Laporan Pemuliaan Tanaman Acara 3 & 4 Teknik Persilangan pada Tanaman Menyerbuk Sendiri dan Menyerbuk Silang



LAPORAN PRAKTIKUM PEMULIAAN TANAMAN

ACARA 3 & 4
TEKNIK PERSILANGAN PADA TANAMAN MENYERBUK SENDIRI DAN MENYERBUK SILANG





LogoUnib.png
 












Disusun Oleh :

Nama                           : Putri Mian Hairani
NPM                            : E1J012014
Co-ass                          : Sylvia Molesta



Program Studi Agroekoteknologi
Jurusan Budidaya Pertanian
Fakultas Pertanian
Universitas Bengkulu
2014
BAB I
 PENDAHULUAN
1.1  Pendahuluan
            Salah satu upaya yang perlu dilakukan untuk meningkatkan produktivitas pertanian adalah penggunaan benih unggul bermutu tinggi. Sifat unggul pada tanaman dapat timbul secara alami karena adanya seleksi alam dan juga dapat terbentuk karena campur tangan manusia melalui kegiatan pemuliaan tanaman.
            Pemuliaan tanaman pada dasarnya adalah kegiatan memilih atau menyeleksi dari suatu populasi untuk mendapatkan genotip tanaman yang memiliki sifat-sifat unggul, yang selanjutnya dikembangkan dan diperbanyak sebagai bibit unggul. Namun demikian, kegiatan seleksi tersebut sering kali tidak dapat langsung diterapkan. Sifat keunggulan tidak seluruhnya terdapat pada satu genotip saja, melainkan terpisah genotip lainnya. Misalnya satu genotip mempunyai daya hasil tinggi, tetapi rentan terhadap penyakit, genotipe lainnya memiliki sifat sebaliknya. Jika seleksi diterapkan secara langsung, maka kedua sifat unggul tersebut akan selalu terpisah pada genotip yang berbeda. Untuk mendapatkan genotip baru yang memiliki kedua sifat unggul tersebut, perlu dilakukan penggabungan melalui rekombinasi gen.
            Persilangan merupakan salah satu cara untuk menghasilkan rekomendasi gen. Secara teknis, persilangan dilakukan dengan cara memindahkan tepung sari ke kepala putik. Persilangan ini dilakukan pada tanaman menyerbuk sendiri maupun tanaman menyerbuk silang. Keberhasilan persilangan sangat ditentukan oleh pengetahuan pemulia mengenai struktur bunga, waktu berbunga, saat bunga mekar, kapan bunga betina matang, saat jantan matang, dan tipe penyerbukan (tanaman menyerbuk sendiri dan silang).

1.2  Tujuan
·         Melakukan persilangan pada tanaman menyerbuk sendiri dan tanaman menyerbuk silang
·         Menghitung persentase keberhasilan persilangan





BAB II
 TINJAUAN PUSTAKA

            Penyerbukan sendiri adalah jatuhnya serbuk sari dari anter ke stigma pada bunga yang sama atau stigma dari bunga yang lain pada tanaman yang sama atau klon yang sama. Prinsipyang memungkinkan terjadinya penyerbukan penyerbukan sendiri adalah kleistogami yaitu pada waktu terjadi penyerbukan bunga yang belum mekar atau tidak terbuka, misalnya pada kedelai, padi, tembakau dan lain-lain (Nasir, 2001).
            Tanaman menyerbuk sendiri dapat dimuliakan antara lain melalui hibridisasi. Hibridisasi atau persilangan bertujuan menggabungkan sifat-sifat baik dari kedua tetua atau induknya sedemikian rupa sehingga sifat-sifat baik tersebut dimiliki keturunannya. Sebagai hasil dari hibridisasi adalah timbulnya keragaman genetik yang tinggi pada keturunannya. Dari keragaman yang tinggi inilah pemulia tanaman akan memilih tanaman yang mempunyai sifat-sifat sesuai dengan yang diinginkan (Sunarto, 1997).
            Hibridisasi (persilangan) adalah penyerbukan silang antara tetua yang berbeda susunan genetiknya. Pada tanaman menyerbuk sendiri hibridisasi merupakan langkah awal pada program pemuliaan setelah dilakukan pemilihan tetua. Umumnya program pemuliaan tanaman menyerbuk sendiri dimulai dengan menyilangkan dua tetua homozigot yang berbeda genotipenya. Pada tanaman menyerbuk silang, hibridisasi biasanya digunakan untuk menguji potensi tetua atau pengujian ketegaran hibrida dalam rangka pembentukan varietas hibrida. Selain itu, hibridisasi juga dimaksudkan untuk memperluas keragaman (Nasir. M, 2001).
            Persilangan memiliki beberapa tujuan, yaitu: (1) Menggabungkan semua sifat baik ke dalam satu genotipe baru; (2) Memperluas keragaman genetik; (3) Memanfaatkan vigor hibrida; atau (4) Menguji potensi tetua (uji turunan). Dari keempat tujuan utama ini dapat disimpulkan bahwa hibridisasi memiliki peranan penting dalam pemuliaan tanaman, terutama dalam hal memperluas keragaman dan mendapatkan varietas unggul yang diinginkan. Seleksi akan efektif apabila populasi yang diseleksi mempunyai keragaman genetik yang luas (Muhammad. 2005).
            Di alam penyerbukan silang terjadi secara spontan. Penyerbukan tersebut terjadi dengan bantuan angin, serangga pollination dan binatang lainnya. Pada penyerbukan alami tidak diketahui sifat-sifat dari pohon induk apakah sifat dari pohon induk baik atau buruk sehingga tidak dapat dilakukan pengontrolan akibatnya hasilnya seringkali mengecewakan. Oleh karena itu agar persilangan dapat dikontrol dan hasilnya sesuai dengan yang diharapkan, maka manusia melakukan penyerbukan silang buatan (Wels, 1981).
BAB III
METODOLOGI

3.1 Alat dan Bahan
Alat     : Pinset, gunting, kaca pembesar, kertas label plastik untuk label persilangan,
              Benang, spidol permanen, kantong kertas 40 x 50 cm untuk menutupi bunga
              Jantan jagung, kantong kertas minyak 10 x 20 cm untuk menutupi bunga betina,
              Klip dan staples.
Bahan  : Benih kacang panjang, jagung, pupuk NPK, pestisida


3.2 Cara Kerja
Tanaman Menyerbuk Sendiri (Kacang Panjang)
Pelaksanaan Tanam
·         Membuka Lahan dengan ukuran 2 x 3 meter
·         Mencangkul petakan untuk penanaman
·         Mencampurkan Pupuk Kandang
·         Mertakan petakan
·         Menanam bibit dan menaburkan furadan.
·         Memelihara tanaman hingga siap dilakukan persilangan atau sampai tanaman berbunga.

Pelaksanaan Persilangan
·         Setelah tanaman sudah mulai berbunga, penyilangan dapat dilakukan setiap hari pada pukul 06.30 – 07.30
·         Memilih bunga yang diperkirakan mekar esok harinya dengan ciri-ciri kuncup bunga membengkak dan corolla mulai kelihatan muncul sedikit pada kelopaknya. Kelopak bunga dibuang dengan pinset. Kemudian buang bunga mahkota dengan cara menarik perlahan – lahan mahkota (sepal). Sampai kelima sepal habis.
·         Membuang seluruh stamen dengan menggunakan pinset sehingga hanya tertinggal kepala putik.
·         Memilih bunga yang mekar sebagai sumber serbuk sari (pejantan), lalu buka mahkotanya dan ambil anter yang sudah siap untuk diserbukkan kekepala putik atau stigma.
·         Melakukan pemindahan serbuk sari kekepala putik.
·         Setelah menyilangkan diberi label yang neggantung pada tangkai atau cabang bunga tersebut dengan menulis tetua yang disilangkan (betina dan jantan), tanggal persilangan, nama penyilang (pemulia).
·         Apabila kira-kira satu minggu bunga yang disilangkan masih segar  dan hijau berarti hibridisasi berhasil.


Tanaman Menyerbuk Silang (Jagung)
Pelaksanaan Tanam
·         Membuka Lahan dengan ukuran 2 x 3 meter
·         Mencangkul petakan untuk penanaman
·         Mencampurkan Pupuk Kandang
·         Mertakan petakan
·         Menanam bibit dan menaburkan furadan.
·         Memelihara tanaman hingga siap dilakukan persilangan atau sampai tanaman berbunga.

Pelaksanaan Persilangan Jagung
·         Setelah bunga jantan (malai) keluar, tutup malai dengan pembungkus secara rapat untuk menampung serbuk sari.
·         Setelah bunga betina keluar, potong rambut sehingga rata kemudian tutup dengan plastic.
·         Memilih bunga betina (tongkol) yang akan diserbuki sebelum rambut pada ujung tongkol keluar, dibungkus dengan kantong kertas yang sudah disiapkan.
·         Memilih tanaman yang akan dipakai sebagai pejantan (sumber serbuk sari) dengan tanda-tanda bunga jantan sudah mekar, kemudian bungkus bunga jantan tersebut sampai rapatdengan kantong kertas, jangan sampai serbuk sari jatuh beterbangan.
·         Setelah satu atau dua hari bunga jantan tersebut telah siap untuk disilangkan. Untuk memastikan dipeolehnya tepung sari yang cukup, maka tepuklah bunga jantan yang terbungkus tersebut.
·         Apabila bunga betina yang dipilih telah siap diserbuki, yaitu pada tongkol yang telah keluar rambut diujungnya, maka persilangan telah siap dilaksanakan.
·         Persilangan dilakukan dengan cara memindahkanbunga jantan (serbuk sari) ke bunga betina(putik) dengan meletakkan serbuk sari pada rambut tongkol.
·         Menutup kembali tongkol yang telah disebuki. Tulis dan gantungkan label persilangan pada tongkol tersebut.





























BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
·           Hasil Persilangan Kacang Panjang
       Jumlah bunga tanaman  kacang yang disilangkan 11 bunga
       Jumlah bunga yang berhasil yang disilangkan 8
       Perhitungan
       Presentase keberhasilan persilangan 

·           Hasil Persilagan Jagung
       Jumlah bunga tanaman  disilangkan  yang disilangkan 1 bunga
       Jumlah bunga tanaman yang berhasil disilangkan 1
       Perhitungan
       Presentase keberhasilan persilangan
       Bunga jantan muncul tanggal 1 Mei 2014
       Bunga betina muncul tanggal 5 Mei 2014

4.2 Pembahasan
Dari hasil praktikum yang telah dilaksanakan yaitu menyilangkan tanaman penyerbuk sendiri dan tanaman menyerbuk silang, yang digunakan sebagai persilangan untuk tanaman penyerbuk sendiri yaitu tanaman kacang panjang yang terdiri dari 2 genotipe yaitu biji berwarna merah dan biji berwarna putih, sedangkan tanaman penyerbuk silang yang digunakan adalah tanaman jagung yang terdiri dari 2 genotipe yaitu biji yang berwarna merah dan putih.
            Dari hasil persilangan tanaman kacang panjang, jumlah bunga yang dicoba untuk dislangan sebanyak 11 bunga kacang panjang dan setelah disilangkan yang berhasil tumbuh atau berkembang sebanyak 9 bunga, dan setelah dipresentasekan keberhasilan persilangan tanaman kacang panjang yaitu 72,72%.
            Sedangkan untuk tanaman penyerbuk silang yaitu tanaman jagung, jumlah bunga yang disilangkan adalah satu bunga dan persilangan tersebut berhasil sehingga presentase keberhasilan persilangan tanaman jagung adalah 100 %.
            Persilangan kacang panjang dilakukan setelah tanaman kacang mulai berbunga dan persilangan tersebut dilakukan setiap pagi yaitu antar pukul 06:00 – 07:30, hal tersebut dilakukan karena bunga kacang panjang tidak semua siap diserbukan atau disilangkan sehingga kita harus setiap pagi untuk melaksanakan persilangan. Selain itu waktu untuk melakukan persilangan tidak boleh dilakukan terlalu siang karena akan menyebabkan serbuk sari menjadi kering dan ketika serbuk sari sudah kering maka serbuk sari tersbut tidak akan brkembang setelah disilangkan. Sedangkan untuk persilangan jagung dilakukan setelah bunga betina dan bunga jantan dari tanaman jagung sudah siap dilakukan. Pada tanama jagung ini bunga jantan dan bunga betina tidak serentak muncul dalam artian terdapat perbedaan waktu antara munculnya bunga janta dan bunga betina, dalam praktikum ini jarak waktu munculnya bunga jantan dan bunga betina selama 4 hari, dimana bunga jantan muncul terlebih dahulu dibandingkan bunga betina. Dalam pelaksanan penyerbukan tanaman jagung dilakukan setelah bunga jantan matang dan bunga betina sudah muncul atau keluarnya rambut-rambut ada tongkol jagung, karena bunga jantan muncul terlebih dahulu dibandingkan bunga betina maka setelah bunga jantan muncul maka bunga tersebut harus segera ditutup menggunakan kertas agar serbuk sari tanamn jagung tidak  menyerbuki tanaman jagung lain. Setelah bunga betina muncul lalu bunga tersebut juga ditutup sampai munculnya rambut-rambut pada tongkol jagung, setelah buna jantan dan bunga betina siap maka setelah itudilakukan penyerbukan dengan cara menumpahkan serbuk sari kerambut-rambut pada togkol jagung. Setelah dilakukan maka kita tinggal menunggu apakah penyerbukan itu berhasil atau tidak, jika berhasil maka pada tongkol jangung akan ada biji-biji jagung. Namun dalam persilangan ini biji jagung yng terbentuk hanya sedikit atau sebagian saja dan letak bijinya tidak teratur karena tidak semua rambut pada tongkol yang terkena serbuk sari sehingga bijipun tidak dapat terbentuk.












BAB V
PENUTUP
1.1  Kesimpulan

Dari hasil pengamatan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa : Persentase persilangan yang dilakukan pada kacang panjang adalah 72,72%

1.2  Saran
·         Diharapkan sarana dan prasarana praktikum mengalami kemajuan yang lebih baik dari tahun sebelumnya.





DAFTAR PUSTAKA

Muhammad. 2005. Pengantar Pemulyaan Tanaman. Departemen Agronomi Dan Hortikultura: Fakultas Pertanian.
Nasir, M. 2001. Pengantar Pemuliaan Tanaman. Depatemen Pendidikan Nasional. Jakarta
Sunarto.1997. Pemuliaan Tanaman dengan Hibridisasi (Allogam). Raja Grafindo Persada,
Jakarta
Wels, James R. 1981. Dasar-dasar Denetika dan Pemuliaan Tanaman. Jakarta: Erlangga









1969233_778913668815326_4173126791772712081_n.jpgLampiran



10367188_778913482148678_5466250713508730598_n.jpg,10417489_778913722148654_3664730951806447807_n.jpg
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar