Laporan Pemuliaan Tanaman Acara 1 Struktur Bunga



LAPORAN PRAKTIKUM
PEMULIAAN TANAMAN

ACARA 1
STRUKTUR BUNGA



LogoUnib.png
 











Disusun Oleh :

Nama                                       : Putri Mian Hairani
NPM                              : E1J012014
Prodi                              : Agroekoteknologi
Hari, Jam                       : Selasa, 08.00-10.00 WIB
Co-ass                            : Sylvia Molesta
                                                


         


Laboratorium Agronomi
Fakultas Pertanian
Universitas Bengkulu
2014

BAB I
 PENDAHULUAN
1.1  Pendahuluan
            Pada pemuliaan tanaman konvensional, variabilitas genetik dapat dibentuk melalui reproduksi seksual. Bunga sebagai alat reproduksi seksual mempunyai peran yang sangat penting. Dua bagian penting dari bunga yang secara langsung dilibatkan pada reproduksi seksual adalah benang sari (stamen) dan putik (pistil). Benang sari teridiri dari kepala sari (anther) yang berisi serbuk sari (pollen grains) dan tangkai (fillamen). Banyaknya anther pada satu bunga bervariasi. Putik terdiri dari kepala putik (stigma), tangkai putik (style) dan stigma dan masuk ke tangkai putik, akhirnya sampai ke ovary. Ovary mempunyai satu atau lebih bakal biji (ovule).
            Organ reproduktif ditutupi oleh salah satu atau lebih kelopak bunga (callix) dan tajuk atau mahkota (corolla). Callix terdiri dari beberapa kelopak (sepal) dan corolla terdiri dari beberapa helai tajuk (petal). Morfologi bunga dari suatu spesies akan menentukan apakah tanaman teresebut self atau cross pollinated.

1.2  Tujuan
·         Untuk menentukan bagian-bagian yang berbeda dari bunga dan fungsinya
·         Untuk menentukan tanaman menyerbuk sendiri atau menyerbuk silang














BAB II
 TINJAUAN PUSTAKA

            Bunga merupakan alat bantu dalam perkembang biakan secara seksual dan merupakan bagian dari tanaman. Bunga menjadikan tanaman tetap berkembang biak menjadi berbagai macam bentuk dengan jenis atau spesies yang  berbeda-beda. Bunga merupakan organ atau bagian terpenting dari tumbuhan agar  selalu dapat berkembang biak.  Bunga merupakan salah satu alat perkembangbiakan generatif tanaman yang melibatkan organ tanaman sebagai alat penyerbukan (Sunarto,1997).
            Bunga (flos) atau kembang adalah struktur reproduksi seksual pada tumbuhan berbunga (divisio Magnoliophyta atau Angiospermae, "tumbuhan berbiji tertutup"). Pada bunga terdapat organ reproduksi (benang sari dan putik). Bunga secara sehari-hari juga dipakai untuk menyebut struktur yang secara botani disebut sebagai bunga majemuk atau inflorescence. Bunga majemuk adalah kumpulan bunga-bunga yang terkumpul dalam satu karangan. Dalam konteks ini, satuan bunga yang menyusun bunga majemuk disebut floret Bunga hampir selalu berbentuk simetris, yang sering dapat digunakan sebagai penciri suatu takson. Ada dua bentuk bunga berdasar simetri bentuknya yaitu Aktinomorf (berbentuk bintang, simetri radial) dan Zigomorf (simetri cermin) (H. Surjono, 2005).
            Pada pemuliaan tanaman konvensional, variabilitas genetic tanaman didapatkan melalui reproduksi sesual. Bunga sebagai alat reproduksi seksual mempunyai peran yang sangat penting. Dua bagian penting dari bunga secara langsung dilibatkan pada reproduksi seksual adalah benang sari (stamen) dan putik (pistil). Benang sari terdiri dari kepala sari (anther) yang berisi serbuk sari (pollen grains) dan, tangkai (fillamen). Putik terdiri dari kepala putik (stigma), tangkai putik (style), dan bakal buah (ovary). Stigma adalah sebagai penerima pollen, pollen akan berkecambah pada stigma dan masuk ke tangkai putik, akhirnya sampai ke ovary. Ovary mempunyai satu atau lebih bakal biji (ovule). Organ reproduksi ditutupi satu atau lebih kelopak bunga (callix) dan tajuk atau mahkota (corolla). Callik terdiri dari beberapa kelopak (sepal) dan corolla terdiri dari beberapa helai tajuk (petal). Marfologi bunga dari suatu spesies akan menentukan apakah bunga tersebut self atau cross pollinated (Tim Penyusun.2013).
            Alat perkembangbiakan generatif itu bentuk dan susunannya berbeda-beda menurut jenis tumbuhan, tetapi bagi tunbuhan yang berbiji itu lazimnya merupakan bagian tumbuhan yang kita kenal sebagai bunga (Pakong. 2010).
Bunga mempunyai empat jenis bunga yaitu bunga sempurna, bunga tidak sempurna, bunga lengkap, dan bunga tidak lengakap.1. Bunga sempurna (perfect) yaitu bu8nga biseksual, stamen dan pistil terletak pada bunga yang sama.
2. Bunga tak sempurna (imperfect) yaitu bunga uniseksual, stamen dan pistil terdapat pada bunga yang berbeda taua terpisah. 3. Bunga lengkap (complete), yang mempunyai keempat organ bunga yaitu sepal, petal, stamen dan pistil. Contohnya bunga kapas, kedelai, tembakau, anggur. 4. Bunga tak lengkap (incomplete), yang tidak mempunyai satu atau dua organ bunga. Contoh pada bunga jagung, padi, sorgum, famili rumput-rumputan (Poespodarsono, S. 1988).
            Monocious adalah tanaman yang staminate dan pistilatenya terletak pada tanaman yang sama. Sedangkan Diocious, yaitu tanaman yang staminate dan pistilatenya terletak pada tanaman yang berbeda. Untuk dapat menghasilkan biji atau buah tanaman biasanya terlebih dahulu melakukan penyerbukan. Penyerbukan yaitu jatuhnya serbuk sari ke kepala putik. Secara umum penyerbukan dibagi menjadi dua yaitu: Penyerbukan sendiri dan penyerbukan silang (Allard, RW. 1995).
            Penyerbukan sendiri adalah jatuhnya serbuk sari dari anther ke stigma pada bunga yang sama atau pada bunga lain pada tamanan yang sama. Terjadinya Self pollination karena adanya “kleistogamy” yaitu pada waktu terjadi penyerbukan bunga belum mekar atau tidak terbuka. Penyerbukan diawali oleh pembungaan. Proses penmbungaan disebut anthesis. Penyerbukan silang adalah jatuhnya serbuk sari dari anther ke stigma pada bunga yang berbeda (Anonim.2010).













BAB III
METODOLOGI

3.1 Alat dan Bahan
Alat     : Pinset, kaca pembesar, dan cawan petri
Bahan  : Bunga dari beberapa

3.2 Cara Kerja
            Menyediakan bunga dari beberapa spesies tanaman pangan, hortikultura, dan tanaman perkebunan yang mekar atau hampir mekar,ikutkan juga cabang atau dahan tempat melekatnya bunga.
Penngamatan:
1.      menggambar atau mendokumentasikan bagian struktur bunga yang diamati dan memberi keterangan bagian-bagiannya
2.      Bagian-bagian penyusun bunga: epicalyx (kelopak tambahan), calyx (kelopak), stamen (benang sari), Pistilum ( putik).
3.      Jumlah bagian-bagian penyusun bunga: Sepal (daun kelopak dan kelopak tambahan jika ada), Petal (daun mahkota), stamen (benang sari), Stigma.
4.      Keadaan masing-masing penyusun bunga: Petal( berlekatan, lepas, tumpang tindih), Sepal (berlekatan, lepas, tumpang tindih), Stamen( berlekatan, lepas), Putik (berlekatan,lepas)
5.      Bentuk masing-masing penyusun bunga: Petal, sepal, stamen, pistil.
6.      Letak masing-masing penyusun bunga terhadap bagian lainnya : berhadapan, berseling, berselang-seling
7.      Membuat deskripsi mengenai bunga, meliputi:
·         Letak bunga
·         Warna mahkota bunga
·         Ekspresi bunga
·         Distribusi bunga pada tanaman
·         Jenis bunga



BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Kacang panjang
Keterangan
ch2f1.jpg
Letak bunga di ketiak daun.
Warna mahkota ungu.
Merupakan  bunga sempurna.
Merupakan bunga yang hermaprodit.
Merupakan bunga lengkap.


Pepaya Jantan
Keterangan
kembang-pepaya-25671.jpg
Letak bunga di ketiak daun.
Warna mahkota putih.
Merupakan  bunga tidak sempurna.
Merupakan bunga yang monoecious.
Merupakan bunga lengkap.


Pepaya Betina
Keterangan
kembang-pepaya-25671.jpg
Letak bunga di ketiak daun.
Warna mahkota putih.
Merupakan  bunga tidak sempurna.
Merupakan bunga yang monoecious.
Merupakan bunga lengkap.










Pisang
Keterangan
bunga-pisang.jpg
Letak bunga di ketiak daun.
Warna mahkota putih.
Merupakan  bunga sempurna.
Merupakan bunga yang hermaprodit.
Merupakan bunga lengkap.


Jagung jantan
Keterangan
kembang-pepaya-25671.jpg
Letak bunga di ujung batang.
Tidak mempunyai mahkota.
Merupakan  bunga tidak sempurna.
Merupakan bunga yang monoecious.
Merupakan bunga tidak lengkap.


Jagung Betina
Keterangan
kembang-pepaya-25671.jpg
Letak bunga di ketiak daun.
Tidak mempunyai mahkota.
Merupakan  bunga tidak sempurna.
Merupakan bunga yang monoecious.
Merupakan bunga tidak lengkap.

Padi
Keterangan
kembang-pepaya-25671.jpg
Letak bunga di ujung batang.
Tidak mempunyai mahkota.
Merupakan  bunga tidak sempurna.
Merupakan bunga yang hermaprodit.
Merupakan bunga tidak lengkap.


Kakao
Keterangan
kembang-pepaya-25671.jpg
Letak bunga di ketiak daun.
Warna mahkota putih kekuningan.
Merupakan  bunga sempurna.
Merupakan bunga yang hermaprodit.
Merupakan bunga lengkap.


Bunga Sepatu
Keterangan
kembang-pepaya-25671.jpg
Letak bunga di ujung cabang.
Warna mahkota merah/putih/dll.
Merupakan  bunga sempurna.
Merupakan bunga yang hermaprodit.
Merupakan bunga lengkap.


Kamboja
Keterangan
kembang-pepaya-25671.jpg
Letak bunga di ujung cabang.
Warna mahkota merah muda/putih.
Merupakan  bunga sempurna.
Merupakan bunga yang hermaprodit.
Merupakan bunga lengkap.

4.2 Pembahasan
            Bunga yang memiliki 4 bagian utama yaitu korola, calyx, putik dan benang sari disebut bunga lengkap, sedangkan bunga yang tidak memiliki salah satunya atau lebih disebut bunga tidak lengkap. Bunga yang memiliki putik dan benang sari disebut bunga sempurna, sedangkan bunga yang hanya memiliki satu organ kelamin disebut bunga tidak sempurna.
            Bunga yang diamati ada yang termasuk bunga lengkap yaitu bunga pisang, bunga jarak, bunga melon, bunga jambu biji bunga cabai (Capsium frutescens) dan bunga kakao (Theobromo cacao). Yang termasuk bunga tidak lengkap yaitu bunga pepaya (Carica papaya), bunga padi (Oryza sativa), bunga jagung (Zea mays) dan bunga kelapa (Cocos nucifera).
            Berdasarkan alat-alat kelamin yang terdapat pada masing-masing bunga maka dibedakan menjadi 3 yaitu bunga banci atau berkelamin dua (hermaphroditus), bunga berkelamin tunggal (unisexualis), dan bunga mandul atau tidak berkelamin. Bunga berkelamin tunggal dapat dibedakan menjadi bunga jantan (flos masculus) dan bunga betina (flos femiculus).
            Menurut letak bunga jantan dan bunga betina, bunga dapat di bagi menjadi 3, yaitu monoecious atau berumah satu (putik dan benangsari berada dalam 1 tanaman), dioecious atau berumah dua (putik dan benang sari berada dalam 2 tanaman berbeda), dan polygamus (dalam 1 tanaman mempunyai 3 macam bunga yang berbeda). Tipe persilangan/penyerbukannya ada 3 yaitu: penyerbukan tertutup dan terbuka. Tipe penyerbukan terbuka ada 3, yaitu autogamie, allogamie (silang), dan xenogamie (asing).












BAB V
PENUTUP
1.1  Kesimpulan
·         Struktur bunga terdiri dari empat organ, yaitu : Sepala (daun kelopak), petala (daun mahkota), stamen atau benang sari (dengan kepala sari dan tangkai sari), dan putik atau pistil (kepala putik, tangkai putik, dan bakal buah. Bunga merupakan alat perkembang biakan tanaman secara generatif. Bunga mempunyai empat jenis bunga yaitu bunga sempurna, bunga tidak sempurna, bunga lengkap, dan bunga tidak lengakap. Untuk dapat menghasilkan biji atau buah tanaman biasanya terlebih dahulu melakukan penyerbukan. Penyerbukan yaitu jatuhnya serbuk sari ke kepala putik. Secara umum penyerbukan dibagi menjadi dua yaitu: Penyerbukan sendiri dan penyerbukan silang.


1.2  Saran
·         Diharapkan sarana dan prasarana praktikum mengalami kemajuan yang lebih baik dari tahun sebelumnya.
















DAFTAR PUSTAKA


Allard, RW. 1995. Pemuliaan Tanaman. PT. Rineka Cipta. Jakarta.
Anonim.2010. Struktur Benih. http://wikipedia/struktur-benih.html. diakses 21-3-2014.
H,Surjono.2005.Pengantar Pemuliaan Tanaman. Departemen Agronomi dan Hortikultura            Fakultas Pertanian IPB: Bogor
Pakong. 2010. Laporan praktikum Pemuliaan. http://sahabatbiologi.blogspot.com /2010/10/laporan-praktikum-struktur-perkembangan.html diakses 21-3-2014.
Sunarto. 1997. Pemuliaan Tanaman. Semarang: IKIP Semarang Press.
Tim Penyusun.2013. Penuntun Praktikum Pemuliaan Tanaman. UNIB: Bengkulu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar