Bab I.
Pendahuluan
- Teori
Dasar
Traktor
Roda Dua (Hand Tractor)
Traktor
roda 2 ialah jenis mesin penarik dan penggerak, berdaya gerak sendiri, serta
berporos tunggal, beroda baja pengolah atau ban karet, terpadu dengan
seperangkat alat pengolah tanah, dimana traktor roda dua berfungsi untuk
mengolah lahan dan lain-lain keperluan pertanian seperti: pompa air, alat
prosesing, trailer, dan lain-lain.
Traktor tangan merupakan salah satu mesin pengolah tanah yang kini mulai
banyak digunakan petani dalam mengolah tanah. Sebagai mesin pengolah tanah
traktor haruslah dilengkapi dengan peralatan pengolah tanahnya, seperti bajak,
garu, ataupun bajak rotari (Anonim, 2010)
Traktor
Roda Empat (Mini Tractor)
Traktor
roda empat adalah salah satu alat pengolah tanah jika dilengkapi dengan
peralatan pengolah tanah, seperti bajak singkal, bajak piring, garu piring,
dll. Secara umum traktor roda empat adalah traktor dengan tenaga penggerak dari
motor diesel dengan didukung empat buah roda. Traktor ini dirancang untuk
bekerja di lahan kering, bukan untuk lahan sawah.Berdasarkan ukurannya
dibedakan menjadi traktor mini, menengah, dan traktor besar. Traktor raksasa
yang biasa digunakan di perkebunan yang luas mempunyai daya sampai 150 kW (200
hp). Namun begitu, biasanya traktor roda empat yang biasa digunakan mempunyai
daya antara 30 – 60 kW (40 - 80 hp) (Anonim, 2013)
Macam-macam Pengolahan Tanah Kering
a.
Pengolahan Tanah Primer atau Pertama (awal) :
· Tanah dipotong, diangkat, terus dibalik
agar sisa tanaman yang berada di permukaan dapat terbenam ke dalam tanah.
· Ke dalam pemotongan dan pembalikan umumnya lebih
dari 15 cm.
· Hasil pengolahan tanah pertama
masih berupa bongkah-bongkah besar, kerena proses penggemburan belum
berlangsung efektif.
· Alat pengolahan tanah pertama
adalah alat-alat yang pertama sekali digunakan yaitu untuk memotong, memecah
dan membalik tanah. Alat-alat tersebut dikenal ada beberapa macam, yaitu :
a.
bajak singkal (moldboard plow)
b.
bajak piring (disk plow)
c.
bajak pisau berputar (rotary plow)
d.
bajak chisel (chisel plow) (Anonim, 2011)
e.
bajak subsoil (subsoil plow)
b.
Pengolahan Tanah Sakunder
· Pembajakn bertujuan untuk
meningkatkan peredaran air dan udara dalam tanah. Ketersediaan O2 di alam pada
dasarnya cukup dapat diserap oleh tanah. O2 biasanya berpengaruh pada kehidupan
bakteri dan tanaman. Pengolahan tanah dapat meningkatkan penyerapan O2 dari
udara sehingga ketersediaan O2 dalam tanah cukup tersedia.
· Maksudnya diadakan penggemburan
adalah agar drainase dan aerasi tanah menjadi baik sehingga baik untuk ditanami
tanaman budidaya.
· Pembuatan parit untuk menghindari
penggenangan oleh air, maka sekeliling bedengan harus dibuat parit. Parit
dibuat dengan lebar 50 cm dan kedalaman 30-50 cm dibuat mengelilingi bedengan,
lahan dicangkul maju dengan mengisi parit sebelumnya. Dengan demikian paritnya
akan berpindah lebih maju, cara ini dilakukan sampai seluruh lahan terolah.
· Pemupukan biasanya diberikan
untuk mengganti unsur-unsur hara makro, karena unsur hara makro relatif lebih
banyak diperlukan tanaman daripada unsur hara mikro. Setelah selesai pengolahan
tanah, tanah diberi pupuk SP36 dan KCl. Pemberian pupuk tersebut dilakukan
sebelum dilakukan penaburan benih dan penanaman bibit. Maksud dari pemberian
pupuk SP36 adalah untuk mempercepat pertumbuhan akar selain itu juga untuk
mempercepat dan memperkuat pertumbuhan tanaman dewasa pada umumnya serta untuk
meningkatkan biji-bijian dan memperkuat tubuh tanaman. Sedangkan tujuan dari
pemberian pupuk KCl adalah untuk meningkatkan kualitas biji serta untuk
meningkatkan resistensi tanaman terhadap penyakit (Anonim, 2012)
- Tujuan
Praktikum
Traktor Pertanian
Praktikum ini diselenggarakan
dengan tujuan:
1.
Untuk mengetahui klasifikasi dan spesifikasi dari
traktor yang diamati
2.
Untuk mengetahui konstruksi dan komponen-komponen
penting traktor beserta fungsinya
3.
Untuk mengetahui prinsip-prinsip pengoperasian traktor
pertanian
4.
Untuk mempersiapkan dan mengoperasikan traktor
pertanian
Peralatan
dan Kapasitas Kerja Pengolahan Tanah
Praktikum ini diselenggarakan
dengan tujuan:
1.
Untuk mengetahui macam dan jenis peralatan pengolahan
tanah
2.
Untuk mengetahui konstruksi dan komponen-komponen
penting beserta cara kerjanya masing-masing
3.
Untuk mengetahui cara penghitungan kapasitas kerja
pengolahan tanah
Bab II. Cara
Praktikum dan Prosedur Pelaksanaan
- Tempat dan
Waktu Praktikum
Tempat :
Laboratorium Teknologi Industri Pertanian
Waktu Praktikum :
Rabu, 16.00 s/d 17.40 WIB
- Bahan dan
Alat yang Digunakan
Traktor Pertanian
1.
Bahan yang digunakan dalam pelaksanaan praktikum ini
adalah:
a.
Solar
b.
Pelumas (oli)
c.
Accu traktor
2.
Alat yang digunakan dalam pelaksanaan praktikum ini
adalah traktor dalam berbagai jenis
Peralatan
dan Kapasitas Kerja Pengolahan Tanah
Bahan dan alat yang digunakan
dalam pelaksanaan praktikum ini adalah:
1.
Beberapa jenis peralatan pengolahan tanah (pengolahan
tanah I dan II)
2.
Stop watch
3.
Meteran
4.
Patok
- Prosedur
Pelaksanaan Praktikum
Traktor Pertanian
Langkah kerja yang diterapkan pada kegiatan praktikum ini adalah:
1.
Mengamati konstruksi dari traktor yang diamati
2.
Menentukan klasifikasi dan spesifikasinya
3.
Mengamati komponen-komponen penting dari traktor yang
diamati
4.
Menentukan fungsi masing-masing komponen
5.
Mempersiapkan traktor dan diri untuk pengoperasian
traktor
Peralatan
dan Kapasitas Kerja Pengolahan Tanah
1.
Mengamati peralatan pengolahan tanah yang ada kemudian
tentukan jenisnya
2.
Mengamati lebih lanjut peralatan pengolahan tanah yang
sudah diketahui jenisnya untuk mengetahui bagian-bagian penting beserta
fungsinya
3.
Melakukan perhitungan kapasitas kerja pengolahan tanah
setelah diketahui variabel-variabel untuk mengukurnya
Bab III. Hasil
Pengamatan dan Pembahasan Praktikum
- Hasil
Pengamatan Praktikum
Peralatan Tambahan
|
Fungsi
|
Pengunci
Diferensial
|
Untuk merubah
sudut putaran mesin menjadi 900. Memungkinkan putaran roda kanan dan kiri
berbeda saat membelok. Untuk membebaskan traktor dari slip
|
Final Drive
|
Untuk
mereduksi/mengurangi lebih lanjut putaran poros roda belakang. Menambah
fraksi berfungsi juga untuk meninggikan badan traktor
|
PTO (Power
Take Off)
|
Merupakan
keluaran daya dari mesin traktor yang berupa putaran yang bisa digunakan
untuk menggerakkan peralaan lain
|
Sistem
Hidrolis
|
Sistem
penerusan daya dengan menggunakan aliran fluida tak mampat (minyak
pelumas/oli)
|
Sistem
Penggandengan
|
Untuk
menggandeng alat/mesin pertanian
|
Gas Ganda
|
Digunakan
pada medan yang tidak rata, sehingga diperlukan gas yang tidak berubah karena
guncangan
|
Rem Ganda
|
Rem kiri dan
rem kanan dipisah dengan tujuan untuk membantu pada saat pembelokan
|
Penyetelan
Jarak Antar Roda
|
Agar roda
traktor tidak merusak tanaman jika digunakan untuk kegiatan pemeliharaan
tanaman. Pengaturan jarak roda kanan dan kiri disesuaikan dengan jarak antar
tanaman
|
Pemberat
(Ballast)
|
Untuk
mencegah roda depan traktor terangkat jika digunakan untuk menarik beban yang
berat
|
Telapak Roda
Khusus
|
Khusus untuk
beberapa kondisi tanah
|
Alat
Pengolahan Tanah Pertama
Alat pengolahan tanah pertama adalah alat-alat yang pertama sekali digunakan yaitu untuk memotong, memecah dan membalik tanah. Alat-alat tersebut dikenal ada beberapa macam, yaitu :
Alat pengolahan tanah pertama adalah alat-alat yang pertama sekali digunakan yaitu untuk memotong, memecah dan membalik tanah. Alat-alat tersebut dikenal ada beberapa macam, yaitu :
1. bajak
singkal (moldboard plow)
2. bajak piring (disk plow)
3. bajak pisau berputar (rotary plow)
4. bajak chisel (chisel plow)
5. bajak subsoil (subsoil plow)
6. bajak raksasa (giant plow)
2. bajak piring (disk plow)
3. bajak pisau berputar (rotary plow)
4. bajak chisel (chisel plow)
5. bajak subsoil (subsoil plow)
6. bajak raksasa (giant plow)
1. Bajak
Singkal
Bajak singkal ini dapat digunakan untuk bermacam-macam jenis tanah dan sangat baik untuk membalik tanah. Bagian dari bajak singkal yang memotong dan membalik tanah disebut bottom. Suatu bajak dapat terdiri dari satu bottom atau lebih. Bottom ini dibangun dari bagian-bagian utama, yaitu : 1) singkal (moldboard), 2) pisau (share), dan 3) penahan samping (landside). Ketiga bagian utama tersebut diikat pada bagian yang disebut pernyatu (frog). Unit ini dihubungkan dengan rangka (frame) melalui batang penarik (beam). Bagian-bagian dari bajak singkal satu bottom secara terperinci dapat dilihat pada gambar 18.
Bajak singkal ini dapat digunakan untuk bermacam-macam jenis tanah dan sangat baik untuk membalik tanah. Bagian dari bajak singkal yang memotong dan membalik tanah disebut bottom. Suatu bajak dapat terdiri dari satu bottom atau lebih. Bottom ini dibangun dari bagian-bagian utama, yaitu : 1) singkal (moldboard), 2) pisau (share), dan 3) penahan samping (landside). Ketiga bagian utama tersebut diikat pada bagian yang disebut pernyatu (frog). Unit ini dihubungkan dengan rangka (frame) melalui batang penarik (beam). Bagian-bagian dari bajak singkal satu bottom secara terperinci dapat dilihat pada gambar 18.
Gambar
18. Bagian Bajak Singkal Satu Bottom
Pada
saat bajak bergerak maju, maka pisau (share) memotong tanah dan.
mengarahkan potongan/keratan tanah (furrow slice) tersebut ke bagian
singkal.
Singkal akan menerima potongan tanah, dan karena kelengkungannya maka potongan tanah akan dibalik dan pecah. Kelengkungan singkal ini berbeda untuk kondisi dan jenis tanah yang berbeda agar diperoleh pembalikan dan pemecahan tanah yang baik.
Penahan samping adalah bagian yang berfungsi untuk menahan tekanan samping dari keratan tanah pada singkal, disamping sekaligus menjaga kestabilan jalannya bajak sewaktu bekerja. Bagian yang paling banyak bersinggungan dengan tanah dari bagian ini adalah bagian belakang yang disebut tumit (heel). Untuk menjaga keausan karena gesekan dengan tanah, bagian tumit ini dalam pembuatannya diperkeras.
Selain dari bagian-bagian diatas, bajak singkal diperlengkapi dengan alat yang disebut pisau pemotong (coulter). Bagian ini berfungsi untuk membelah tanah atau tumbuhan atau sampah-sampah yang ada diatas tanah sebelum pisau bajak memotong tanah. Dengan demikian sisa-sisa tumbuhan diatas tanah dapat dibalik dengan baik dan memperingan pekerjaan pisau bajak. Ada dua bentuk pisau pemotong, yaitu pisau pemotong stasioner (stationary knife) dan pisau pemotong berputar (rolling coulter) seperti terhhat pada Gambar 19.
Singkal akan menerima potongan tanah, dan karena kelengkungannya maka potongan tanah akan dibalik dan pecah. Kelengkungan singkal ini berbeda untuk kondisi dan jenis tanah yang berbeda agar diperoleh pembalikan dan pemecahan tanah yang baik.
Penahan samping adalah bagian yang berfungsi untuk menahan tekanan samping dari keratan tanah pada singkal, disamping sekaligus menjaga kestabilan jalannya bajak sewaktu bekerja. Bagian yang paling banyak bersinggungan dengan tanah dari bagian ini adalah bagian belakang yang disebut tumit (heel). Untuk menjaga keausan karena gesekan dengan tanah, bagian tumit ini dalam pembuatannya diperkeras.
Selain dari bagian-bagian diatas, bajak singkal diperlengkapi dengan alat yang disebut pisau pemotong (coulter). Bagian ini berfungsi untuk membelah tanah atau tumbuhan atau sampah-sampah yang ada diatas tanah sebelum pisau bajak memotong tanah. Dengan demikian sisa-sisa tumbuhan diatas tanah dapat dibalik dengan baik dan memperingan pekerjaan pisau bajak. Ada dua bentuk pisau pemotong, yaitu pisau pemotong stasioner (stationary knife) dan pisau pemotong berputar (rolling coulter) seperti terhhat pada Gambar 19.
Stationary knife |
Rolling colter |
Gambar
19. Beberapa Jenis dari Pisau Pemotong (Coulter)
Ukuran
bajak adalah lebar bajak, dinyatakan dalam satuan panjang. Ukuran dari satu
bajak adalah dengan mengukur jarak dari sayap (wing) sampai
penahan samping. Secara teoritis ukuran ini dapat dianggap sebagai lebar
pembajakan atau lebar pemotong tanah.
Bajak singkal apabila dilihat dari atas atau samping akan terlihat suatu rongga atau hisapan (suction). Suction ini perlu untuk mencapai kedalaman atau lebar potongan bajak. Besarnya suction ini beragam dari 1/8 sampai 3/16 inci. Ukuran ini disebut juga celah (clearance). Tempat dari suction ini berbeda untuk bajak yang mempunyai roda belakang (real furrow wheel) dan tanpa roda belakang (Gambar 20 dan 21). Disamping untuk pemotongan tanah, hisapan (suction) ini berperan juga dalam menstabilkan jalannya bajak.
Hisapan Kebawah (Down suction) atau celah vertikal (vertical clearance) beragam dari 1/8 sampai 3/16 inci pada bajak tanpa roda belakang tergantung dari jenis alat dan jenis tanah. Pada bajak dengan roda belakang, hisapan kebawah (down suction) sebesar 1/4 sampai 1/2 inci.
Bajak singkal apabila dilihat dari atas atau samping akan terlihat suatu rongga atau hisapan (suction). Suction ini perlu untuk mencapai kedalaman atau lebar potongan bajak. Besarnya suction ini beragam dari 1/8 sampai 3/16 inci. Ukuran ini disebut juga celah (clearance). Tempat dari suction ini berbeda untuk bajak yang mempunyai roda belakang (real furrow wheel) dan tanpa roda belakang (Gambar 20 dan 21). Disamping untuk pemotongan tanah, hisapan (suction) ini berperan juga dalam menstabilkan jalannya bajak.
Hisapan Kebawah (Down suction) atau celah vertikal (vertical clearance) beragam dari 1/8 sampai 3/16 inci pada bajak tanpa roda belakang tergantung dari jenis alat dan jenis tanah. Pada bajak dengan roda belakang, hisapan kebawah (down suction) sebesar 1/4 sampai 1/2 inci.
Down suction |
Side suction |
Gambar
20. Hisapan (Suction) pada Bajak Singkal yang mempunyai Roda Belakang
(Rear Furrow Wheel)
Down suction |
Side suction |
Gambar
21. Hisapan (Suction) pada Bajak Singkal yang tidak Mempunyai
Roda Belakang
Bila
bajak singkal bekerja memotong dan membalik tanah maka akan terbentuk alur yang
disebut furrow. Bagian tanah yang diangkat dan diletakkan
kesamping, disebut keratan tanah (furrow slice). Bila pekerjaan dimulai dari
tengah areal secara bolak-balik dan arah perputaran ke kanan, maka akan
berbentuk alur balik (Back furrow) (Gambar 22). Bila pekerjaan
bolak balik dimulai dari tengah dan arah perputaran ke kiri, maka akan
terbentuk alur mati (Dead furrow). Pembalikan tanah umumnya
kekanan.
Dalam operasional bajak dapat digolongkan atas bajak tarik (trailing moldboard plow) dan bajak yang dapat diangkat secara hidrolik (mountedmoldboard plow). Dilihat dari hasil kerjanya dapat digolongkan atas bajak satu arah (one way) dan bajak dua arah (two way). Menggunakan bajak dua arah memberikan keuntungan dalam menghindari terbentuknya alur balik (back furrow).
Dalam operasional bajak dapat digolongkan atas bajak tarik (trailing moldboard plow) dan bajak yang dapat diangkat secara hidrolik (mountedmoldboard plow). Dilihat dari hasil kerjanya dapat digolongkan atas bajak satu arah (one way) dan bajak dua arah (two way). Menggunakan bajak dua arah memberikan keuntungan dalam menghindari terbentuknya alur balik (back furrow).
Gambar 22. Hasil Pembajakan dengan Menggunakan Bajak Singkal
2. Bajak
Piring
Piringan dari bajak ini diikat pada batang penarik melalui bantalan (bearing), sehingga pada saat beroperasi ditarik oleh traktor maka piringannya dapat berputar. Dengan berputaraya piringan, maka diharapkan dapat mengurangi gesekan dan tahanan tanah (draft) yang terjadi. Piringan bajak dapat berada disamping rangka atau berada di bawah rangka. Bagian-bagian dari bajak piring dapat dilihat pada Gambar 23, sedangkan hasil pembajakannya dapat dilihat pada Gambar 24.
Setiap piringan dari bajak piringan biasanya dilengkapi dengan pengeruk (scraper) yang berguna selain untuk membersihkan tanah yang lengket pada piringan, juga membantu dalam pembalikan potongan tanah.
Untuk menahan tekanan samping yang terjadi saat bajak memotong tanah, bajak piring dilengkapi dengan roda alur belakang (rear furrow wheel).
Beberapa keuntungan menggunakan bajak ini adalah :
Piringan dari bajak ini diikat pada batang penarik melalui bantalan (bearing), sehingga pada saat beroperasi ditarik oleh traktor maka piringannya dapat berputar. Dengan berputaraya piringan, maka diharapkan dapat mengurangi gesekan dan tahanan tanah (draft) yang terjadi. Piringan bajak dapat berada disamping rangka atau berada di bawah rangka. Bagian-bagian dari bajak piring dapat dilihat pada Gambar 23, sedangkan hasil pembajakannya dapat dilihat pada Gambar 24.
Setiap piringan dari bajak piringan biasanya dilengkapi dengan pengeruk (scraper) yang berguna selain untuk membersihkan tanah yang lengket pada piringan, juga membantu dalam pembalikan potongan tanah.
Untuk menahan tekanan samping yang terjadi saat bajak memotong tanah, bajak piring dilengkapi dengan roda alur belakang (rear furrow wheel).
Beberapa keuntungan menggunakan bajak ini adalah :
a. Dapat bekerja ditanah keras dan kering
b. Dapat untuk tanah-tanah yang lengket
c. Dapat untuk tanah-tanah yang berbatu
d. Dapat untuk tanah-tanah berakar
e. Dapat untuk tanah-tanah yang memerlukan pengerjaan yang dalam.
Gambar 23. Bagian-bagian Bajak Piring
Gambar 24. Hasil Pembajakan dengan Menggunakan Bajak Piring (Disk Plow)
Ada tiga
jenis bajak piring yang ditarik dengan traktor, yaitu ; tipe tarik (trailing),
tipe hubungan langsung (direct-connected), dan tipe diangkat sepenuhnya
(integral mounted).
Tipe tarik dapat dibagi lagi atas biasa (reguler) dan satu arah (oneway). Reguler trailing disk plow ditarik di belakang traktor. Alat ini dilengkapi dengan roda yaitu 2 buah roda alur (furrow wheel) dan satu buah roda lahan (land wheel). Kedua roda alur (furrow wheel),berperan untuk menstabilkan jalannya bajak. Pada tanah-tanah berat digunakan heavy way disk plow untuk mendapatkan pengolahan yang dalam. One way disk plowadalah piring bajak yang di susun dalam satu gang melalui suatu poros. Jarak antara piringan adalah 8 sampai 10 inci. Jumlah piringan dapat beragam dari 2 sampai 35 buah dengan ukuran diameter piring dari 20 sampai 26 inci.
Tipe hubungan langsung atau disebut juga semi mounted disk plow di bagian depannya dapat diangkat menggunakan sistem hidrolik traktor sehingga memudahkan alat sewaktu berputar. Alat ini dapat berputar pada areal yang sempit dan juga dapat mundur.
Tipe diangkat sepenuhnya ditarik dibelakang traktor dipasang pada tiga titik gandeng dan keseluruhannya dapat diangkat menggunakan sistem hidrolik traktor, sehingga sangat mudah dalam transportasi. Tipe one way disk plow yang kecil dapat juga termasuk Integral mounted., bila dapat diangkat keseluruhannya dengan hidrolik traktor.
3. Bajak Rotari / Pisau Berputar
Bajak rotari adalah bajak yang terdiri dari pisau-pisau yang berputar. Berbeda dengan bajak piringan yang berputar karena ditarik traktor, maka bajak ini terdiri dari pisau-pisau yang dapat mencangkul yang dipasang pada suatu poros yang berputar karena digerakan oleh suatu motor. Bajak ini banyak ditemui pada pengolahan tanah sawah untuk pertanaman padi.
Ada tiga jenis bajak rotari yang biasa dipergunakam. Jenis pertama yang disebut dengan tipe tarik dengan mesin tambahan (pull auxiliary rotary engine). Pada jenis ini terdapat motor khusus untuk menggerakkan bajak, sedangkan gerak majunya ditarik oleh traktor (Gambar 25).
Jenis kedua adalah tipe tarik dengan penggerak PTO (pull power take off driven rotary plow). Alat ini digandengkan dengan traktor melalui tiga titik gandeng (three point hitch). Untuk memutar bajak ini digunakan daya dari as PTO traktor (gambar 26).
Tipe tarik dapat dibagi lagi atas biasa (reguler) dan satu arah (oneway). Reguler trailing disk plow ditarik di belakang traktor. Alat ini dilengkapi dengan roda yaitu 2 buah roda alur (furrow wheel) dan satu buah roda lahan (land wheel). Kedua roda alur (furrow wheel),berperan untuk menstabilkan jalannya bajak. Pada tanah-tanah berat digunakan heavy way disk plow untuk mendapatkan pengolahan yang dalam. One way disk plowadalah piring bajak yang di susun dalam satu gang melalui suatu poros. Jarak antara piringan adalah 8 sampai 10 inci. Jumlah piringan dapat beragam dari 2 sampai 35 buah dengan ukuran diameter piring dari 20 sampai 26 inci.
Tipe hubungan langsung atau disebut juga semi mounted disk plow di bagian depannya dapat diangkat menggunakan sistem hidrolik traktor sehingga memudahkan alat sewaktu berputar. Alat ini dapat berputar pada areal yang sempit dan juga dapat mundur.
Tipe diangkat sepenuhnya ditarik dibelakang traktor dipasang pada tiga titik gandeng dan keseluruhannya dapat diangkat menggunakan sistem hidrolik traktor, sehingga sangat mudah dalam transportasi. Tipe one way disk plow yang kecil dapat juga termasuk Integral mounted., bila dapat diangkat keseluruhannya dengan hidrolik traktor.
3. Bajak Rotari / Pisau Berputar
Bajak rotari adalah bajak yang terdiri dari pisau-pisau yang berputar. Berbeda dengan bajak piringan yang berputar karena ditarik traktor, maka bajak ini terdiri dari pisau-pisau yang dapat mencangkul yang dipasang pada suatu poros yang berputar karena digerakan oleh suatu motor. Bajak ini banyak ditemui pada pengolahan tanah sawah untuk pertanaman padi.
Ada tiga jenis bajak rotari yang biasa dipergunakam. Jenis pertama yang disebut dengan tipe tarik dengan mesin tambahan (pull auxiliary rotary engine). Pada jenis ini terdapat motor khusus untuk menggerakkan bajak, sedangkan gerak majunya ditarik oleh traktor (Gambar 25).
Jenis kedua adalah tipe tarik dengan penggerak PTO (pull power take off driven rotary plow). Alat ini digandengkan dengan traktor melalui tiga titik gandeng (three point hitch). Untuk memutar bajak ini digunakan daya dari as PTO traktor (gambar 26).
Jenis
ketiga adalah bajak rotari tipe kebun berpenggerak sendiri (self propelled
garden type rotary plow). Alat ini terdapat pada traktor-traktor roda 2. Bajak
rotari digerakkan oleh daya penggerak traktor melalui rantai atau sabuk. Dapat
juga langsung dipasang pada as roda, sehingga disamping mengolah tanah bajak
ini juga berfungsi sebagai penggerak (gambar 27).
4. Bajak
Chisel
Alat ini berbentuk tajak yang disusun pada suatu rangka. Digunakann untuk memecah tanah yang keras sampai kedalaman sekitar 18 inci. Diperlengkapi dengan 2 buah roda yang berguna untuk transportasi dan mengatur kedalaman pemecah tanah. Jarak antara tajak dapat beragam dari 1 sampai 2 inci. Alat ini, tidak membalik tanah seperti bajak yang lain, tapi hanya memecah tanah dan sering digunakan sebelum pembajakan tanah dimulai (Gambar 28).
Alat ini berbentuk tajak yang disusun pada suatu rangka. Digunakann untuk memecah tanah yang keras sampai kedalaman sekitar 18 inci. Diperlengkapi dengan 2 buah roda yang berguna untuk transportasi dan mengatur kedalaman pemecah tanah. Jarak antara tajak dapat beragam dari 1 sampai 2 inci. Alat ini, tidak membalik tanah seperti bajak yang lain, tapi hanya memecah tanah dan sering digunakan sebelum pembajakan tanah dimulai (Gambar 28).
5. Bajak
Subsoil
Alat ini hampir sama dengan bajak chisel hanya bentuknya lebih besar dan digunakan untuk pengolahan tanah yang lebih dalam. Menggunakan alat ini dapat memecahkan tanah pada kedalaman 20 sampai 36 inci.
Alat ini sering juga digunakan untuk memecahkan lapisan keras didalam tanah (hardpan), atau untuk memperbaiki drainase tanah (Gambar 29).
Alat ini hampir sama dengan bajak chisel hanya bentuknya lebih besar dan digunakan untuk pengolahan tanah yang lebih dalam. Menggunakan alat ini dapat memecahkan tanah pada kedalaman 20 sampai 36 inci.
Alat ini sering juga digunakan untuk memecahkan lapisan keras didalam tanah (hardpan), atau untuk memperbaiki drainase tanah (Gambar 29).
Gambar 28. Bajak Chisel
6. Bajak
Raksasa
Alat ini sesuai dengan namanya, berbentuk sangat besar dan digunakan untuk membalik tanah pada kedalaman 100 sampai 180 cm. Dengan menggunakan alat ini tanah subur yang ada di dalam tanah dap at diangkat keatas permukaan tanah. Dapat berbentuk bajak singkal atau bajak piringan.
Alat ini sesuai dengan namanya, berbentuk sangat besar dan digunakan untuk membalik tanah pada kedalaman 100 sampai 180 cm. Dengan menggunakan alat ini tanah subur yang ada di dalam tanah dap at diangkat keatas permukaan tanah. Dapat berbentuk bajak singkal atau bajak piringan.
Alat
Pengolahan Tanah Kedua
Pengolahan
tanah kedua dilakukan setelah pembajakan. Dengan pengolahan tanah kedua, tanah
menjadi gembur dan rata, tata air diperbaiki, sisa-sisa tanaman dan tumbuhan
pengganggu dihancurkan dan dicampur dengan lapisan tanah atas, kadang-kadang
diberilcan kepadatan tertentu pada permukaan tanah, dan mungkin juga dibuat
guludaa atau alur untuk pertanaman.
Alat pengolah tanah kedua yang menggunakau daya traktor antara lain: 1) garu (harrow), 2) perata dan penggembur (land roller dan pulverizer), dan 3) alat-alat lainnya.
Alat pengolah tanah kedua yang menggunakau daya traktor antara lain: 1) garu (harrow), 2) perata dan penggembur (land roller dan pulverizer), dan 3) alat-alat lainnya.
1. Garu
Beberapa jenis garu yang dipakai pada pengolahan tanah kedua adalah : a) garu piring (disk harrow), b) garu palcu (splice tooth harrow), c) garu pegas (spring tooth harrow), d) garu rotari, dan e) garu khusus (special harrow).
a. Garu Piring.
Garu ini dapat digunakan sebelum pembajakan untuk memotong rumput-rumput pada permukaan tanah, untuk rnenghancurkan permukaan tanah sehingga keratan tanah ( furrow slice) lebih berhubungan dengan tanah dasar. Juga dapat digunakan untuk penyiangan, atau untuk menutup biji-bijian yang ditanam secara sebar.
Secara umum garu piring dibagi atas : 1) garu piring tipe tarik (trailing disk harrow), dan 2) garu piring tipe angiat (mounted disk harrow).
Garu piring dapat mempunyai aksi tunggal (single action) apabila pada saat memotong tanah hanya melempar tanah ke satu arah saja. Juga dapat mempunyai aksi ganda (double action ) apabila piringan yang di depan berlawanan arah dengan yang di belakang dalam melempar tanah. Gambar 30 menunjukkan garu piring aksi tunggal, sedangkan Gambar 31. memperlihatkan garu piring aksi ganda.
Beberapa jenis garu yang dipakai pada pengolahan tanah kedua adalah : a) garu piring (disk harrow), b) garu palcu (splice tooth harrow), c) garu pegas (spring tooth harrow), d) garu rotari, dan e) garu khusus (special harrow).
a. Garu Piring.
Garu ini dapat digunakan sebelum pembajakan untuk memotong rumput-rumput pada permukaan tanah, untuk rnenghancurkan permukaan tanah sehingga keratan tanah ( furrow slice) lebih berhubungan dengan tanah dasar. Juga dapat digunakan untuk penyiangan, atau untuk menutup biji-bijian yang ditanam secara sebar.
Secara umum garu piring dibagi atas : 1) garu piring tipe tarik (trailing disk harrow), dan 2) garu piring tipe angiat (mounted disk harrow).
Garu piring dapat mempunyai aksi tunggal (single action) apabila pada saat memotong tanah hanya melempar tanah ke satu arah saja. Juga dapat mempunyai aksi ganda (double action ) apabila piringan yang di depan berlawanan arah dengan yang di belakang dalam melempar tanah. Gambar 30 menunjukkan garu piring aksi tunggal, sedangkan Gambar 31. memperlihatkan garu piring aksi ganda.
Gambar
30. Garu Piring Aksi Tunggal
Apabila
posisi garu piring dalam penggandengannya dengan traktor menyamping, maka garu
tersebut disebut garu offset.
Bagian-bagian dari garu piring adalah : piringan (disk), as (gang/arbor bolt), rangka (frame), bantalan (bearing), bumper, kotak pemberat, dan pembersih tanah (scaper).
Piringan dap at bersisi rata atau bergerigl Piringan yang bergerigi biasanya digunakan pada lahan yang mempunyai banyak sisa-sisa tanaman. Ukuran umum berkisar antara 45 sampai 60 cm, sedangkan untuk tugas berat (heavy duty) antara 65 sampai 70 cm.
Piringan dipasang pada suatu as yang berbentuk persegi dengan jarak antara 15 sampai 22 cm, atau 25 sampai 30 untuk tugas berat dan masing-maing dipisahkan oleh gelondong (spool).
Masing-masing as (gang) diikat ke rangka melalui standar yang berdiri pada bantalan. Untuk garu yang ringan satu as mempunyai dua bantalan, sedangkan yang berat lebih dari dua bantalan.
Pada ujung as di bagian cembung piringan ditempatkan bumber berupa besi tuang yang eukup berat untuk menambah tekanan ke samp ing.
Apabila garu piring tidak cukup berat untuk memecah tanah, maka dapat ditambah beban yang ditempatkan pada kotak pemberat.
Untuk membersihkan tanah yang melekat pada piringan, biasanya setiap piringan dilengkapi dengan pengeruk tanah (scraper) yang diikat pada rangka.
Bagian-bagian dari garu piring adalah : piringan (disk), as (gang/arbor bolt), rangka (frame), bantalan (bearing), bumper, kotak pemberat, dan pembersih tanah (scaper).
Piringan dap at bersisi rata atau bergerigl Piringan yang bergerigi biasanya digunakan pada lahan yang mempunyai banyak sisa-sisa tanaman. Ukuran umum berkisar antara 45 sampai 60 cm, sedangkan untuk tugas berat (heavy duty) antara 65 sampai 70 cm.
Piringan dipasang pada suatu as yang berbentuk persegi dengan jarak antara 15 sampai 22 cm, atau 25 sampai 30 untuk tugas berat dan masing-maing dipisahkan oleh gelondong (spool).
Masing-masing as (gang) diikat ke rangka melalui standar yang berdiri pada bantalan. Untuk garu yang ringan satu as mempunyai dua bantalan, sedangkan yang berat lebih dari dua bantalan.
Pada ujung as di bagian cembung piringan ditempatkan bumber berupa besi tuang yang eukup berat untuk menambah tekanan ke samp ing.
Apabila garu piring tidak cukup berat untuk memecah tanah, maka dapat ditambah beban yang ditempatkan pada kotak pemberat.
Untuk membersihkan tanah yang melekat pada piringan, biasanya setiap piringan dilengkapi dengan pengeruk tanah (scraper) yang diikat pada rangka.
Gambar
32. Salah Satu Bentuk dari Garu Paku
b. Garu
paku
Garu ini mempunyai gigi yang bentuknya seperti paku terdiri dari beberapa baris gigi yang diikatkan pada rangka. Garu ini digunakan untuk menghaluskan dan meratakan tanah setelah pembajakan. Juga dapat digunakan untuk penyiangan pada tanainan yang baru tumbuh. Bentuk dari garu paku dapat dilihat pada Gambar 32.
c. Garu Pegas
Garu pegas sangat cocok untuk digunakan pada lahan yang mempunyai banyak batu atau akar-akar, karena gigi-giginya yang dapat indenting (memegas) apabila mengenai gangguan.
Garu ini mempunyai gigi yang bentuknya seperti paku terdiri dari beberapa baris gigi yang diikatkan pada rangka. Garu ini digunakan untuk menghaluskan dan meratakan tanah setelah pembajakan. Juga dapat digunakan untuk penyiangan pada tanainan yang baru tumbuh. Bentuk dari garu paku dapat dilihat pada Gambar 32.
c. Garu Pegas
Garu pegas sangat cocok untuk digunakan pada lahan yang mempunyai banyak batu atau akar-akar, karena gigi-giginya yang dapat indenting (memegas) apabila mengenai gangguan.
Kegunaan garu ini sama dengan garu paku, bahkan untuk penyiangan garu
ini lebih baik, karena dapat masuk ke dalam tanah lebih dalam. Bentuk dari garu
pegas dapat dilihat pada Gambar 33.
Garu
rotari ada dua macam, yaitu : garu rotari cangkul (rotary hoe harrow)
dan garu rotari silang (rotary cross harrow).
Garu rotari cangkul merupakan susunan roda yang dikelilingi oleh gigi-gigi berbentuk pisau yang dipasangkan pada as dengan jarak tertentu dan berputar vertikal. Putaran roda garu ini disebabkan oleh tarikan traktor. Bentuk dari garu ini dapat dilihat pada Gambar 34.
Garu rotari cangkul merupakan susunan roda yang dikelilingi oleh gigi-gigi berbentuk pisau yang dipasangkan pada as dengan jarak tertentu dan berputar vertikal. Putaran roda garu ini disebabkan oleh tarikan traktor. Bentuk dari garu ini dapat dilihat pada Gambar 34.
Garu
rotari silang terdiri dari gigi-gigi yang tegak lurus terhadap permukaan tanah
dan dipasang pada rotor. Rotor diputar horisontal, yang gerakannya diambil dari
putaran PTO. Dengan menggunakan garu ini, penghancuran tanah terjadi sangat
intensif. Bentuk dari garu ini dapat dilihat pada Gambar 35.
e. Garu Khusus
Yang termasuk kedalam garu khusus adalah weeder-mulche dan soil surgeon. Weeder-mulche adalah alat yang digunakan untuk penyiangan, pembuatan mulsa dan pemecahan tanah di bagian permukaan. soil surgeon adalah alat yang merupakan susunan pisau berbentuk U dipasang pada suatu rangka dari pelat. Alat ini digunakan untuk memecah bongkah-bongkah tanah di permukaan dan untuk meratakan tanah.
2. Land Rollers dan Pulverizers
Alat ini menyerupai piring-piring atau roda-roda yang disusun rapat pada satu as. Puingan piring dapat tajam atau bergerigi. Digunakan untuk penyelesaian dari proses pengolahan tanah untuk persemaian. Alat ini dapat digolongkan atas dua jenis yaitu ;
e. Garu Khusus
Yang termasuk kedalam garu khusus adalah weeder-mulche dan soil surgeon. Weeder-mulche adalah alat yang digunakan untuk penyiangan, pembuatan mulsa dan pemecahan tanah di bagian permukaan. soil surgeon adalah alat yang merupakan susunan pisau berbentuk U dipasang pada suatu rangka dari pelat. Alat ini digunakan untuk memecah bongkah-bongkah tanah di permukaan dan untuk meratakan tanah.
2. Land Rollers dan Pulverizers
Alat ini menyerupai piring-piring atau roda-roda yang disusun rapat pada satu as. Puingan piring dapat tajam atau bergerigi. Digunakan untuk penyelesaian dari proses pengolahan tanah untuk persemaian. Alat ini dapat digolongkan atas dua jenis yaitu ;
a. Surface
packer terdiri dari macam-macam bentuk, antara lain :
1) V
Shaped roller pulverizers,
2) kombinasi T shaped dan Sprocket Wheel pulverizers,
3) Flexible sprocket wheelpulverizes.
2) kombinasi T shaped dan Sprocket Wheel pulverizers,
3) Flexible sprocket wheelpulverizes.
b. Subsurface
packer, terdiri dari 2 macam, yaitu
1) V
Shaped packer dan
2) Crowfoot roller.
2) Crowfoot roller.
Alat ini
digunakan untuk mengolah tanah tanpa merubah tanah dibagian permukaan dan juga
sekaligus dapat untuk penyiangan. Keuntungan menggunakan alat ini adalah :
1)
Meningkatkan kemampuan tanah dalam hal menyerap air,
2) Mengurangi aliran permukaan (run off),
3) Mengurangi erosi air atau angin,
4) Mengurangi tingkat penguapan air dari permukaan tanah.
2) Mengurangi aliran permukaan (run off),
3) Mengurangi erosi air atau angin,
4) Mengurangi tingkat penguapan air dari permukaan tanah.
Alat ini
ada 2 jenis, yaitu :
1) Subsurface
tillage sweeps, yaitu alat yang menggunakan sweep.
2) Subsurface tillage Rod Weeders.
2) Subsurface tillage Rod Weeders.
- Pembahasan
PERHITUNGAN
KAPASITAS KERJA ALAT
1.
Kapasitas
kerja teoritis (Ct)
Ct = W x S ……….
(Ha/jam)
2.
Kapasitas
kerja efektif (Ce)
Ce = W x S x E
……. (Ha/jam)
3.
Efisiensi
kerja (E)
E = Ce/Ct x 100 %
EFISIENSI DAPAT DIDEKATI DENGAN MEMPERTIMBANGKAN FAKTOR-FAKTOR
PENYEBAB WAKTU HILANG
E = (1-L1)(1-L2)(1-L3)(1-L4) x 100 %
L1 :
Waktu hilang karena lebar kerja
: (W1-W2)/ W1 x 100 %
W1: Lebar kerja teoritis
W2: Lebar kerja di lapangan
L2 : Waktu hilang karena slip
: (DN-L)/DN x 100 %
DN: Jarak yang seharusnya
ditempuh traktor bila berjalan tanpa
slip
L
: Jarak yang bisa ditempuh traktor di lapangan
L3 : Waktu yang
hilang karena pembelokan
: T1/T x 100 %
T1 : waktu berbelok
T
: waktu total pengolahan tanah
L4 : waktu hilang karena rusak/macet
: T2/T x 100 %
T2 :jumlah waktu untuk
kerusakan/macet
T
: waktu total pengerjaan tanah
DAFTAR SIMBOL
Ct =
kapasitas kerja teoritis, ha/jam
Ce =
kapasitas kerja efektif, ha/jam
W =
lebar kera alat, meter
S =
kecepatan kerja, km/jam
E =
efisiensi kerja, %
Contoh Soal:
Hitung kapasitas kerja aktual, kapasitas kerja
teoritis, kapasitas kerja efektif dan efisiensi kerja alat pengolahan tanah dari data berikut:
1.
Waktu
total, mulai traktor dihidupkan sampai dimatikan mesinnya (T) = 29 menit.
2.
Waktu
belok, jumlah seluruh waktu yang dihabiskan untuk berbelok selama pengerjaan
tanah. Pembelokan ditunjukkan dengan diangkatnya alat pengolahan tanah sampai
diturunkan kembali peralatan itu ke tanah olahan (T1) = 7,6 menit
3.
Waktu
perbaikan atau berhenti, waktu dimana aktivitas pengolahan lahan terhenti
karena kerusakan atau perbaikan atau sebab yang lain (T2) = 1,6 menit
4.
4.
Jumlah putaran roda pada jarak 20 meter
a. 7,4 b. 7,4 c.
8,0 d. 8,0
5.
Diameter
roda belakang traktor 1 meter
6.
Luas
lahan bajakan 0,32 ha
7.
Kecepatan
pembajakan 5 km/jam
8.
Lebar
kerja teoritis pada bajak 31 cm
9.
Lebar
kerja aktual di lapangan 5 kali ulangan:
a. 25 cm, b. 26 cm, c. 27 cm, d. 27 cm, e. 24 cm, f. 23 cm
PENYELESAIAN
1.
Kapasitas
pengolahan tanah aktual, yaitu perbandingan antara luas total lahan dengan
waktu total = A/T
Ka
= A/T =
2.
Efisiensi = (1-L1)(1-L2)(1-L3)(1-L4) x 100 %
L1 = waktu hilang karena overlapping; W2 = jlh lebar kerja
aktual/ulangan
= (W1 – W2)/W1 x 100 %
=
(0,31m -0,25m)/0,31m
x 100 % = 19,35 %
L2 =
waktu hilang (slip) = (Dn – L)/Dn x 100 %
=
2 x3,14 x 0,5 x 7,5 – 20)/ 2 x 3,14 x 0,5 x 7,5 x 100 %
=
15 %
L3 =
waktu hilang karena belok
=
T1/T = 7,6m/29m x 100 % = 26 %
L4 =
waktu hilang karena perbaikan/berhenti
=
1,6m/29m x 100 % = 4 %
E =
(1- 0,1935)(1-
0,15)(1- 0,26)(1- 0,04) x 100 %
E =
48,69 %
Ct
= W x S = 0,31 x 5 = 1,55 ha/jam
Ce
= Ct x E = 1,55 ha/jam x
0,4869 = 0,7546 ha/jam
Bab IV.
Kesimpulan dan Saran
- Kesimpulan
- Saran
Daftar Pustaka
Anonim. 2012. Alat Mekanisasi
Pengolahan Tanah. http://lansekapagi.blogspot.com/2012/03/alat-mekanisasi-pengolahan-tanah.html.
Diakses tanggal 24 Desember 2013.
Anonim. 2011. Alat-Alat Pengolahan
Tanah. http://arubapeacemaker.blogspot.com/2011/04/alat-alat-pengolahan-tanah.html.
Diakses tanggal 24 Desember 2013.
Anonim. 2012. Pengolahan Lahan.
http://nurchaeranib.blogspot.com/2012/12/pengolahan- lahan.html. Diakses tanggal 24 Desember 2013.
Anonim. 2012. Traktor. http://id.wikipedia.org/wiki/Traktor.
Diakses tanggal 24 Desember 2013.
Anonim. 2011. Traktor Pertanian.
http://marwanard.blogspot.com/2011/11/traktor- pertanian.html.
Diakses tanggal 24 Desember 2013.
Anonim. 2010. Traktor Roda 2. http://teknotan.blogspot.com/2010/05/traktor-roda-2-traktor- roda-2-merupakan.html. Diakses tanggal 24
Desember 2013.
Anonim. 2013. Traktor Roda 4. http://parang08.blogspot.com/2013/01/traktor-4-roda.html.
Diakses tanggal 24 Desember 2013.
Lampiran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar