Laporan Pemuliaan Tanaman Acara 5 Keragaman Genotipe dan Heritabilitas



LAPORAN PRAKTIKUM PEMULIAAN TANAMAN

ACARA 5
KERAGAMAN GENOTIPE DAN HERITABILITAS





LogoUnib.png
 












Disusun Oleh :

Nama                           : Putri Mian Hairani
NPM                            : E1J012014
Co-ass                          : Sylvia Molesta



Program Studi Agroekoteknologi
Jurusan Budidaya Pertanian
Fakultas Pertanian
Universitas Bengkulu
2014

BAB I
 PENDAHULUAN
1.1  Pendahuluan
 Pengetahuan tentang besarnya keragaman genotipe dalam suatu populasi merupakan modal penting dalam program pemulian tanaman, karena keragaman genotipe mencerminkan besarnya potensi dan kecepatan dari populasi tersebut untuk menerima perbaikan. Populasi denagn keragaman genotipe rendah mencerminkan bahwa anggota populasi tersebut secara genetis relatif homogen sehingga seleksi untuk mendapatkan tanaman unggul akan sulit dilakukan. Untuk dapat menentukan besarnya keragaman genotipe suatu populasi perlu diketahui komponen-komponen yang menyusun keragaman induvidu tanaman penyusun populasi.
Keragaman yang dapat diamati pada suatu individu tanaman merupakan perwujudan dari faktor genetis yang menjadi ciri bahwa dari tanaman tersebut (genotipe) dan faktor lingkungan yang menjadi tempat tumbuhnya. Secara sederhana hubungan tersebut dapat dilambangkan sebagai berikut :
P = G + E
P = Keragaman, G = Genotif, E = Lingkungan
Heritabilitas merupakan nilai relatif yang menunjukan besarnya sumbangan keragaman genoptipe dan dapat dinyatakan sebagai berikut :
H2   
            Nilai h2 menunjukkan besarnya potensi dari populasi untuk menerima perbaikan dan memiliki nilai antara 0 dan, jika h2 = 1 berarti bahwa keragaman fenotipenya seluruhnya timbul karena adanya perbedaan genotipenya, sebaiknya jika h2 = 0 berarti keragaman fenotifpe seluruhnya timbul karena pengaruh lingkungan yang memang beragam. Kreteria herbitabilitas : 0 – 20 – 50 (sedang); dan > 50 (tinggi)


1.2  Tujuan
·         Mempelajari cara penafsiran besarnya keragaman genotipe dan heritabilitas arti luas dari karakter-karakter tanaman.



BAB II
 TINJAUAN PUSTAKA

            Metode seleksi merupakan proses yang efektif untuk memperoleh sifat–sifat yang dianggap sangat penting dan tingkat keberhasilannya tinggi (Kasno, 1992). Untuk mencapai tujuan seleksi, harus diketahui antar karakter agronomi, komponen hasil dan hasil, sehingga seleksi terhadap satu karakter atau lebih dapat dilakukan (Zen, 1995).
      Menurut Poehlman (1983), keberhasilan suatu program pemuliaan tanaman pada hakekatnya sangat tergantung kepada adanya keragaman genetik dan nilai duga heritabilitas. Sementara itu Knight (1979) menyatakan bahwa pendugaan nilai keragaman genetik, dan nilai duga heritabilitas bervariasi tergantung kepada faktor lingkungan.
      Bila tingkat keragaman genetik sempit maka hal ini menunjukkan bahwa individu dalam populasi tersebut relatif seragam. Dengan demikian seleksi untuk perbaikan sifat menjadi kurang efektif (Wilson, 1981). Sebaliknya , makin luas keragaman genetik , makin besar pula peluang untuk keberhasilan seleksi dalam meningkatkan frekuensi gen yang diinginkan. Dengan kata lain , kesempatan untuk mendapatkan genotipe yang lebih baik melalui seleksi semakin besar (Allard, 1960; Poespodarsono, 1988).
            Variasi genetik akan membantu dalam mengefisienkan kegiatan seleksi. Apabila variasi genetik dalam suatu populasi besar, ini menunjukkan individu dalam populasi beragam sehingga peluang untuk memperoleh genotip yang diharapkan akan besar (Bahar dan Zein, 1993). Sedangkan pendugaan nilai heritabilitas tinggi menunjukkan bahwa faktor pengaruh genetik lebih besar terhadap penampilan fenotip bila dibandingkan dengan lingkungan. Untuk itu informasi sifat tersebut lebih diperankan oleh faktor genetik atau faktor lingkungan, sehingga dapat diketahui sejauh mana sifat tersebut dapat diturunkan pada generasi berikutnya (Sudarmadji et al., 2007).









BAB III
METODOLOGI

3.1 Alat dan Bahan
Alat     : Cangkul, tugal, gembor, meteran, tali raffia, dll.
Bahan  : Benih kacang hijau, pupuk NPK, pupuk kandang, Furadan 3G

3.2 Cara Kerja
·         Menanam kacang hijau dengan jumlah varietas sebanyak 6
·         Petak/kelompok sebanyak 4
·         Jarak tananam yang digunakan adalah 25 x 50 cm
·         Peubah yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah cabang, diameter batang, jumlah daun, jumlah polong, dan berat polong.




















BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
            Dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL), maka dapat diperoleh data hasil pengamatan adalah sebagai berikut:
Tinggi Tanaman
Pengamatan
Blok
Yi.
.
1
2
3
4
G1
34
56.6
41.6
29.6
161.8
40.45
G4
40.6
41.3
32.3
53.6
167.8
41.95
G5
33.6
41.6
56
43
174.2
43.55
G6
26.5
39
40.3
40.6
146.4
36.6
Y.j
134.7
178.5
170.2
166.8
650.2
40.63

Analisis Varians
Nilai
FK
26406.25
JK total
1170,55
JK perl
122.42
JK blok
292.905
JK galat
755.225

Tabel Anava
SK
db
JK
KT
F-hit
F-tab
NHKT
Blok
3
292.905
97.635
1.16
3.86
Genotipe
3
122.42
40.806
0.48
3.86
Galat
9
755.225
83.91


Total
15
1170,55





Ragam Genetik
Nilai
-10.776
49.17
KKG
-E-
KKF
-E-
-E-






Jumlah Cabang
Pengamatan
Blok
Yi.
.
1
2
3
4
G1
5.6
7.6
8.3
9.3
30.8
7.7
G4
7
7
9.3
10.3
33.6
8.4
G5
7.6
10
10.6
10
38.2
9.55
G6
9
10
10.3
12
41.3
10.325
Y.j
29.2
34.6
38.5
41.6
143.9
8.99

Analisis Varians
Nilai
FK
1294.20
JK total
42.09
JK perl
16.4325
JK blok
21.4525
JK galat
4.205

Tabel Anava
SK
db
JK
KT
F-hit
F-tab
NHKT
Blok
3
21.4525
7.15
15.54
3.86
Genotipe
3
16.4325
5.77
12.54
3.86
Galat
9
4.205
0.46


Total
15
42.09





Ragam Genetik
Nilai
1.3275
1.925
KKG
12.81%
KKF
14.87%
74.26%











Diameter Batang
Pengamatan
Blok
Yi.
.
1
2
3
4
G1
0.9
1
0.7
0.6
3.2
0.8
G4
1.1
0.7
0.5
0.9
3.2
0.8
G5
1.1
1
1
0.9
4
1
G6
0.8
1.1
1
1
3.9
0.97
Y.j
3.9
3.8
3.2
3.4
14.3
3.57

Analisis Varians
Nilai
FK
12.78
JK total
0.51
JK perl
0.1425
JK blok
0.0825
JK galat
0.285

Tabel Anava
SK
db
JK
KT
F-hit
F-tab
NHKT
Blok
3
0.0825
0.0275
0.88
3.86
Genotipe
3
0.1425
0.0475
1.53
3.86
Galat
9
0.285
0.031


Total
15
0.51





Ragam Genetik
Nilai
0.004125
1.5
KKG
0.11%
KKF
5.04%
11.78%











Jumlah Daun
Pengamatan
Blok
Yi.
.
1
2
3
4
G1
50.6
42
30.6
24.6
147.8
36.95
G4
43
36.6
30
48
157.6
39.4
G5
31
30.6
36.6
31.6
129.8
32.45
G6
27.3
25
28
30
110.3
27.57
Y.j
151.9
134.2
125.2
134.2
545.5
136.37

Analisis Varians
Nilai
FK
18598.14
JK total
950.07
JK perl
326.04
JK blok
93.84
JK galat
530.19

Tabel Anava
SK
db
JK
KT
F-hit
F-tab
NHKT
Blok
3
93.84
31.28
0.53
3.86
Genotipe
3
326.04
108.68
1.84
3.86
Galat
9
530.19
58.91


Total
15
950.07





Ragam Genetik
Nilai
45.77
40.63
KKG
4.96%
KKF
7.5%
43.72%











Jumlah Polong
Pengamatan
Blok
Yi.
.
1
2
3
4
G1
38.6
35
16.6
8.3
98.5
24.62
G4
17
21.6
28.3
30
96.9
24.22
G5
16.3
6.3
25
17.3
64.9
16.22
G6
18.3
20.3
7.6
7.6
53.8
13.45
Y.j
90.2
20.33
77.5
63.2
251.23
62.80

Analisis Varians
Nilai
FK
3944.78
JK total
3663.25
JK perl
2604.79
JK blok
692.67
JK galat
365.79

Tabel Anava
SK
db
JK
KT
F-hit
F-tab
NHKT
Blok
3
692.67
230.89
5.68
3.86
Genotipe
3
2604.79
868.26
21.36
3.86
Galat
9
365.79
40.64


Total
15
3663.25





Ragam Genetik
Nilai
206.905
178.78
KKG
22.90%
KKF
25%
83.58%











Berat Polong
Pengamatan
Blok
Yi.
.
1
2
3
4
G1
12.1
9.6
6.5
4.7
32.9
8.22
G4
7.6
10
14.7
13.7
46
11.5
G5
8.9
4.3
11.7
8.7
33.6
8.4
G6
9.7
12.8
4.9
5
32.4
8.1
Y.j
38.3
36.7
37.8
32.1
144.9
36.22

Analisis Varians
Nilai
FK
1312.25
JK total
169.42
JK perl
32.03
JK blok
6.007
JK galat
131.383

Tabel Anava
SK
db
JK
KT
F-hit
F-tab
NHKT
Blok
3
6.007
2.002
0.13
3.86
Genotipe
3
32.03
10.67
0.73
3.86
Galat
9
131.383
14.59


Total
15
169.42





Ragam Genetik
Nilai
-0.98
8.82
KKG
-E-
KKF
-E-
-E-


4.2 Pembahasan
            Dari hasil pengamatan dan analisis data dengan menggunakan Rancangan Acak Kelommpok Lengkap dan disertai dengan analasis keragaman genetik yang diperoleh dengan 5 cara, yaitu:
1.      Ragam genetik
2.      Standar deviasi ragam genetik
3.      Koefisien Keragaman Genetik (KKG)
4.      Koefisien Keragaman Fenotipik (KKF)
5.      Heritabilitas arti luas
Maka, diperoleh bahasan dengan beberapa kriteria sebagai berikut:
1.      Tinggi Tanaman
Ragam Genetik
Nilai
Keterangan Nilai
-10.776

49.17
Karena nilai  > 2, maka tinggi tanaman memiliki keragaman genetik yang luas
KKG
-E-

KKF
-E-

-E-


2.      Jumlah Cabang
Ragam Genetik
Nilai
Keterangan NIlai
1.3275

1.925
Karena nilai  < 2, maka jumlah cabang memiliki keragaman genetik yang sempit
KKG
12.81%
Sesuai kriteria 10.94 < X ≤ 21.88, maka nilai KKG 12.81% berarti agak sempit
KKF
14.87%
Sesuai kriteria 0 < X ≤ 24.94, maka nilai KKF 14.87% berarti sempit
74.26%
Sesuai kriteria 50 ≤ X, maka nilai
 74.26% berarti tinggi

3.      Diameter Batang
Ragam Genetik
Nilai
Keterangan NIlai
0.004125

1.5
Karena nilai  < 2, maka diameter batang memiliki keragaman genetik yang sempit
KKG
0.11%
Sesuai kriteria  X ≤ 0, maka nilai KKG 0.11% berarti tidak ada
KKF
5.04%
Sesuai kriteria 0 < X ≤ 24.94, maka nilai KKF 5.04% berarti sempit
11.78%
Sesuai kriteria 0 < X ≤ 20, maka nilai
 11.78% berarti rendah







4.      Jumlah Daun
Ragam Genetik
Nilai
Keterangan NIlai
45.77

40.63
Karena nilai  > 2, maka jumlah daun memiliki keragaman genetik yang luas
KKG
4.96%
Sesuai kriteria 0 < X ≤ 10.94 , maka nilai KKG 4.96% berarti sempit
KKF
7.5%
Sesuai kriteria 0 < X ≤ 24.94, maka nilai KKF 7.5% berarti sempit
43.72%
Sesuai kriteria 20 X < 50, maka nilai
 43.72% berarti sedang

5.      Jumlah Polong
Ragam Genetik
Nilai
Keterangan NIlai
206.905

178.78
Karena nilai  > 2, maka jumlah polong memiliki keragaman genetik yang luas
KKG
22.90%
Sesuai kriteria 21.88 < X ≤ 32.83 , maka nilai KKG % berarti agak luas
KKF
25%
Sesuai kriteria 24.94 < X ≤ 49.71 , maka nilai KKF 25% berarti agak sempit
83.58%
Sesuai kriteria 50 ≤ X, maka nilai
 83.58% berarti tinggi

6.      Berat Polong
Ragam Genetik
Nilai
Keterangan Nilai
-0.98

8.82
Karena nilai  > 2, maka tinggi tanaman memiliki keragaman genetik yang luas
KKG
-E-

KKF
-E-

-E-


            Adanya nilai yan –E- (Error) bisa dikarenakan human error ataupun technical error baik pada saat penanaman maupun saat pengambilan data.





BAB V
PENUTUP
1.1  Kesimpulan

Dari hasil pengamatan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
·         Heretabilitas digunakan untuk mengetahui apakah pada sesuatu populasi terdapat keragaman genetik atau tidak.
·         Tinggi tanaman memiliki nilai h2 memiliki nilai –E-
·         Jumlah daun memiliki nilai h2 memiliki nilai 43.47% yang berarti termasuk dalam kriteria sedang
·         Jumlah polong memilki nilai  h2 memiliki nilai 83.58% yang berarti termasuk dalam criteria tinggi.
·         Jumlah cabang memiliki nilai  h2 memiliki nilai 74.26% yang berarti termasuk dalam kriteria tinggi.
·         Diameter batang memiliki nilai  h2 memiliki nilai 11.78% yang berarti termasuk dalam kriteria rendah
·         Berat polong memiliki nilai  h2 memiliki nilai –E-

1.2  Saran
·         Diharapkan sarana dan prasarana praktikum mengalami kemajuan yang lebih baik dari tahun sebelumnya.










DAFTAR PUSTAKA

Allard,R.W., 1960. Principles of plant breeding. John Wiley and Sons Inc. New York. 157 p.
Bahar, M., Dan A. Zein, 1993. Parameter Genetik Pertumbuhan Tanaman, Hasil Dan
             Komponen Hasil Jagung
. Zuriat 4(1): 4-7.
Kasno, A., 1992. Pemuliaan Tanaman Kacang-kacangan. Hal 39-68 Dalam: Astanto Kasno,        Marsum Dahlan, dan Hasnam (ed). Prosiding Simposium Pemuliaan Tanaman I.        Peripi. Komda Jawa Timur. p.307-317.
Knight, R. 1979. Quantitative genetics, statistics and plant breeding. In G.M. Halloran, R.             Knight, K.S. Mc Whirter and D.H.B. Sparrow (ed.) Plant breeding. Australia Vice    Consellors Comite. Brisbane. p. 41- 78.
Poelhman,J.M.1983. Crop breeding a hungry word,in: D.R. Wol(Ed.). Crop           Breeding.Am.Soc. of Agron. Crop. Sci. Of Amirica.Madicon.Wisconsin. P103-111
Sudarmadji, Rusim Mardjono, Hadi Sudarmo. 2007. Variasi Genetik, Heritabilitas, Dan    Korelasi Genotipik Sifat-Sifat Penting Tanaman Wijen (Sesamum Indicum L.). Littri.             13(3): 88-92.
Wilson,D., 1981. Breeding for morphological and physiological traits. In K.j.Free (ed). Plat          breeding II. The Gowa Sate University Press.Minnesota. 237 p
Zen, S. 1995. Heritabilitas, Korelasi Genotipik dan Fenotipik Karakter Padi Gogo. Zuriat 6 (1) : 25-31.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar