Reproduksi Sel Mitosis

LAPORAN PRATIKUM GENETIKA

ACARA 6

REPRODUKSI SEL MITOSIS

Unib-BW











PUTRI MIAN HAIRANI
E1J012014

Shift                   : A 2. Kamis (12.00-14.00 WIB)
Kelompok          :  4








Laboratorium Agronomi
Fakultas Pertanian
Universitas Bengkulu

2013

I.                  PENDAHULUAN

1.1              Dasar Teori
     Reproduksi sel merupakan salah satu dari esensi kehidupan yang mendasar. Proses reproduksi seluler meliputi proses pembelahan inti untuk membentuk inti baru (mitosis), diikuti dengan pembagian sitoplasma (sitokinesis). Proses ini menghasilkan dua inti yang tersipasah dalam sel yang berbeda. Mitosis dan sitokinesis adalah komponen pembelahan sel yang secara keseluruhan disebut reproduksi sel. Dalam mitosis, semua sifat yang terkandung di dalam inti sel secara terekam lengkap pada sel baru. Mitosis terjadi secara aktif pada jaringan meristem yang sedang tumbuh pesat, seperti ujung akar, pucuk, dan tunas. Kecepatan pembelahan sel pada setiap organ-organ berbeda-beda.Tujuan pembelahan mitosis adalah mewariskan semua sifat induk kepada kedua sel anaknya dan berperan penting dalam proses-proses biologis, seperti pertumbuhan, penggantian sel-sel yang rusak, dan perbaikan jaringan.(Dotty Suryati. 2008)           
     Dalam bidang genetika, mitosis adalah proses yang menghasilkan dua sel anak yang identik. Mitosis mempertahankan pasangan kromosom yang sama melalui pembelahan inti dari sel somatic secara berturut-turut. Proses ini terjadi secara bersama-sama dengan pembelahan sitoplasma dan bahan-bahan diluar inti sel ( sitokinesis ). Proses ini memiliki peranan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan hamper semua organisme.( L.V Crowder. 1997)          
     Mitosis berlangsung dalam beberapa fase, diantaranya:   
1
.  Interfase pada fase ini sel siap untuk melakukan pembelahan, tetapi belum                     memperlihatkan kegiatan membelah.      
2) Profase pada fase ini benang-benang kromatin makin menjadi pendek sehingga
menjadi tebal..
3) Metafase pada fase ini kromosom-kromosom menempatkan diri di bidang tengah sel.
4) Anafase pada tahap ini sentromer membelah dan dua buah kromatid memisahkan diri
   dan bergerak menuju ke kutub sel yang berlawanan.    
5) Telofase pada fase ini di tiap kutub sel sudah terbentuk kromosom yang identik.
 
     Pada proses mitosis dari tiap induk yang diploid (2n) menghasilkan dua buah sel           anakan  yang masing-masing tetap diploid. ( Suryo. 2001 ) 


1.2      Tujuan Pratikum
·           Mengamati tahapan yang ada dalam proses mitosis
·           Memahami fungsi asetokarmin untuk mengamati proses mitosis
·           Membandingkan dan mendiskusikan perbedaan setiap fase yang ada pada proses mitosis.

II. BAHAN DAN METODE PRATIKUM

2.1      Bahan dan alat yang digunakan dalam pratikum:

·          Mikroskop
·          Ujung akar bawang merah
·          Gelas pengamat
·          Gelas objek
·          Gelas penetup
·          Jarum pengiris
·          Skalpel
·          Forset
·          Pewarna asetokarmin
·          Larutan 1M HCl
·          Larutan 70% dan 96% alkohol



2.2      Cara kerja:
1.      Meneteskan larutan HCl 1M di atas gelas pengamat secukupnya.
2.      Meletakkan potongan ujung akar yang sudah lunak tersebut dan memindahkan ke gelas objek yang sebelumnya telah ditetesi dengan asetokarmin.
3.      Mencacah potongan akar yang ada dala asetokarmin tersebut dengan scalpel sampai halus. Perlu diingat, waktu mencacah jangan sampai terputus akarnya, tetapi dipipihkan saja dengan ujung scalpel.
4.      Menutup gelas objek dengan gelas penutup.
5.      Melewatkan gelas objek tersebut di atas api alkohol, jangan sampai mendidih. Kemudian membalik slide tersebut, meletakan di atas tissue dan menekan agak keras dengan menggunakan ibu jari. Hal ini akan meratakan sel-sel dan memencarkan jaringan sehingga memungkinkan untuk diamati di bawah mikroskop.
6.      Meneteskan di atas gelas penutup minyak amerson untuk memperjelas pengamatan.
7.      Mengamati objek tersebut dibawah mikroskop. Menggunakan pembesaran rendah (10x) dahulu, kemudian pembesaran tinggi (40x), dan pembesaran paling tinggi (100x)
8.      Menggambar fase-fase mitosis yang dapat ditemukan. Mencocokkan pada fase-fase mitosis yang ada pada preparat yang telah disediakan atau dengan bagan yang sudah ada.










III.   HASIL PENGAMATAN

2u8ysg7.jpg 
































IV.   PEMBAHASAN

Dari hasil pengamatan yang dilakukan, didapat yaitu bahwa fase-fase mitosis secara berurutan adalah interfase, profase awal yang kemudian diikuti dengan profase akhir, metaphase, anaphase, dan terakhir telofase.
a.      Interfase
Fase ini merupakan fase antara yang merupakan priode antara mitosis satu dengan yang lain. Interfase bukan fase istirahat, karena justru pada fase inilah metabolisme sel giat dilakukan. Selama proses interfase kromosom tidak kelihatan karena benang-benang kromatin tidak berpilin.
Pada fase ini, mula-mula sel mengalami pertumbuhan priner, kemudian melakukan sintesis, dan selanjutnya menglami pertumbuhan sekunder. Penjelasannya sebagai berikut:
  1. Fase Pertumbuhan Primer (Growth 1 disingkat G1)
Sel yang baru terbentuk mengalami pertumbuhan tahap pertama. Disini terjadi pembentukan organel untuk pertumbuhan itu sendiri.
  1. Fase Sintesis (disingkat S)
Pada tahap ini, sel melakukan sintesis terutama sintesis materi genetik, yaitu bahan-bahan yang akan diwariskan pada keturunannya. Materi genetik yang disintesis adalah DNA.
  1. Fase Pertumbuhan sekunder (Growth 2 disingkat G2)
Pembentukan organel untuk sel anakan.

b.      Profase
Tahap ketika sel membelah diri, tanda-tanda fase ini adalah sebagai berikut:
1.      Benang-benang kromatin di nukleus yang berbentuk seperti jala berubah semakin menebal dan memendek, menjadi kromosom. Pemendekan ini akibat dari berpilinnya kromosom.
2.      Tiap-tiap benang kromosom mengandakan diri sehingga membentuk struktur simetris yang disebut sebagai kromatid. Kromatid tersebut saling berhubungan melalui suatu bentuk yang bulat yang disebut sentromer.
3.      Membran nukleus melebur sehingga sel tidak memiliki membran inti. Nukleolus (anak inti) tidak tampak lagi yang berarti kegiatan transkripsi (DNA mengkopi diri menjadi RNA) tidak berlangsung lagi.
4.      Benang gelendong mulai terbentuk.
5.      kromosom mulai bergerak ke tengah.

c.       Metafase
Pada tahap ini terjadi pembagian kromatid di daerah ekuator. Ciri-ciri metafase adalah:
1.      Kromatid terletak di bidang ekuator, menggantung pada benang spindel melalui sentromer.
2.      Benang-benang spindel tampak semakin jelas dan teratur seperti kumparan. Benang-benang ini terdiri dari serabut protein halus yang terbuat dari  microtubule yang sangat kecil.
3.      sentomer menbelah dan masing-masing kromatid menjadi kromosom tunggal. Metaphase berakhir.

d.      Anafase
Fase ini merupakan fase akhir pembelahan, dengan ciri sebagai berikut:
1.      Dua sister kromatid bergerak ke arah kutub yang berlawanan. Sentomernya tertarik karena kontraksi dari benang-benang gelendong.
2.      Jumlah benang kromosom yang menuju kutub yang satu sama dengan yang menuju kutub yang lain. Jadi, jika sel induk memiliki 2n kromosom, setiap sel anak akan memperoleh 2n kromosom.
3.      Teradi penyebaran kromosom dan ADN yang seragam di dalam sel.
4.      pada akhir anaphase sekat sel mulai terbentuk dekat bidang ekuator.

e.       Telofase
Fase ini merupakan fase akhir pembelahan, dengan ciri sebagai berikut:
1.      Benang-benang gelendong itu hilang.
2.      Benang-benang kromosom sudah berada di kutub masing-masing, yang semakin lama semakin menipis, kemudian berubah menjadi benang kromatin yang tipis.
3.      Membran nukleus mulai terbentuk lagi.
4.      Pada bidang ekuator terbentuk penebalan plasma, yang selanjutnya akan membagi sel menjadi dua. Terjadi sitokinesis. Maka sel baru itu mempunyai sifat kenampakan pada interfase. Hasil dari fase telofase ini adalah terbentuknya dua sel anak diploid.


V.       KESIMPULAN

·             Dalam mitosis, semua sifat yang terkandung di dalam inti sel secara terekam lengkap pada sel baru.
·             Mitosis terjadi secara aktif pada jaringan meristem yang sedang tumbuh pesat, seperti ujung akar, pucuk, dan tunas.
·             Fase-fase mitosis secara berurutan adalah interfase, profase awal yang kemudian diikuti dengan profase akhir, metaphase, anaphase, dan terakhir telofase.
·             Mitosis menuju pada penambahan jumlah sel yaitu terjadi pertumbuhan dan perkembangan.
·             Pada mitosis setiap sel anakan menerima kromosom dengan pasangan yang lengkap, bahan gametik dan komponen sitoplasmik yang identik.
·             Tidak ada perbahan jumlah kromosom.
·             Setiap fase-fase yang terjadi pada pembelahan mitosis mempunyai ciri-ciri tersendiri yang membedakannya.













Jawaban Pertanyaan
1.      Apakah kegunaan dari larutan 1M HCl dalam praktikum ini?
Jawaban:
Untuk melunakkan akar bawang merah.
2.      Apakah kegunaan asetokarmin?
Jawaban:
Sebagai pewarna, karena asetokarmin berwarna merah terang. Sehingga mempermudah mengamati proses mitosis yang terjadi.
3.      Mengapa digunakan akar bawang merah dalam parktikum ini?
Jawaban:
Karena pada akar bawang merah proses pembelahan mitosis bisa diamati secara jelas. Selain itu akar bawang merah merupakan jaringan meristem yang sedang tumbuh dengan pesat, sehingga pembelahannya bisa diamati, karena mitosis terjadi secara aktif pada jaringan ini.
4.      Bahas secara rinci setiap fase mitosis!
Jawaban:
  1. Interfase
Selama proses interfase kromosom tidak kelihatan karena benang-benang kromatin tidak berpilin. Pada fase ini terjadi pembentukan organel untuk pertumbuhan itu sendiri. Kemudian terjadi sintesis terutama sintesis materi genetik, yaitu bahan-bahan yang akan diwariskan pada keturunannya. Materi genetik yang disintesis adalah DNA. Dan terjadi juga pembentukan organel untuk sel anakan.
  1. Profase
Benang-benang kromatin semakin menebal dan memendek, menjadi kromosom. Terdapat sister kromatid. Nukleolus (anak inti) melebur. Benang gelendong mulai terbentuk.
  1. Metafase
Kromatid terletak di bidang ekuator, menggantung pada benang spindel melalui sentromer. Benang-benang spindel tampak semakin jelas dan teratur seperti kumparan.
  1. Anafase
Kromosom berada di kutub masing-masing. Akhir anaphase sekat sel mulai terbentuk dekat bidang ekuator.

  1. Telofase
Benang-benang gelendong hilang. Benang-benang kromosom semakin menipis, berubah menjadi benang kromatin yang tipis. Nukleolus tampak lagi. Pada akhir telofase terbentuklah dua sel anak yang diploid (2n)





VI.                       DAFTAR PUSTAKA

Crowder, L. V. 1997. Genetika Tumbuhan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.    

Suryati, Dotti. 2007. Penuntun Pratikum Genetika Dasar. Bengkulu: Lab. Agronomi Universitas Bengkulu
          .

Suryo. 2001. Genetika. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.






                                                                                                          

Tidak ada komentar:

Posting Komentar