Laporan Produksi Tanaman Industri Acara 1 Persiapan Pembukaan Areal Tanaman Perkebunan



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Masalah/Praktikum
            Pembukaan  lahan adalah kegiatan yang dilakukan mulai dari perencanaan tata ruang dan tat letak lahan sampai dengan pembukaan lahan secara fisik. Membuka lahan merupakaan pekerjaan teknis yang mudah di lakukan, asalkan tersedia peralatan dan sumber daya yang di butuhkan. Kegiatan pembukaan lahan ini meliputi :
·         pembabatan semak belukar
·         penebangan pohon,
·         perecanaan dan pemangkasan,
·         pendongkelan akar kayu,
·         penumpukan dan pembersihan.
            Seiring dengan pembukaan lahan ini dilakukan penataan lahan dalam blok-blok, penataan jalan-jalan kebun, dan penataan saluran drainase dalam perkebunan. Metode pembukaan lahan:
·         pada daerah alang-alang: membajak dan menggaru
·         mekanis menyemprot alang-alang dengan racun antara lain dalapon atau glyphospate
·         khemis
·         konversi : membuka areal perkebunan dari bekas perkebunan lain cara membakar hutan dilarang oleh pemerintah dengan dikeluarkannya SK Dirjen Perkebunan No. 38 tahun 1995, tentang pelarangan membakar hutan
·         pembukaan lahan tanpa bakar
            Penyiapan lahan pada prinsipnya membebaskan lahan dari tumbuhan pengganggu atau komponen lain dengan maksud untuk memberikan ruang tumbuh kepada tanaman yang akan dibudidayakan. Cara pelaksanaan penyipan lahan digolongkan menjadi 3 cara, yaitu cara mekanik, semi mekanik dan manual.  Dalam membuka lahan ini memerlukan perencanaan yang matang, sehingga lahan setelah dibukadapat dimanfaatkan semaksimal mungkin dan selama mungkin. Dalam membuka lahan ini perlu juga diperhatikan faktor lingkungan . Topografinya perlu diperhatikan tingkat kecuramannya berapa persen jikalebih dari 30 puluh persen perlu dipertimbangkan pula alat-alat pengolahan tanahnya.termasuk  jenis tanahnya bebatuan, reingan untuk diolah atau berat sehing hal-hal seperti tesebut dsiatasakan menjadi pertimbangan dalam membuka lahan.
            Pembukaan lahan secara mekanis pada areal bukaan baru dan konversi terdiri dari beberapa pekerjaan, yakni:
a.       menumbang, yaitu memotong pohon besar dan kecil dengan mengusahakan agar tanahnya terlepas dari tanah
b.      merumpuk, yaitu mengumpulkan dan menumpuk hasil tebangan untuk memudahkan pembakaran.
c.       merencek dan membakar, yaitu memotong dahan dan ranting kayu yang telah ditumpuk agar dapat disusun sepadat mungkin, setelah kering lalu dibakar. d) pengolahan tanah secara mekanis.
            Pembukaan lahan secara mekanis pada tanah bukaan ulangan terdiri dari pekerjaan, yakni:
a.       pengolahan tanah secara mekanis dengan menggunakan traktor.
b.      meracun batang pokok kelapa sawit dengan cara membuat lubang sedalam 20 cm pada ketinggian 1 meter pada pokok tua. Lubang diisi dengan Natrium arsenit 20 cc per pokok, kemudian ditutup dengan bekas potongan lubang
c.       membongkar, memotong dan membakar

1.2  Tujuan Praktikum
·         Agar tindakan/pekerjaan berikutnya mudah dilakukan karena lahan telah bersih dari rumput, semak dan belukar

1.3  Manfaat yang Diharapkan
·         Mengetahui bagaimana cara menyiapkan areal tanaman industri






BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

            Dalam pembukaan lahan untuk perkebunan perlu dilakukan pencegahan erosi terlebih pada lahan/areal yang miring (berombak, bergelombang atu berbukit), maka usaha-usaha dalam mencegah erosi/kerusakan lahan yaitu:
a.       Penanaman secara kontur/garis tinggi
b.      Pembuatan teras yaitu dapat dengan teras individu dan teras kolektif.
c.       Penanaman tanaman penutup tanah, sangat penting untuk pencegahan erosi.
            Pemilihan cara pembukaan lahan yang tepat penting sekali karena pembukaan lahanmerupakan awal dari pengembangan pertanian menetap di daerah-daerah baru. Keefektifan suatu metode pembukaan sangat bergantung pada sifat-sifat tanah, vegetasi, dan skala operasi(Alisadono, et al, 2006)
            Metode pembukaan lahan yang sebaiknya dilakukan adalah pembukaan lahantanpa bakar, karena dengan cara membakar hutan dilarang oleh pemerintah dengandikeluarkannya SK Dirjen Perkebunan No. 38 tahun 1995, tentang pelarangan membakar hutan.Selain itu alasan menggunakan metode ini adalah:
·         Mempertahankan kesuburan tanah
·         Menjamin pengembalian unsur hara
·         Mencegah erosi permukaan tanah dan
·         Membantu pelestarian lingkungan (http://www.scribd.com/ /Pembukaan-Lahan-Secara-Manual-Land-Clearing)
            Lahan yang digunakan untuk pengembangan perkebunan dapat berupa hutan primer, hutan sekunder, semak belukar, padang alang-alang maupun areal konversi untuk peremajaan kebun. Urutan pekerjaan dan alat yang digunakan serta teknis pelaksanaan dalam pembukaan lahan sangat tergantung pada keadaan lahan tersebut.disamping itu juga tergantung kepada kerapatan vegetasi dan metode/cara pembukaan lahan yang digunakan. Pembukaan lahan untuk areal hutan primer/sekunder dan semak belukar tidak di perkenankan adanya kegiatan pembakaran walaupun cara ini relative lebih mudah, cepat dan murah, dan dalam pembukaan lahan padang alang-alang dan areal konversi/peremajaan pada umumnya sudah tidak menganut system pembakaran sesuai dengan yang diamanatkan dalam undang-undang No.18 tahun 2004. Mengingat cara-cara pembukaan lahan dengan pembakaran akan menimbulkan dampak negative seperti gangguan asap dan pencemaran lingkungan ,maka cara pembukaan lahan dengan pembakaran pada berbagai tipe lahan tidak boleh dilaksanakan.
            Beberapa manfaat pembukaan lahan tanpa pembakaran, antara lain : tidak menimbulkan polusi kabut asap; menurunkan emisi gas rumah kaca, terutama CO2; memperbaiki bahan organic tanah, kadar air dan kesuburan tanah, terutama diareal yang sudah mengalami beberapa kali penanaman, sehingga dapat menurunkan pupuk anorganik dan meminimalkan resiko pencemaran air melalui pencucian atau aliran permukaan; tidak bergantung pada kondisi cuaca; dan dalam jangka panjang, pembukaan lahan
            Berbagai kendala dan permasalahan yang terkait dalam upaya pembukaan lahan tanpa bakar (PLTB) karena kurangnya  pengertian pelaku usaha dan masyarakat tentang dampak pembakaran lahan dan hutan terhadap pemanasan global yang akhirnya mempengaruhi keadaan iklim atau penyimpangan iklim yang muaranya kembali kepada manusia itu sendiri.
Konsep pembukaan lahan tanpa proses bakar (zero burning) masih merupakan suatu konsep yang memerlukan penegakan hukum dengan sanksi yang meningkat. Adapun pelaksanaan operasional pembukaaan lahan dalam hubungannya dengan waktu penanaman di lapangan yaitu sebagai berikut :
1.      Membuka saluran drainase utama
2.      Imas dan tumbang
3.      Bakar 1
4.       Perun, rumpuk dan bakar II
5.      Perun dan rumpuk mekanis (tanpa bakar)
6.      Memancang
7.      Membersihkan jalur tanam dan pasar tikus
Areal perkebunan dapat dibangun didaerah bekas hutan, daerah bekas alng-alang atau bekas perkebunan. Daerah-daerah tersebut memiliki topografi berbeda-beda. Namun yang perlu diperhatikan dalam pembukaan areal perkebunan adalah tetap terjaganya lapisan olah tanah (top soil). Selain itu harus memperhatikan urutan-urutan pekarjaan, alat dan tehnik pelaksanaan.
Dalam pembukaan areal perkebunan ini dilakukan beberapa kegiatan yakni:
1.      survei areal
            survei areal bertujuan untuk menentukan batas-batas areal yang akan dibuka sekaligus menentukan rencana jaringan blak yang akan dibuat, sekaligus membuat peta dengan cara menghubungkan titik satu dengan titik selanjutnya, baik untuk pengukuran batas areal maupun pembuatan rencana blok.
1.      desain perkebunan
            desain perkebunan bertujuan untuk menentukan tataruang dalam kebun yang terbagi dalam afdeling. (Anonim, 2008)
            Pengendalian teknologi pengolahan tanah kering secara lestari adalah sederhana, tidak memerlukan peralatan serba modern (canggih) dan pendidikan tinggi. Azas pengelolaan lahan kering adalah menciptakan lingkungan perakaran yang dalam, mempertahankan kemampuan tanah menyimpan air dan mengedarkan udara, tindakan terakhir adalah memperkaya tanah dengan zat hara tersedia untuk akar. (Hasnudi dan Eniza saleh, 2004)
Untuk pelaksanaan pembukaan lahan dapat dilakukan sebagai berikut:
a.        Pembagian hutan berdasarkan geografis terdiri dari; hutan payo, hutan rawa, hutan pematang, dan hutan dataran dan pegunungan.
b.      Pembagian hutan berdasarkan vegetasi terdiri dari; hutan primer yaitu terdapat pohon dengan diameter >30 cm dengan kerapatan 25-100 pohon/ha dan diameter < 30 cm dengan kerapatan 2500 pohon/ha.
c.       Pembagian hutan berdasarkan intensitas cahaya terdiri dari; hutan berat yaitu hutan primer dimana jenis kayu keras masih utuh atau sebagian kecil yang telah diambil. Hutan sedang, yaitu hutan primer yang telah diambil kayu-kayuan terutama yang berdiameter 2500 pohon/ha, dan hutan ringan yaitu vegetasi yang ada semak belukar serta sisa-sisa kayu dan alang-alang dan umumnya merupakan hutan bekas perladangan.
Pembukaan lahan untuk perkebunan dibagi kedalam dua tempat yaitu, pembukaan untuk hutan dan pembukaan untuk alang-alang yang akan diuraikan sebagai berikut:
·         Pembukaan hutan
Pembukaan hutan untuk perkebunan dapat dibagi menjadi 3 cara yaitu sistem mekanik, manual, dan khemis yang semuanya memiliki kekurangan dan kelebihan.
·         Pembukaan alang-alang
Pembukaan alang-alang untuk dijadikan sebagai lahan perkebunan akan lebih mudah diolah dari pada lahan hutan, namun cara pengerjaannya juga sama dengan areal hutan yaitu secara manual.
            Dalam pembukaan lahan untuk perkebunan perlu dilakukan pencegahan erosi terlebih pada lahan/areal yang miring (berombak, bergelombang atu berbukit), maka usaha-usaha dalam mencegah erosi/kerusakan lahan yaitu:
·         Penanaman secara kontur/garis tinggi
·         Pembuatan teras yaitu dapat dengan teras individu dan teras kolektif.
·         Penanaman tanaman penutup tanah, sangat penting untuk pencegahan erosi.






















BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat Praktikum
Waktu             : Kamis, 6 Maret 2014
Tempat            : Lahan Praktikum Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu

3.2 Bahan dan Alat
·         Semprotan punggung
·         Ember
·         Gelas ukur
·         Tali raffia
·         Herbisida

3.3 Metode Pelaksanaan/Rancangan yang Digunakan
            Metode yang dilakukan adalah mempraktekkan langsung acara praktikum yang sedang dilakukan.

3.4 Cara Kerja
·         Membuat batas lahan dengan menggunakan talia raffia untuk menentukan areal yang kan ditebas atau disemprot. Pekerjaan penebasan semak belukar dilakukan 2 minggu sebelum penyemprotan. Adapun luas lahan yang digunakan untuk setiap kelompok adalah 15 m x 15 m
·         Membuat larutan herbisida yang sesuai dengan dosis anjuran yang tertera pada wadah yang ada.
·         Pertama – pertama  memasukan cairan herbisida sesuai takaran ke dalam alat semprot punggung selanjutnya memasukan air sedikit demi sedikit sambil terus diaduk hingga larutan merata.
·         Menyemprotkan larutan herbisida tersebut dengan menggunakan nozel setinggi permukaan semak/belukar.
·         Menyemprotkan larutan herbisida tersebut secara merata kesemua bagian tanaman semak atau belukar yang da pada arealyang telah ditentukan. Arah penyemprotan tidakboleh berlawanandengan arah angin.
·         Mengusahakan agar tekanan pompa tidak berlebihan
·         Jarak/lebar semburan antara satu penyemprot dengan penyemprot lainnya agar dijga tidak yang tertinggal.
·         Saat pengisian ulang tangki Sprayer pada setiap titik diberi tanda ( patok/tali ) untuk mencegah agar tidak tersemprot atau tersemprot ulang.
·         Bila selesai penyemprotan turun hujan kurang dari 6 jam setelah penyemprotan , maka penyemprotan tersebut harus diulang.
·         Penyemprotan kedua dilakukan 14-21 hari setelah penyemprotan I untuk   lebih memastikan bahwa gulma yang dikendalikan dapat benar-benarbersih, denan dosis herbisida sama seperti penyemprotan pertama
·         Membiarkan hasil penyemprotan sampai sekitar waktu 1-2 minggu untuk dapat mengerjakan kegiatan berikutnnya.

3.5 Sifat-sifat yang Diamati
            Tidak ada dilakukan pengamatan secara spesifik.













BAB IV
PEMBAHASAN

Pembukaan lahan (land clearing) sebagai tahap awal penyiapan lahan dapat dilakukandengan dua cara utama yaitu dengan cara manual membabat dan membakar ( slash and burn) atau dengan cara mekanis memakai alat-alat besar seperti buldozer. Sebelum melakukan pembukaan lahan terlebih dahulu dilakukan identifikasi vegetasi yanada pada lahan tersebut. Dari data yang ada maka dapat ditentukan apakan pembukaan lahandilakukan secara manual, manual-mekanis atau secara mekanis saja.Dengan cara manual lebih dahulu tanaman bawah dibabat baru kemudian pohon-pohonditebang. Serasah tanaman dan batang-batang pohon kemudian dibiarkan mengering dan pengeringan akan labih cepat bila dahan-dahan dan ranting-ranting pohon dipotong-potong untuhdijual atau dimanfaatkan sebagai kayu bakar, atau dipakai untuk keperluan lain seperti bangunan.Tunggul-tunggl pohon biasanya dibiarkan dan tidak dicabut.Sebelum cara padat karya (manual) pembukaan lahan ini diterapkan secara besar-besar,dilakukan dahulu secara selektif dan terbatas, berupa uji-coba. Dalam uji semacam ini dapatdibandingkan antara cara manual dan cara mekanis serta kombinasinya pada kondisi diIndonesia, dan dapat dilakukan pengamatan-pengamatan oleh para ahli tanah, agronomi danekonomi dapat dipakai sebagai pedoman penerapan skala besar.Pembukaan lahan bisa juga dilakukan dengan kombinasi cera manual dan mekanis.Misalnya dengan pemakaian gergaji mesin tangan dan metode manual. Disamping itu juga adacara lain yaitu dengan meracum pohon-pohin memakai bahan kimia relatif murah seperti 2,4 D,akan tetapi metode ini tidak dianjurkan karena dampaknya terhadap lingkungan.Sesudah pembukaan lahan baru dilakukan pengolahan tanah untuk persiapan pertanaman.Pengolahan tanah dapat dilakukan baik dengan cara manual maupun mekanis.Pemilihan cara pembukaan lahan yang tepat penting sekali karena pembukaan lahanmerupakan awal dari pengembangan pertanian menetap di daerah-daerah baru. Keefektifan suatu metode pembukaan sangat bergantung pada sifat-sifat tanah, vegetasi, dan skala operasi(Alisadono, et al, 2006).
Metode pembukaan lahan yang sebaiknya dilakukan adalah pembukaan lahantanpa bakar, karena dengan cara membakar hutan dilarang oleh pemerintah dengandikeluarkannya SK Dirjen Perkebunan No. 38 tahun 1995, tentang pelarangan membakar hutan. Selain itu alasan menggunakan metode ini adalah:
1.      Mempertahankan kesuburan tanah
2.      Menjamin pengembalian unsur hara
3.      Mencegah erosi permukaan tanah dan
4.      Membantu pelestarian lingkungan.
Tahapan pembukaan lahan adalah sebagai berikut: membabat rintisan, mengimas,menebang, merancek, membuat pancang kepala dan membersihkan jalur. Sedangkan tahapanuntuk penyiapan lahan adalah : pembuatan teras dan pembuatan benteng (tanggul) sinambungdan rorak. Pembuatan saluran drainase, penanaman tanaman penutup tanah (cover crop), dan pembuatan jalan transportasi.
Dalam melakukan udaha perkebunan atau pertanian, yang pertana dilakukan adalah Pembukaan lahan . Pembukaan lahan adalah hal yang sangat penting dalam memulai budidaya semua jenis komoditi pada umumnya . Terlebih dahulu menentukan luas lahan yang akan digunakan setelah itu  melakukan penebasan pada kayu dan semak-semak sedangkan untuk kayu-kayu yang besar tidak seluruhnya kami tebang, berhubung karena sebagian kayu dapat dipergunakan untuk membuat naungan tanaman, terlebih untuk tanaman kopi yang memang memerlukan naungan dalam pertumbuhannya, dan semua semak-semak dan hasil potongan kayu yang lainnya kami kumpulkan di sisi dari petakan lahan kami, dalam praktikum ini kami tidak melakukan pembakaran lahan, karena pembakaran tanah tidak baik dilakukan yaitu dapat membunuh organisme lainnya dan dapat menimbulkan kerusakan pada tanah.
            Satu minggu setelah penebasan kami melakukan penyemprotan dengan menggunakan herbisida Roun up dengan takaran 4-5 l/1000 l air, dengan bahan aktif glifosat. Herbisida ini dalam bentuk cair yang bersifat sistemik yaitu herbisida yang cara kerjanya, sebelum bereaksi akan masuk kedalam jaringan tumbuhan terlebih dahulu. Tujuan penyemprotan satu minggu setelah penebasan adalah tunas baru daru gulma sudah mulai tumbuh.







BAB V
KESIMPULAN
            Pembukaan lahan adalah kegiatan yang dilakukan mulai dari perencanaan tata ruang dan tat letak lahan sampai dengan pembukaan lahan secara fisik.
            Pada pembukaan lahan untuk tanaman perkebunan biasanya pengolahan lahan tanah cukup dilakukan pada lobang tanam saja.

























DAFTAR PUSTAKA

Alisadono, S., Hardjosoenarto S., Mardjuki, A. et al. 2006. Kebijakan Transmigrasi                                   Melalui Pendekatan Sistem
Anonim, 2011. Teknik Pembukaan Lahan Tanpa Bakar. http : // ditjenbun. deptan. go. Id /       perlinbun / linbun / index2 .php ? option = com_content&do_pdf=1&id=157. Donwlod           18 Mei 2011.
Hasan. 2011. Budidaya tanaman coklat. http://groups.yahoo.com/group/agromania/. Download   21 Juni 2011.
Repro : Ilmu Tanah. Universitas Gajah Madahttp : // regionalinvestment . com / newsipid /              userfiles/komoditi/2/oilpalm_profilsingkat.pdf
     






           


Tidak ada komentar:

Posting Komentar