BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang Masalah/Praktikum
Lubang
tanam merupakan salah satu
syarat yang perlu dilakukan dalam usaha penanaman atau budidaya tanaman
perkebunan yang baik. Hal sama-sama bias dimengerti sebab tanaman tahunan
biasanya memiliki perakaran yang cukup
dalam dan luas.
Pembuatan
lubang tanam dapat dipandang
salah satu bentuk pengelolaan tanah dalam skala kecil (minimum tillage).
Lubang tanam sebaiknya dibuat 2-6 bulan sebelum saat tanam tiba. Selama
menunggu saat tanam, tanah galian akan mengalami sifat-sifat fisik dan kimia
tanah, sebagai hasil adanya pengaruh iklim. Dalam pembuatan lobang tanam
hendaknya mempunyai ukuran yang optimal yang disesuaikan dengan sifat tanah dan
jenis bibit
yang akan ditanam. Pada lahan yang gembur dan subur ukuran lobang tanam
digunakan 60 x 60 x 40
cm atau 70 x 70 x 60 cm,
sedangkan lahan yang berat dan atau lahan kurang subur lubang tanam dapat
digunakan 80 x 80 x 100 cm atau 100 x 100 x 100 cm. Lubang tanam dibuat
sedemikian rupa sehingga latak ajir tepat di tengah –tengah lubang tanam.
Sewaktu menggali lubang ada yang berpendapat bahwa tanah galian bagian bawah
dan bagian atas dipisahkan dan ada juga yang berpendapat tanah galian tersebut
tidak perlu dipisahkan.
Lubang
tanam selain memberikan manfaat tumbuh, berkembangnya perakaran tanaman pokok, juga
mempermudahkan perawatan tanaman serta menjaga konservasi lahan, karena
pembuatan lubang tanam biasanya disesuiakan dengan kontur lahan dan jarak
tanam.
1.2
Tujuan
Praktikum
·
Memberikan
pengertian secara langsung pada praktikan di lapangan, sehingga mampu
mengidentifikasi, memecahkan masalah, dan menerapkan secara praktis serta
benar.
1.3
Manfaat yang Diharapkan
·
Mengetahui
bagaimana cara menyiapkan lubang tanam
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
Pelaksanaan
pengolahan tanah pada prinsipnya adalah tindakan pembalikan, pemotongan,
penghancuran, dan perataan tanah. Struktur tanah yang semula padat diubah
menjadi gembur, sehingga sesuai bagi perkecambahan benih dan perkembangan akar
tanaman. Bagi lahan basah sasaran yang ingin dicapai adalah lumpur halus, yang sesuai
bagi perkecambahan benih dan perkembangan akar tanaman. Alat untuk pengolahan
tanah mulai yang tradisional sampai modern (Ariyanti 2011).
Pengolahan
tanah di tingkat petani umumnya dilakukan dengan mengolah tanah secara intensif
sampai gembur pada seluruh permukaan tanah setiap akan menanam dan biasanya
dilakukan 2-3 kali pembajakan baik dengan bajak mesin maupun ternak. Cara
pengolahan tanah tersebut disebut pengolahan konvensional (conventional tillage). Cara pengolahan tanah secara konvensional seperti
demikian dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan tanaman secara optimal,
tetapi dampak positif tersebut hanya sementara, karena untuk jangka panjang
akan berdampak negatif terhadap produktivitas lahan dan tanaman (Rosliani et al
2010).
Lubang
tanam merupakan salah satu syarat yang perlu dilakukan dalam usaha penanaman
atau budidaya tanaman perkebunan yang baik. Hal sama-sama bias dimengerti sebab
tanaman tahunan biasanya memiliki perakaran yang sukup dalam dan cukup luas
(Prasetyo, 1997).
Pembuatan
lubang tanam pada tanah mineral digali secara manual dengan menggunakan
cangkul, dimana anak pancang digunakan sebagai titik tengah dari lubang
tersebut. Pembuatan lubang tanam pada tanh mineral, baik diareal datar pada
teras individu maupun pada teras bersambung, hanya dibuat satu lubang tanam
(tunggal). Tanah galian lubang bagian atas (top soil) diletakan disebelah anak
pancang tanaman, sedangkan tanah galian lubang bagian bawah (sub soil)
diletakan disebelah kiri anak pancang. Lubang tanam selain memberikan manfaat
tumbuh, berkembangnya perakaran tanaman pokok, juga mempermudahkan perawatan
tanaman serta menjaga konservasi lahan, karena pembuatan lubang tanam biasanya
disesuiakan dengan kontur lahan dan jarak tanam (Danarti, 2007).
Pemberian
pupuk saat pengolahan tanah perlu diperhatikan. Hal ini untuk menjaga agar
tanah tidak mengalami kekahatan hara, karena hara sangat diperlukan bagi
pertumbuhan perkembangan tanaman yang baik agar hasil yang diperoleh dapat
mencapai maksimum. Pemupukan yang diberikan sebelum bibit ditanam diharapkan
dapat merangsang pertumbuhan awal bibit yang natinya ditanam (Pudjogunarto
2011).
BAB
III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan
Tempat Praktikum
Waktu :
Kamis, 13 Maret 2014
Tempat :
Lahan Praktikum Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu
3.2
Bahan dan Alat
·
Cangkul
·
Gancu
·
Sekop
·
Meteran
·
Timbangan
·
Pupuk Kandang
3.3
Metode Pelaksanaan/Rancangan yang digunakan
Metode yang dilakukan adalah
mempraktekkan langsung acara praktikum yang sedang dilakukan.
3.4 Cara Kerja
1. Survey
lokasi, dalam hal ini mengamati keadaan lahan yang ada contohnya:
·
Vegetasi tanaman yang ada pada lahan
tersebut?
·
Bentuk kontur bagai mana?
2. Menentukan
tempat- tempat lahan yang akan dibuat lobang tanam dan sesuai jarak tanamnya.
3. Membersihkan
lahan dan sekitarnya yang akan dibuat lobang tanam.
4. Menentukan
ukuran lobang tanam 40 cm x 40 cm x 40 cm.
5. Memisahkan
hasil galian antara lapisan tanah atas dan lapisan tanah bawah, dimana tanah
lapisan atas diletakkan disebelah bkanan lobang dan disebelah kiri tanah
lapisan bawah.
6. Membiarkan
lobang tanam kena cahaya matahari
7. Mencampur
lapisan tanah lapisan bawah dengan pupuk kandang sebanyak 10 kg dan lapisan top
soil dengan pupuk kandang 5 kg diaduk sampai merata.
8. Kemudian
campuran pupuk kandang dan tanah top soil dimasukkan kebagian bawah lubang dan
tanah sup soil diatas dan dibiarka 2 minggu
9. Setelah
2 minggu lobang tanam digali lagi sebesar tanaman, kemudian masukkan bahan
tanam kopi kemudian ditutup kembali dengan tanah sambil ditekan agar posisi
kopi kuat. Setelah selesai penanaman dilakukan penyiraman dengan air
secukupnya.
3.5
Sifat-sifat yang Diamati
Tidak
ada dilakukan pengamatan secara spesifik.
BAB
IV
HASIL DAN ANALISIS HASIL
4.1 Hasil Praktikum/Data Pengamatan
4.2 Analisis Hasil/Analisis Statistik
--Tidak ada analisis hasil--
BAB V
PEMBAHASAN
Pembuatan lobang tanam merupakan
salah satu syarat yang perlu dilakukan dalam usaha penanaman atau budidaya
tanaman perkebunan yang baik. Hal disebabkan tanaman tahunan biasanya memiliki
perakaran yang cukup dalam dan cukup luas. Pembuatan lobang tanam dalam
percobaan ini dilakukan dua minggu sebelum penanaman. Pembuatan lobang tanam
lebih dari dua minggu akan memungkin tertimbunnya kembali sebagian lubang tanam
yang sudah digali dengan tanah yang berada disekitar galian lubang itu sendiri.
Hal ini dapat mengurangi produktivitas tenaga kerja penanaman bibit, karena
tenaga kerja harus mengulang kembali penggalian lubang yang tertimbun.
Bentuk dan ukuran lobang tanam perlu
diketahui oleh setiap petani.dalam usaha tani, lubang tanam termasuk bagian
yang menentukan hidup/tidaknya bibit setelah tanam. Pembuatan lubang tanam yang
dilakukan secara sembarangan akan memperbesar resiko kematian bibit, karena
tanaman perkebunan termasuk tanaman yang sensitive dan peka terhadap perlakuan
ceroboh. Lubang tanam untuk bibit asal perkembangbiakan vegetatif (stek)
memiliki ukuran yang berbeda dengan lubang tanam untuk bibit yang berasal dari
perkembangbiakan generatif (biji) .
Pada percobaan ini tanah galian
lubang bagian atas (top soil) sekitar 10 cm dari permukaan tanah dipisahkan
dengan tanah galian lubang bagian bawah (sub soil). Hal ini disebabkan karena
tanah bagian atas atau top soil lebih subur dibanding dengan tanah bagian bawah
(sub soil).
Pembuatan lubang tanam juga merupakan
salah satu bentuk pengelolaan tanah dalam skala kecil. Pembuatan lubang tanam
sebelum penanaman tanah galian akan mengalami sifat-sifat fisik dan kimia
tanah, sebagai hasil adanya pengaruh iklim manfaat lain dari pembuatan lubang
tanam ini adalah bagian lubang tersebut akan terhindar dari organisme
pengganggu karena dampak dari sinar matahari.
Dalam pembuatan lobang tanam
hendaknya mempunyai ukuran yang optimal yang disesuaikan dengan sifat tanah dan
jenis bibrt yang akan diatanam. Pada praktikum yang telah dilaksanakan ukuran
lobang tanam yang dibuat adalah 40 cm x 40 cm x 40 cm, dengan kondisi areal
agak curam tetapi sebelumnya telah dibuat teras-teras.
Persiapan tanam yang dilakukan dimana
pupuk kandang dan tanah sub soil dicampurkan, kemudian dimasukkan kebagian
bawah lubang dan tanah top soil diatas dan dibiarkan dua minggu. Penanaman
dilakukan dua minggu lobang setelah pembuatn lobang, lobang tanam digali lagi
sebesar perakaran tanaman kemudian memasukkan bahan tanam kopi kemudian ditutup
kembali dengan tanah sambil ditekan agar posisi kopi kuat. Setelah selesai
penanaman dilakukan penyiraman dengan air secukupnya..
Lubang tanam selain memberikan
manfaat tumbuh, berkembangnya perakaran tanaman pokok, juga mempermudahkan
perawatan tanaman serta menjaga konservasi lahan, karena pembuatan lubang tanam
biasanya disesuaikan dengan kontur lahan dan jarak tanam.
BAB VI
KESIMPULAN
Banyak hal yang harus dijadikan
pertimbangan selama membuat lubang tanam dan persiapan tanam. Mulai dari
kontur, hingga persiapan-persiapan untuk melakukan pertanaman.Selain itu,
mekanisme untuk pembuatan lubang tanam tidak boleh sembarangan, karena
pemisahan top soil dan sub soil akan sangat membantu dalam proses perbagikan
sifat fisik, biologi, maupun kimia tanah.
DAFTAR PUSTAKA
Danarti. 2007. Budidaya kopi. Penebar Swadaya, Jakarta.
Prasetyo, dkk. 1997. Bahan Kuliah Produksi Tanaman Perkebunan I. Fakultas Pertanian
UNIB, Bengkulu.
Pudjogunarto, Wartoyo Suwandi. 2011. Agronomi Tanaman Kakao. UNS Press.
Surakarta.
Rosliani, R., N. Sumarni, dan I. Sulastrini.
2010. Pengaruh Cara Pengelolaan Tanah dan
Tanaman Kacang-kacangan sebagai Tanaman Penutup Tanah terhadap Kesuburan Tanah
dan Hasil Kubis di Dataran Tinggi. J. Hort. 20 (1): 36-44.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar