Laporan Produksi Tanaman Industri Acara 3 Pembuatan Lubang Tanam dan Persiapan Tanam



BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang Masalah/Praktikum
            Lubang tanam  merupakan salah satu syarat yang perlu dilakukan dalam usaha penanaman atau budidaya tanaman perkebunan yang baik. Hal sama-sama bias dimengerti sebab tanaman tahunan biasanya memiliki perakaran yang cukup dalam dan luas.
            Pembuatan  lubang tanam dapat dipandang salah satu bentuk pengelolaan tanah dalam skala kecil (minimum tillage). Lubang tanam sebaiknya dibuat 2-6 bulan sebelum saat tanam tiba. Selama menunggu saat tanam, tanah galian akan mengalami sifat-sifat fisik dan kimia tanah, sebagai hasil adanya pengaruh iklim. Dalam pembuatan lobang tanam hendaknya mempunyai ukuran yang optimal yang disesuaikan dengan sifat tanah dan jenis bibit yang akan ditanam. Pada lahan yang gembur dan subur ukuran lobang tanam digunakan 60 x 60 x 40 cm atau 70 x 70 x 60 cm, sedangkan lahan yang berat dan atau lahan kurang subur lubang tanam dapat digunakan 80 x 80 x 100 cm atau 100 x 100 x 100 cm. Lubang tanam dibuat sedemikian rupa sehingga latak ajir tepat di tengah –tengah lubang tanam. Sewaktu menggali lubang ada yang berpendapat bahwa tanah galian bagian bawah dan bagian atas dipisahkan dan ada juga yang berpendapat tanah galian tersebut tidak perlu dipisahkan.
            Lubang tanam selain memberikan manfaat tumbuh, berkembangnya perakaran tanaman pokok, juga mempermudahkan perawatan tanaman serta menjaga konservasi lahan, karena pembuatan lubang tanam biasanya disesuiakan dengan kontur lahan dan jarak tanam.

1.2  Tujuan Praktikum
·         Memberikan pengertian secara langsung pada praktikan di lapangan, sehingga mampu mengidentifikasi, memecahkan masalah, dan menerapkan secara praktis serta benar.

1.3  Manfaat yang Diharapkan
·         Mengetahui bagaimana cara menyiapkan lubang tanam

                                                                          


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

            Pelaksanaan pengolahan tanah pada prinsipnya adalah tindakan pembalikan, pemotongan, penghancuran, dan perataan tanah. Struktur tanah yang semula padat diubah menjadi gembur, sehingga sesuai bagi perkecambahan benih dan perkembangan akar tanaman. Bagi lahan basah sasaran yang ingin dicapai adalah lumpur halus, yang sesuai bagi perkecambahan benih dan perkembangan akar tanaman. Alat untuk pengolahan tanah mulai yang tradisional sampai modern (Ariyanti 2011).
            Pengolahan tanah di tingkat petani umumnya dilakukan dengan mengolah tanah secara intensif sampai gembur pada seluruh permukaan tanah setiap akan menanam dan biasanya dilakukan 2-3 kali pembajakan baik dengan bajak mesin maupun ternak. Cara pengolahan tanah tersebut disebut pengolahan konvensional (conventional tillage). Cara pengolahan tanah secara konvensional seperti demikian dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan tanaman secara optimal, tetapi dampak positif tersebut hanya sementara, karena untuk jangka panjang akan berdampak negatif terhadap produktivitas lahan dan tanaman (Rosliani et al 2010).
            Lubang tanam merupakan salah satu syarat yang perlu dilakukan dalam usaha penanaman atau budidaya tanaman perkebunan yang baik. Hal sama-sama bias dimengerti sebab tanaman tahunan biasanya memiliki perakaran yang sukup dalam dan cukup luas (Prasetyo, 1997).             
            Pembuatan lubang tanam pada tanah mineral digali secara manual dengan menggunakan cangkul, dimana anak pancang digunakan sebagai titik tengah dari lubang tersebut. Pembuatan lubang tanam pada tanh mineral, baik diareal datar pada teras individu maupun pada teras bersambung, hanya dibuat satu lubang tanam (tunggal). Tanah galian lubang bagian atas (top soil) diletakan disebelah anak pancang tanaman, sedangkan tanah galian lubang bagian bawah (sub soil) diletakan disebelah kiri anak pancang. Lubang tanam selain memberikan manfaat tumbuh, berkembangnya perakaran tanaman pokok, juga mempermudahkan perawatan tanaman serta menjaga konservasi lahan, karena pembuatan lubang tanam biasanya disesuiakan dengan kontur lahan dan jarak tanam (Danarti, 2007).
            Pemberian pupuk saat pengolahan tanah perlu diperhatikan. Hal ini untuk menjaga agar tanah tidak mengalami kekahatan hara, karena hara sangat diperlukan bagi pertumbuhan perkembangan tanaman yang baik agar hasil yang diperoleh dapat mencapai maksimum. Pemupukan yang diberikan sebelum bibit ditanam diharapkan dapat merangsang pertumbuhan awal bibit yang natinya ditanam (Pudjogunarto 2011).





























BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat  Praktikum
Waktu             : Kamis, 13 Maret 2014
Tempat            : Lahan Praktikum Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu

3.2 Bahan dan Alat
·         Cangkul
·         Gancu
·         Sekop
·         Meteran
·         Timbangan
·         Pupuk Kandang

3.3 Metode Pelaksanaan/Rancangan yang digunakan
            Metode yang dilakukan adalah mempraktekkan langsung acara praktikum yang sedang dilakukan.

3.4 Cara Kerja
1.      Survey lokasi, dalam hal ini mengamati keadaan lahan yang ada contohnya:
·         Vegetasi tanaman yang ada pada lahan tersebut?
·         Bentuk kontur bagai mana?
2.      Menentukan tempat- tempat lahan yang akan dibuat lobang tanam dan sesuai jarak tanamnya.
3.      Membersihkan lahan dan sekitarnya yang akan dibuat lobang tanam.
4.      Menentukan ukuran lobang tanam 40 cm x 40 cm x 40 cm.
5.      Memisahkan hasil galian antara lapisan tanah atas dan lapisan tanah bawah, dimana tanah lapisan atas diletakkan disebelah bkanan lobang dan disebelah kiri tanah lapisan bawah.
6.      Membiarkan lobang tanam kena cahaya matahari
7.      Mencampur lapisan tanah lapisan bawah dengan pupuk kandang sebanyak 10 kg dan lapisan top soil dengan pupuk kandang 5 kg diaduk sampai merata.
8.      Kemudian campuran pupuk kandang dan tanah top soil dimasukkan kebagian bawah lubang dan tanah sup soil diatas dan dibiarka 2 minggu
9.      Setelah 2 minggu lobang tanam digali lagi sebesar tanaman, kemudian masukkan bahan tanam kopi kemudian ditutup kembali dengan tanah sambil ditekan agar posisi kopi kuat. Setelah selesai penanaman dilakukan penyiraman dengan air secukupnya.

3.5 Sifat-sifat yang Diamati
            Tidak ada dilakukan pengamatan secara spesifik.





















BAB IV
HASIL DAN ANALISIS HASIL

4.1 Hasil Praktikum/Data Pengamatan
4.2 Analisis Hasil/Analisis Statistik
 --Tidak ada analisis hasil--










BAB V
PEMBAHASAN

            Pembuatan lobang tanam merupakan salah satu syarat yang perlu dilakukan dalam usaha penanaman atau budidaya tanaman perkebunan yang baik. Hal disebabkan tanaman tahunan biasanya memiliki perakaran yang cukup dalam dan cukup luas. Pembuatan lobang tanam dalam percobaan ini dilakukan dua minggu sebelum penanaman. Pembuatan lobang tanam lebih dari dua minggu akan memungkin tertimbunnya kembali sebagian lubang tanam yang sudah digali dengan tanah yang berada disekitar galian lubang itu sendiri. Hal ini dapat mengurangi produktivitas tenaga kerja penanaman bibit, karena tenaga kerja harus mengulang kembali penggalian lubang yang tertimbun.
            Bentuk dan ukuran lobang tanam perlu diketahui oleh setiap petani.dalam usaha tani, lubang tanam termasuk bagian yang menentukan hidup/tidaknya bibit setelah tanam. Pembuatan lubang tanam yang dilakukan secara sembarangan akan memperbesar resiko kematian bibit, karena tanaman perkebunan termasuk tanaman yang sensitive dan peka terhadap perlakuan ceroboh. Lubang tanam untuk bibit asal perkembangbiakan vegetatif (stek) memiliki ukuran yang berbeda dengan lubang tanam untuk bibit yang berasal dari perkembangbiakan generatif (biji) .
            Pada percobaan ini tanah galian lubang bagian atas (top soil) sekitar 10 cm dari permukaan tanah dipisahkan dengan tanah galian lubang bagian bawah (sub soil). Hal ini disebabkan karena tanah bagian atas atau top soil lebih subur dibanding dengan tanah bagian bawah (sub soil).
            Pembuatan lubang tanam juga merupakan salah satu bentuk pengelolaan tanah dalam skala kecil. Pembuatan lubang tanam sebelum penanaman tanah galian akan mengalami sifat-sifat fisik dan kimia tanah, sebagai hasil adanya pengaruh iklim manfaat lain dari pembuatan lubang tanam ini adalah bagian lubang tersebut akan terhindar dari organisme pengganggu karena dampak dari sinar matahari.
            Dalam pembuatan lobang tanam hendaknya mempunyai ukuran yang optimal yang disesuaikan dengan sifat tanah dan jenis bibrt yang akan diatanam. Pada praktikum yang telah dilaksanakan ukuran lobang tanam yang dibuat adalah 40 cm x 40 cm x 40 cm, dengan kondisi areal agak curam tetapi sebelumnya telah dibuat teras-teras.
            Persiapan tanam yang dilakukan dimana pupuk kandang dan tanah sub soil dicampurkan, kemudian dimasukkan kebagian bawah lubang dan tanah top soil diatas dan dibiarkan dua minggu. Penanaman dilakukan dua minggu lobang setelah pembuatn lobang, lobang tanam digali lagi sebesar perakaran tanaman kemudian memasukkan bahan tanam kopi kemudian ditutup kembali dengan tanah sambil ditekan agar posisi kopi kuat. Setelah selesai penanaman dilakukan penyiraman dengan air secukupnya..
            Lubang tanam selain memberikan manfaat tumbuh, berkembangnya perakaran tanaman pokok, juga mempermudahkan perawatan tanaman serta menjaga konservasi lahan, karena pembuatan lubang tanam biasanya disesuaikan dengan kontur lahan dan jarak tanam.






















BAB VI
KESIMPULAN

            Banyak hal yang harus dijadikan pertimbangan selama membuat lubang tanam dan persiapan tanam. Mulai dari kontur, hingga persiapan-persiapan untuk melakukan pertanaman.Selain itu, mekanisme untuk pembuatan lubang tanam tidak boleh sembarangan, karena pemisahan top soil dan sub soil akan sangat membantu dalam proses perbagikan sifat fisik, biologi, maupun kimia tanah.























DAFTAR PUSTAKA


Danarti. 2007. Budidaya kopi. Penebar Swadaya, Jakarta.
Prasetyo, dkk. 1997. Bahan Kuliah Produksi Tanaman Perkebunan I. Fakultas Pertanian UNIB, Bengkulu.
Pudjogunarto, Wartoyo Suwandi. 2011. Agronomi Tanaman Kakao. UNS Press. Surakarta.
Rosliani, R., N. Sumarni, dan I. Sulastrini. 2010. Pengaruh Cara Pengelolaan Tanah dan Tanaman Kacang-kacangan sebagai Tanaman Penutup Tanah terhadap Kesuburan Tanah dan Hasil Kubis di Dataran Tinggi. J. Hort. 20 (1): 36-44.


           


Tidak ada komentar:

Posting Komentar