietas dan antar sumber
benih, namun pengaruh interaksi antara varietas dan sumber benih tidak nyata.
Daya berkecambah benih hasil panen MH 2004/05 di lahan kering berkisar antara
88- 93%. Daya berkecambah tertinggi diperoleh dari varietas Limboto dan Gajah
Mungkur. Daya berkecambah terendah ditunjukkan oleh varietas Hawara. Benih
hasil panen musim kemarau di lahan sawah (MK, lahan sawah) mempunyai daya
berkecambah yang lebih tinggi daripada benih hasil panen MH 2004/05, berkisar
antara 93-97% (Wahyuni,2008).
Dalam pemenuhan benih jagung pulut
petani menggunakan benih yang berasal dari hasil tanaman sebelumnya, dari
tetangga atau dibeli dari pasar. Kondisi ini memungkinkan terjadinya
pencampuran benih yang menyebabkan benih menjadi tidak murni lagi. Keunggulan
va-rietas dapat dinikmati konsumen bila benih yang ditanam bermutu (asli, murni,
vigor, bersih dan sehat). Seleksi yang dilakukan adalah 1) me-ngeliminasi
tipe-tipe tanaman yang menyim-pang dari tipe rata-rata dan yang berpenyakit
berdasarkan hasil pengamatan secara visual, 2) pada perkembangan vegetatif di
lakukan roging tipe tanaman yang menyimpang dari rata-rata genotipe yang dapat
dilihat dari perkembangan akar dan batang, figmentasi, bentuk daun, tanaman
yang berpenyakit dan sebagainya, 3) setelah fase pembungaan dila-kukan rouging
selama periode pengisian biji dimaksudkan untuk membersihkan tanaman dari tipe
yang menyimpang terutama reaksi-nya terhadap hama dan penyakit, 4) sebelum
panen yang merupakan fase akhir dari kegia-tan rouging dilakukan untuk
mengeliminasi tanaman yang berpenyakit dan yang mem-perlihatkan karakteristlk menyimpang
dari tipe rata-rata vegetatif dan reproduksi (Rouf,Dkk.,2010).
Benih
yang baik berasal dari blok penanaman yang seragam, berdaya hasil tinggi, dan
mencirikan varietas yang khas, sera memiliki daya kecambah minimal 80%. Akan
lebih baik lagi kalau benih berasal dari hibridisasi, baik persilangan tunggal
atau ganda, pada keturunan F1 dari galur murni atau varietas unggul. Setelah
benih dipilih, pisahkan atau buang kotoran yang terikut, seperti kerikil,
sisa-sisa kulit buah, dan sebagainya. Pilih biji yang bernas, dan buang yang
kisut atau kosong. Langkah berikutnya adalah menguji daya kecambah benih dari
biji yang sudah diseleksi tersebut. Apabila daya kecambahnya kurang dari 80%,
berarti benih tersebut termasuk kurang bagus. Sebaiknya, cari benih yang daya
kecambahnya diatas 80% (Widodo dan Sumarah,2007).
BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan
Bahan :
Benih
kacang hijau
Benih padi
Benih
jagung
Benih
kacang merah
Aquades
Kertas
merang
Alat :
timbangan
digital, oven
gelas
piala, gelas ukur, pengaduk
nampan
rak
penderaan dan air
EC meter.
3.2 Cara Kerja
a. Uji
peredaran benih
v Benih disiapkan masing-masing 100 butir benih
jagung, 200 butir benih padi, 200 butir benih kacang hijau, dan 100 butir
kacang merah.
v Benih ditempatkan dirak penderaan yang telah
dipasang sebelumnya didalam kotak penderaan yang berisi air. Kotak penderaan
tersebujt ditutup dengan penutupnya.
v Kotak penderaan berisi benih yang akan diuji ini
dimasukkan kedalam oven bersuhu 420 C dan pertahankan didalamnya
selama 0, 3, dan 6 hari.
v Setelah saat penderaan selesai, benih
dikecambahkan dengan metode antar kertas.
v Kecambah yang normal; dihitung pada umur 4 dan 7
hari setelah tanam untuk jagung, kacang hijau, kacang m,erah, dan untuk padi 7
dan 14 hari setelah tanam.
v Kecambah normal dibuang pada hitrungan pertama
maupun benih yang busuk dan kecambah yang mati.
v Presentasi kecambah normal dihitung pada
pengamatan terakhir sebagai daya kecambah (DB)
b. Uji
daya hantar listrik
v Diambil masing-masing 50 butir benih padi,
jagung, kacang hijau, dan kacang merah.
v Dibagi ke 50 butior benih tersebut menjadi 2
bagian yang sama sehingga setiap bagian berjumlah 25 butir benih.
v Tiap-tiap 25 butir benih tersebut
ditimbang9angka pecahan digunakan dua decimal dibelakang koma).
v 25 butir benih tersebut ditempatkan dalam gelas
Erlenmeyer bervolume 200ml
v 75ml aquades ditambahkan kedalam gelas tersebut.
v Gelas Erlenmeyer ditempatkan dalam ruang dengan
suhu kamar selam 24 jam.
v Setelah 24 jam inkubasi, benih diambil dan
dibuang.
v Diukur daya hantar listrik(DHL) air rendaman
dengan EC meter (missal X1). Sebelum diukur, air rendaman diaduk sampai rata.
v 75ml air aquades tanpa benih disiapkan sebagai
control dan dilakukan pengukuran dengan prosedur yang sama (missal Y1).
v Sebelum dan sesudah pengukuran, cuci electroda
dengan aquadest dan keringkan dengan kertas tissue.
v Dihitung air rendaman dengan menggunakan rumus:
W
Dengan
:
A1 = Hasil pengukuran DHL air rendaman benih dikurangi hasil
pengukuran DHL aquades pada setiap
bagian.
= (X1 – X2)
A2 = (X2-Y2)
X1 = Berat 25 benih bagian 1
X2 = Berat 25 benih bagian 2
BAB IV
HASIL DAN
PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Hasil
penimbangan 30
butir benih menjadi 2 bagian yang sama
Benih
|
X1(gr)
|
X2(gr)
|
Padi
|
0,53
|
0,58
|
Jagung
|
6,21
|
6,41
|
Kacang Hijau
|
1,37
|
1,42
|
Kacang Merah
|
6,44
|
6,30
|
Hasil
pengukuran DHL
Benih
|
U1
|
U2
|
Padi
|
0,35
|
0,33
|
Jagung
|
0,45
|
0,40
|
Kacang Hijau
|
0,38
|
0,35
|
Kacang Merah
|
0,96
|
0,96
|
Ket : U1
= pengukuran DHL air rendaman benih
U2
= pengukuran DHL Aquades
Y1
= 0,32
Y2
= 0,38
Benih
|
A1
|
X2 (gr)
|
Padi
|
0,21
|
0,20
|
Jagung
|
5,89
|
6,03
|
kacang hijau
|
1,05
|
1,04
|
kacang merah
|
6,12
|
5,92
|
Keterangan
: A1 = (X1 – Y1)
A2 = (X2 – Y2)
Presentase
kecambah
Benih
|
Jumlah
|
Kecambah
Normal
|
||
Penderaan
1
|
Penderaan
2
|
Penderaan
3
|
||
Padi
|
100
|
0
|
0
|
0
|
Jagung
|
40
|
0
|
0
|
7
|
Kacang
Hijau
|
100
|
0
|
0
|
68
|
Kacang
Merah
|
40
|
0
|
0
|
25
|
v Daya kecambah penderaan 3
·
·
Benih
Padi
§
·
Benih
Jagung
§
·
Benih
kacang hijau
§
·
Benih
kacang merah
§
Perhitungan DHL
W
1. Benih
padi
0,063
2. Benih
jagung
3. Benih
kacang hijau
4. Benih
kacang merah
4.2 Pembahasan
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan
mengenai pengujian uji vigor benih yang mana nantinya diharapkan berbagai
kemungkinan untuk mendapatkan hasil pengujian benih yang bagus dengan asumsi
benih itu benar-benar bermutu dan berkualitas tinggi, sehingga nantinya bisa
digunakan oleh khalayak masyarakat.Berbagai hal yang ada pada saat ini yaitu,
adanya benih - benih yang illegal (Non- Bersertifikat), hal inilah yang
menjadikan masyarakat mengalami kerugian yang mendasar dengan adanya hal
tersebut.Dengan demikian, adanya kegiatan praktikum uji vigor benih ini
diharapkan bisa menangani masalah dan problema-problema dalam kegiatan
pertanian masa, dan dengan adanya ujui vigor benih yang telah kami lakukan bisa
menjadikan masyarakat bisa memahami dengan adanya benih yang bersertifikat
tentunya benih yang bersertifikat itu telah dilakukan berbagai pengujian
seperti halnya uji vigor ini.Dalam pengujian vigor ini banyak hal yang bisa
ketahui apakah benih yang mau kita semaikan dilapangan itu bagus atau tidak
dalam perkecambahannya yang nantinya dalam hal ini jika banyak yang berkecambah
maka benih itu bagus untuk digunakan, begitu pula sebaliknya jika benih dalam
perkecambahannya hanya sedikit maka benih ttidak layak untuk digunakan.Apalagi
kita ketahui bahwa masyarakat banyak sekali buta akan pengetahuan, maka inilah
tugas kami untuk memberikan wawasan ataupun pengetahuan mengenai penggunaan
bibit unggul(bersertifikat).
Dalam pengujian yang telah kami
lakukan, diperoleh data-data seperti pada hasil pengamatan yang telah tertera
diatas. Dengan demikian kami akan membahas sedikit tentang berbagai hal
mengenai daya kecambah benih dan daya hantar listrik. Untuk perhitungan daya
kecambah benih padi untuk penderaan 1 dan 2 belum ada kecambahnya. Namun, untuk penderaan ke 3
diperoleh hasil: benih padi 0%, benih jagung 17,5%, benih kacang hijau 68%, dan
benih kacang merah 62,5%.
Sedangkan untuk penghitungan daya hantar listrik kita dapatkan untuk benih padi
0,063, benih jagung 0,4461, benih kacang hijau 0,8055, benih kacang merah
0,4464.
BAB V
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
·
Hasil
dari uji penderaan adalah benih padi 0%, benih jagung 17,5%, benih kacang hijau 68%, dan benih kacang
merah 62,5%.
·
Hasil dari uji DHL adalah benih
padi 0,063, benih jagung 0,4461, benih kacang hijau 0,8055, benih kacang merah
0,4464.
1.2 Saran
·
Diharapkan
sarana dan prasarana praktikum mengalami kemajuan yang lebih baik dari tahun
sebelumnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Djam’an, D.F. Dkk. Penyimpanan Benih Damar (Agathis damara
Salisb.) dalam Nitrogen Cair. Biodiversitas. 7(2): 164-167
Pitojo,S. 2003. Penangkaran Benih Bawang Merah. Yogyakarta: Kanisius
Pitojo,S. 2006. Benih Kacang Panjang. Yogyakarta: Kanisius
Rouf,A.A. Dkk. 2010. Pengkajian Pemurnian Benih Jagung Pulut di
Provinsi Gorontalo. Prosiding Pekan Serelia Nasional
Wahyuni,S. 2008. Hasil Padi Gogo dari Dua Sumber Benih yang Berbeda. Penelitian Pertanian
Tanaman Pangan. 27(3)
Widodo,W dan S. Sumarah. 2007. Seri Budi Daya Jarak Kepyar. Yogyakarta:
Kanisius.
Coin Casino is a Safe & Secure Online Casino
BalasHapusCasino is a trustworthy online casino that provides an exciting online 카지노 casino experience. Play with the best bitcoin and fiat currencies for real money with Mobile Casino 1xbet korean · Online Slots · About 인카지노 Us