LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNOLOGI BENIH
TEKNOLOGI BENIH
ACARA 4
IDENTIFIKASI BENIH
Disusun Oleh :
Nama : Putri Mian Hairani
NPM : E1J012014
Prodi :
Agroekoteknologi
Hari,
Jam : Selasa, 10.00-12.00 WIB
Co-ass : Claudia Sitompul
Laboratorium Agronomi
Fakultas Pertanian
Universitas
Bengkulu
2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Pendahuluan
Metode pengelompokan tanaman benih
yang sistematik amat penting untuk mengidentifikasi tanaman benih dan membuat
katalog informasi tentang berbagai tanaman benih yang telah diketahui. Dengan
klasifikasi yang tepat, informasi tersebut dapat digunakan secara rapi dan
efisien.
Jenis tanaman benih sangat beragam.
Untuk mengelola tanaman benih tersebut diperlukan sistem klasifikasi, terutama
yang dapat diterapkan secara luas dan diantaranya adalah klasifikasi botanis.
Dasar pengelompokan yang biasa dilakukan meliputi famili, genus, spesies, dan
kultivar. Sistem klasifikasi ini dikenal sebagai sistem botanisnya merupakan
hal yang penting dalam melaksanakan analisis kemurnian benih.
Dalam kingdom Plantae terdapat dua
kelas tumbuhan berbiji Angiospermae dan Gymnospermae. Angiospermae terdiri dari
sub kelas yaitu Monokotiledon dan Dikotiledon. Terdapat banyak perbedaan antara
tanaman yang tergolong subkelas monokotiledon dan dikotiledon, diantaranya
adalah perbedaan pada struktur dan morfologi benih kedua subkelas tanaman
tersebut. Pengetahuan tentang struktur benih masing-masing subkelas tanaman
tersebut akan memberikan pemahaman yang baik tentang perbedaan kedua struktur
benih tersebut.
1.2
Tujuan
·
Mahasiswa
mengetahui klasifikasi botanis setiap benih
·
Mahasiswa
mengetahui morfologi berbagai tanaman pangan dan hortikultura yang tergolong
dalam benih monokotil dan dikotil
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian
Biji/ Benih
Berdasarkan Undang-Undang Republik
Indonesia No.12 Tahun 1992 Tentang Sistem Budidaya Tanaman Bab I Ketentuan Umum
Pasal 1 Ayat 4, benih didefenisikan sebagai berikut : “ Benih tanaman, selanjutnya disebut benih,
adalah tanaman atau bagiannya yang digunakan untuk memperbanyak dan atau
mengembangbiakkan tanaman”. Dari definisi di atas jelas bahwa benih dapat
diperoleh dari perkembangbiakan secara generatif maupun secara vegetatif, yang
diproduksi untuk tujuan tertentu, yaitu mengembang biakkan tanaman. Dengan
pengertian ini maka kita dapat membedakan antara benih (agronomy seed / seed)
dengan biji (grain) yang dipakai untuk konsumsi manusia (food steff) dan hewan
(feed) (Hendarto Kuswanto, 1996).
Perbedaan
Biji Angiospermae dan Gymnospermae
Tumbuhan biji tertutup memiliki
jumlah spesies lebih banyak dibandingkan dengan tumbuhan berbiji terbuka.
Tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae8) berasal dari kata angio = bunga dan
spermae = tumbuhan berbiji. Tumbuhan ini memiliki bunga yang sesungguhnya yang
terdiri dari mahkota bunga, kelopak bunga, putik, dan benang sari. Secara umum, tumbuhan berbiji tertutup
memiliki ciri yang sama dengan tumbuhan berbiji terbuka. Keunikan tumbuhan
berbiji tertutup terletak pada bijinya yang tersusun oleh keping lembaga
(kotyledon). Keping lembaga pada tumbuhan berbiji tertutup membentuk dua
kelompok tumbuhan, yaitu tumbuhan berbiji tunggal (Monocotyledonae) dan
tumbuhan berbiji berkeping dua (Dicotyledonae).
Secara harfiah Gymnospermae berarti
gym = telanjang dan spermae = tumbuhan yang menghasilkan biji. Jadi,
Gymnospermae adalah tumbuhan yang memiliki biji terbuka. Tumbuhan kelompok
Gymnospermae mempunyai ciri, yaitu :
1.Bakal biji tidak terlindungi oleh daun buah. 2.Berakar tunggang. 3.Umumnya berupa pohon. 4.Mempunyai akar, batang, dan daun sejati.
Para ahli biologi menggolongkan Gymnospermae menjadi beberapa ordo dan divisio,
yaitu : 1.Cycadales divisio Cycadophyta,
contoh pakis haji (Cycas rumphii)
2.Ginkgoales divisio Ginkgophyta, contoh Ginkgo biloba. 3.Coniferales
divisio Pinophyta, contoh pinus, cemara, dan dammar 4.Gnetales divisio
Gnetophyta, contoh melinjo (Gnetum gnemon) (Tjitrosoepomo, 1985).
Bentuk-bentuk
benih
Benih dari berbagai macam tanaman
baik dari kelas dikotil maupun monokotil memiliki bentuk yang bervariasi dan
beraneka ragam dan juga memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Bentuk-bentuk
benih tersebut antara lain adalah mengadvokad, membulat, mengerucut sungsang,
megginjal, melensa, melonjong, mengadvokad sungsang, membengkuang, menyektor,
membulat telur, mengerucut, menjorong, menggenta, membulat, menceper,
mengetupat dan masih banyak lagi bentuk-bentuk lain dari benih (Kamil, 1979).
Manfaat/fungsi
Benih di bidang Pertanian
Beberapa keuntungan dari penggunaan
benih bermutu, antara lain : a) menghemat penggunaan benih persatuan luas; b)
respon terhadap pemupukan dan pengaruh perlakuan agronomis lainnya; c)
produktivitas tinggi karena potensi hasil yang tinggi; d) mutu hasil akan
terjamin baik melalui pasca panen yang baik; e) memiliki daya tahan terhadap
hama dan penyakit, umur dan sifat-sifat lainnya jelas; dan f) waktu panennya
lebih mudah ditentukan karena masaknya serentak. Benih yang memiliki mutu baik
sangatlah diperlukan oleh petani maupun penangkar benih. Agar petani maupun
penangkar benih tidak merasa dirugikan serta mereka memiliki jaminan kualitas
atas benih yang digunakannya, maka anjuran menggunakan benih bersertifikat
sangatlah penting. Dalam konteks agronomi, benih dituntut untuk bermutu tinggi
sebab benih harus mampu menghasilkan tanaman yang berproduksi maksimum dengan
sarana teknologi yang maju (Sutopo, 2002).
BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan
Alat : Kaca
pembesar, buku gambar, pensil hitam
Bahan : Benih
padi-padian (padi, jagung), benih kacang-kacangan (kedelai, kacang tanah, kacang hijau, kacang merah) dan benih
sayuran
3.2 Cara Kerja
1.
Menyiapkan
benih yang akan diamati
2.
Mengamati
setiap benih, menggambar dan memberi keterangan tentang:
·
Klasifikasi
botanisnya
·
Kenampakan
luar seperti
o
Bentuk benih
o
Kulit benih
(warna, kilapan permukaan, tekstur kulit benih (licin/kasar/berbulu/bertugi)
o
Hillum (jika
ada), yang meliputi bentuk hillum (lonjong/bulat/segitiga/dll), warna hillum
(kuning/coklatmuda/hitam/abu-abu/merah/dll), lokasi hillum (di
bawah/tengah/dll), posisi hillum (rata/menjorok/menonjol)
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Jagung
|
Keterangan
|
|
Klasifikasi Botanis:
Famili: Poaceae
Genus: Zea
Spesies: Zea mays
Kenampakan Luar:
Bentuk benih segitiga
Kulit benih berwarna kuning telur,
tidak mengkilap, dan tekstur halus.
Hilum berbentuk segitiga, bewarna
putih, berada di tengah, dan posisinya rata.
|
Kangkung
|
Keterangan
|
|
Klasifikasi Botanis:
Famili: Convolvulaceae
Genus: Ipomoea
Spesies: Ipomoea aquatica
Kenampakan Luar:
Bentuk benih prisma
Kulit benih berwarna hitam
kecoklatan, tidak mengkilap, dan tekstur kasar.
Hilum berbentuk bulat, bewarna coklat,
berada di atas, dan posisinya menjorok.
|
Kedelai
|
Keterangan
|
|
Klasifikasi Botanis:
Famili: Fabaceae
Genus: Faboideae
Spesies: Glycine soja
Kenampakan Luar:
Bentuk benih bulat
Kulit benih berwarna putih, tidak
mengkilap, dan tekstur licin.
Hilum berbentuk lonjong, bewarna
putih, berada di tengah, dan posisinya rata.
|
Cabai
|
Keterangan
|
|
Klasifikasi Botanis:
Famili: Solanaceae
Genus: Capsicum
Spesies: Capsicum annum
Kenampakan Luar:
Bentuk benih melensa
Kulit benih berwarna kuning, tidak
mengkilap, dan tekstur licin.
Hilum berbentuk bulat, bewarna
kuning, berada di tengah, dan posisinya menjorok.
|
Kacang hijau
|
Keterangan
|
|
Klasifikasi Botanis:
Famili: Fabaceae
Genus: Vigna
Spesies: Vigna radiata
Kenampakan Luar:
Bentuk benih bulat
Kulit benih berwarna hijau, tidak
mengkilap, dan tekstur licin.
Hilum berbentuk lonjong, bewarna
putih, berada di tengah, dan posisinya rata.
|
Padi
|
Keterangan
|
|
Klasifikasi Botanis:
Famili: Poaceae
Genus: Oryza
Spesies: Oryza sativa
Kenampakan Luar:
Bentuk benih meruncing
Kulit benih berwarna kuning tua,
tidak mengkilap, dan tekstur kasar.
Hilum berbentuk lancip, bewarna kuning
tua, berada di atas, dan posisinya menonjol.
|
Kacang merah
|
Keterangan
|
|
Klasifikasi Botanis:
Famili: Fabaceae
Genus: Vigna
Spesies: Vigna angularis
Kenampakan Luar:
Bentuk benih mengginjal
Kulit benih berwarna merah hati, mengkilap, dan tekstur licin.
Hilum berbentuk lonjong, bewarna
putih, berada di tengah, dan posisinya rata.
|
Kacang tanah
|
Keterangan
|
|
Klasifikasi Botanis:
Famili: Fabaceae
Genus: Arachis
Spesies: Arachis hypogaea
Kenampakan Luar:
Bentuk benih oval
Kulit benih berwarna coklat
muda, tidak mengkilap, dan tekstur
licin.
Hilum berbentuk lonjong, bewarna
putih, berada di atas, dan posisinya rata.
|
Tomat
|
Keterangan
|
|
Klasifikasi Botanis:
Famili: Solanaceae
Genus: Solanum
Spesies: Solanum lycopersicum
Kenampakan Luar:
Bentuk benih melensa
Kulit benih berwarna pucat, tidak mengkilap, dan tekstur berbulu.
Hilum berbentuk lonjong, bewarna
putih, berada di tengah, dan posisinya rata.
|
Bayam
|
Keterangan
|
|
Klasifikasi Botanis:
Famili: Amaranthaceae
Genus: Amaranthoideae
Spesies: Amaranthus spinosus
Kenampakan Luar:
Bentuk benih bulat
Kulit benih berwarna hitam, mengkilap, dan tekstur licin.
Hilum berbentuk bulat, bewarna coklat,
berada di tengah, dan posisinya rata.
|
Kacang panjang
|
Keterangan
|
|
Klasifikasi Botanis:
Famili: Fabaceae
Genus: Fabiodeae
Spesies: Vigna unguiculata
Kenampakan Luar:
Bentuk benih mengginjal
Kulit benih berwarna merah /putih, mengkilap, dan tekstur licin.
Hilum berbentuk lonjong, bewarna
putih, berada di tengah, dan posisinya rata.
|
4.2 Pembahasan
Benih merupakan tanaman atau
bagiannya yang digunakan untuk memperbanyak tanaman atau hasil perkembangbiakan
secara generatif maupun vegetatif yang digunakan untuk usaha tani. Benih berupa
biji yang dikembangbiakan secara generatif dan vegetatif. Benih bermutu
mempunyai pengertian bahwa benih tersebut mempunyai varietas benar dan murni,
memiliki mutu genesis, mutu fisiologis, dan mutu fisik yang tinggi dan sesuai
dengan standar mutu benih yang sesuai dengan kelas benihnya.
Untuk dapat mengetahui ciri – ciri
umum famili, morfologi, internal, dan eksternal benih, serta bagian – bagian
lain yang menempel pada benih, maka dilakukan identifikasi terhadap benih tersebut.
Identifikasi benih merupakan cara menentukan identitas suatu benih.
Identifikasi benih memegang peranan penting dalam kegiatan pengujian benih,
terutama dengan semakin banyaknya varietas atau spesies tanaman yang harus
dibedakan.
Pada praktikum kali ini, benih yang
diamati ada 11 jenis. Terdiri dari benih padi-padian, kacang-kacangan, dan
sayur-sayuran. Dari semua benih yang diamati ada banyak ciri yang
diidentifikasi, mulai dari bentuk benih, kulit benih, dan hilum. Dari semua
yang diamati, mayoritas benh berbentuk bulat (menyerupai), dan hanya ada 2 yang
melensa. Untuk ukuran sendiri bervariasi, mulai dari yang terkecil yaitu benih
bayam, hingga yang besar yaitu kacang merah. Warna dan yang lainnya juga dapat
dilihat sesuai dengan tabel di atas.
BAB V
PENUTUP
1.1
Kesimpulan
·
Benih
memiliki beragam jenis, baik bentuk, ukuran, maupun struktur bagiannya.
Struktur pada bunga, biji dan buah mamiliki struktur yang berbeda-beda yang
menjadi ciri dari masing-masing bagian tumbuhan tersebut.
1.2
Saran
·
Diharapkan
sarana dan prasarana praktikum mengalami kemajuan yang lebih baik dari tahun
sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Kamil, Jurnalis. 1979. Teknologi Benih I. Angkasa Raya; Padang
Kuswanto,Hendarto.
1996, Teknologi Pemprosesan, Pengemasan dan Penyimpanan Benih. Yogyakarta:
Kanisius
Tjitrosoepomo,
Gembong. 1985. Morfologi Tumbuhan.
UGM Press; Yogyakarta
Sutopo,
L. 2002. Teknologi Benih. Malang:
Fakultas Pertanian UNBRAW .
These directions come within the Direct CNC type of G-code, which controls the movement and speed of cutting heads, and M-code, which covers absolutely anything else. Machines with more than 5-axes have increasingly greater accuracy charges and time effectivity. For example, a 12-axis machine has two heads that both permit linear movement alongside the X, Y, Z axes as well as|in addition to} rotation round each of those. An even greater degree could be achieved with steady 5-axis machines that transfer on all linear (X, Y & Z) coordinates whereas also rotating about both their own “Y” as well as|in addition to} the workpiece’s fixed “Z”.
BalasHapus